Berita Rocky Gerung

Kerap Kritik Jokowi, Ruhut Sitompul Bongkar Aib Rocky Gerung karena Tak Terima Disebut Dungu

Kritikan Rocky Gerung tak hanya disampaikan lewat dialog-dialog yang ditayangkan di televisi, tetapi sejumlah twitan dia di sosial media

Penulis: Maria Enotoda | Editor: Hasyim Ashari
Kolase/Youtube/Kompas.com
Ruhut Sitompul dan Rocky Gerung 

Eko yang ikut tertawa lantas mengatakan kalau ada perbedaan defisini sehingga mengakibatkan salah presepsi.

Lebih lanjut, ia pun mengatakan kalau Rocky tidak berhak mengatakan orang lain dungu.

"Definisinya berbeda. Kalau definisi berbeda sehingga orang berpersepsi lain, sebetulnya bukan orangnya yang bodoh," Eko.

"Jadi Rocky tidak berhak untuk mengatakan orang dungu hanya karena persepsi Rocky tentang sesuatu itu berbeda dengan yang lain," tambahnya.

Setelah Eko selesai bicara, Rocky Gerung pun memberikan penjelasannya.

Ia juga menyinggung nama Ruhut dan menyebutnya sebagai dungu.

"Gini ya, kalau orang itu saya anggap, memang tidak layak untuk mengerti suatu konsep, saya bantuin."

"Tapi kalau sekualitas kalian itu, terutama Ruhut, yang seharusnya paham istilah-istilah dasar itu tidak ngerti."

"Apa yang mau saya sebut? Pintar? Nggak mungkin. Setengah pintar? Nggak mungkin. Seperempat pintar? Nggak mungkin. Ya, dungu," ujar Rocky Gerung.

Disebut dungu oleh Rocky Gerung, Ruhut Sitompul kemudian tertawa dan memberikan balasan pedas.

Ia menyebut Rocky Gerung sebagai rajanya dungu.

"Iya, saya kan sudah katakan. Kita ini semua, termasuk yang menonton, yang mendengar (adalah) orang dungu. Karena yang lagi ngomong (Rocky Gerung) itu raja dungu," ujar Ruhut Sitompul yang kemudian disambut tawa penonton.

Mengenai hal itu, Rocky Gerung lantas mengatakan kalau dirinya tidak sakit hati.

"Saya tuh gak pernah sakit hati pada urusan publik, bahkan kalau Ruhut nanti ada orang fitnah segala macem, bahkan saya tidak anggap itu fitnah," ujar Rocky Gerung.

"Saya anggap itu kedunguan. Kedunguan tidak perlu dimaafkan. karena itu melekat di kepala, jadi perbaiki di kepala," tambahnya. 

 Akhirnya Rocky Gerung Blak-blakkan Ungkap Alasannya Betah Jomblo dan Tak Menikah, Netizen Ribut

Siapa yang tak kenal sosok kontroversi yang satu ini. Dialah Rocky Gerung. 

Sang Pengamat politik sekaligus pakar filsafat ini terus wara-wiri di Televisi dan semakin viral atas semua aksinya.

Pemikiran dan celetukan menggigit serta kontroversi di acara ILC dan beberapa forum lainnya membuat sosoknya seakan menjadi primadona politik.

Apalagi memasuki tahun politik 2019, wajahnya diprediksi semakin sering muncul di layar kaca.

Selain masalah filsafat politik, tak banyak yang tahu soal pribadi Rocky Gerung.

Di usianya yang sudah mengincak 59 tahun ada fakta unik tentang Rocky Gerung yakni soal urusan asmara.

Rocky ternyata hingga saat ini masih betah sendiri alias jomblo lho.
Hal itu terungkap setelah Rocky mengaku kerap digoda emak-emak.

Dalam acara E-Talkshow TVOne yang dipandu Wahyu Muryadi September 2018 lalu, Rocky mengungkapkan pandangannya tentang wanita.

"Minta Qoute tentang hal yang kita sama-sama suka, wanita," ucap wahyu menantang Rocky.

"Wanita itu indah sebagai fiksi dan berbahaya sebagai fakta," ucap Rocky.

Di youtube, pernyataan Rocky inilah yang dianggap menjadi alasan dia tidak berumah tangga hingga sekarang.

Sebelumnya Rocky gerung juga pernah membahas soal pernikahan di akun twitternya beberapa waktu lalu.

Saat itu ia terlibat tanya jawab dengan followers-nya tentang fiksi.

Berikut petikan obralan Rocky Gerung dengan sejumlah netizen terakait soal fiksi yang berujung pada pernikahan indah sebagai fiksi.

@rockygerung: Doyan power point, hobi nimbun data, koleksi pdf, jago ngutip tokoh...
Tapi masih 200 juga.

Ajaib!
@Aganferdyan: Cuma #bong200 yg kupingnya geli, hatinya panas dingin anget kalau @rockygerung dipanggil prof?

@rockygerung: Di ruang seminar tak ada hirarki. Guru besar otak kecil, mudah terlihat.
@ssntms: Prof @rockygerung apakahbhal yg abstrak bisa d filsafatkan? Kegaiban misalnya.

@rockygerung: Kegaiban tidak abstrak. Tetap ada materinya.
Sebaliknya, yang bermateri dapat abstrak. 
Tanda tangan misalnya.

@DewiKhadizah: Maaf prof aku mau tanya??
Obat hati lagi galau apa??
@rockygerung: Minum fiksi.

@SaqinahP: Baru semalam bikin akun Twitter demi kepoin prof. RG., terlanjur jatuh cinta sm beliau...

@HDnQRsays: Bnyk kaum hawa yg terpesona, biarkan dirimu ttp sendiri @rockygerung krn jk kau pilih salah satu tentu akan bnyak hati yg terluka.
@rockygerung: Ok.ok (emoticon sedih).

@halayaza: menurut prof jomblo/single itu apa? nikah itu apa?
ama poligami itu apa?

kenapa orang2 selalu menghubungkan urusan nikah dengan agama?
@rockygerung: Nikah itu indah sebagai fiksi, ngeri sebagai fakta.

Postingan Rocky Gerung itupun langsung ramai mendapat komentar dari netter.

@melissa_ika: nikah itu indah apabila si pria:
bertanggung jwb, humoris, yg pasti ga kegatelan..

@hadman96: Imbangi dengan istri yang Sholihah, pengertian, sabar, gak egois, bisa masak, pinter melayani.

@diahismaya1: Jomblo seumur hidup lebih mengerikan prof semoga prof merasakan keindahan dalam pernikahan....aamiin.

@FadhillahAisya3: Kata siapa pak, belum di jalani ini.. untuk kali ini saya debat anda pak ,yang baca twit pak rocky jgn sampai terpengaruh ya..

@angkusanang: Nikah itu bagian dari peradaban yang berhasil melindungi ras manusia dari kepunahan.

@sutriman1995: Lah gimana prof, kan kite yang mas
Siapa Rocky Gerung?

Berikut sederet fakta tentang Rocky Gerung, seperti dilansir TribunJogja.

1. Lahir di Manado

Rocky lahir di Manado pada 20 Januari 1959.
Saat ini ia sudah genap berusia 59 tahun.

2. Lulusan Universitas Indonesia (UI)

Rocky menempuh pendidikan S1 di UI pada tahun 1986.
Ia kemudian memperoleh gelar sarjana sastra dari universitas tersebut.

3. Seorang Dosen

Saat ini, Rocky menjadi dosen di Departemen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI.

Ia juga merupakan peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Namun Kepala Humas Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti mengatakan status Rocky di UI juga sebagai dosen tidak tetap.

"Beliau sudah lama tidak mengajar di UI, sehingga status beliau tidak aktif menjadi dosen UI," katanya.

4. Rektor UI sebut Hoax

"Gimana jadi dosen? Orang jadi dosen itu kan, syaratnya harus S2. (Jadi) Pecat gimana? Itu hoax," kata Rektor UI, Prof. Muhammad Annis.

Karena itu, ia mengharapkan, tidak ada yang mengkaitkan antara UI dengan Rocky Gerung.

Meski demikian, UI tetap mengakui Rocky merupakan salah satu alumni.
"Ya enggak lah (dosen). Alumni UI, ya jelas, Kapan pun dia alumni," ujar.

5. Aktivis Sejak Zaman Orde Baru

Saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung pada tahun 2017 lalu, Rocky pernah mendapat surat terbuka dari perancang desain sepatu Niluh Djelantik.

Di surat yang ditulis di Facebook itu Niluh mengungkapkan kekecewaannya terhadap Rocky dan beberapa aktivis lain, karena membiarkan kampanye bernuansa sektarian terjadi.

Padahal, Niluh dan Rocky merupakan aktivis satu generasi sejak zaman Orde Baru, yang memperjuangkan nilai-nilai sama, yakni Hak Asasi Manusia (HAM), non-diskriminasi, non-sektarianisme, antikekerasan, sensitif gender, serta tata pemerintahan yang baik.

Namun kini, para aktivis itu sudah memihak pada kelompok tertentu.

6. Kritis Terhadap Pemerintahan Jokowi

Selama ini, Rocky sering berkomentar kritis terhadap Presiden Joko Widodo.
Belum lama ini, Rocky menyebut tangan dan otak Jokowi tidak sinkron saat Presiden mengungkapkan pendapatnya, tentang pidato Prabowo, tuduhan PKI, dan hal bernuansa SARA lainnya.

Namun, Rocky kemudian menghapus kicauan itu.

7. Bimbing Dian Sastro

Rocky Gerung mengatakan jika artis Dian Sastro dulu merupakan mahasiswa bimbingannya.

hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (15/4/2018).

Awalnya Rocky Gerung menanggapi sebuah postingan tentang mantan mahasiswanya. Mahasiswa tersebut mengatakan bagaimana Rocky Gerung ketika mengajar di kelas.

Ia mengatakan jika Rocky Gerung adalah satu-satunya dosen yang dikawal dua doktor jika mau mengajar.

Tak hanya itu, diungkapkan jika melawan Rocky Gerung debat di kelas tidak boleh diam, harus dibalas dan main logika.

Semakin diam akan semakin habis 'dibancaki' oleh Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Rocky Gerung kemudian mentakan jika dirinya suka dengan mahasiswa yang gila.

@rockygerung: Gue demen mahasiswa gila.
Akun @Bagol62 kemudian menyinggung Dian Sastro yang juga pernah menjadi mahasiswanya.

@Bagol62: Hahaha....@DianSastroFC Mahasiswa Anda Prof...Apa dia Jg Gila....hihihi.
Rocky Gerung lantas memberikan komentar jika Dian Sastro juga gila dan berotak tajam.

@rockygerung: Ya, Dian Sastro juga gila. Saya pembimbing skripsinya. Otaknya tajam. 

* Luhut Pandjaitan Membela Diri Setelah Ngotot Tuntut Hukum Said Didu Sahabat Rocky Gerung

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mencurahkan isi hatinya tentang keadaan bangsa yang keruh di tengah peperangan terhadap wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Satu di antara kekeruhan itu ditandai dengan maraknya ujaran kebencian dan fitnah.

"Bukan lagi kritik yang berorientasi kepada pemecahan masalah dan mencari solusi bagi keselamatan negeri tercinta kita," tulis Luhut sebagaimana dikutip dari akun Instagram, Jumat (10/4/2020).

Unggahan itu diberi judul "Setiap Tindakan Ada Konsekuensinya".

Luhut yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mengatakan, sejumlah komponen bangsa saat ini sedang bergerak bersama mencari solusi untuk mempercepat penanganan wabah virus corona.

Bagi Luhut, ini adalah misi kemanusiaan dan harus dituntaskan.

Namun, rupanya masih banyak komponen bangsa yang tidak seiring dan seirama dengan gerak langkah ini.

"Saya sungguh menyayangkan tindakan dan ucapan beberapa pihak yang tega menjadikan situasi seperti ini untuk memperkeruh keadaan dengan melakukan serangan-serangan yang tidak berdasar dan malah mengarah ke personal atau pribadi orang lain," tulis Luhut.

Mantan prajurit RPKAD itu pun menegaskan bahwa dirinya bukan antikritik.

Ia menegaskan pula tidak akan membungkam kritik yang muncul.

Luhut hanya ingin seluruh masyarakat Indonesia menjadi warga terdidik dan terbiasa berargumentasi dengan data.

"Saya juga ingin bangsa ini menjadi bangsa yang terdidik, yang terbiasa untuk saling kritik dan mendebat dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan dengan tuduhan tak berdasar yang menyerang pribadi orang lain," tulis Luhut lagi.

Berikut curahan isi hati seorang Luhut Binsar Panjaitan, selengkapnya:

Saya menghabiskan lebih dari 30 tahun masa hidup saya sebagai seorang prajurit, tanpa pernah merasa ada keraguan ketika terjun ke daerah operasi.

Sebagai seorang prajurit Kopassus atau yang dulu disebut RPKAD pun saya terbiasa menghadapi banyak pertempuran jarak dekat, dengan situasi yang sangat mencekam.

Semua itu saya ingat waktu saya masih bujangan dan bahkan setelah saya menikah.

Pada saat itu bahkan tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa seorang prajurit RPKAD itu bisa mati terkena peluru.

Sampai suatu ketika saya terjun di Timor Timur bersama anak buah saya, keesokan harinya saya ketahui ternyata anak buah saya ada yang mati.

Tapi itu semua kami lakukan karena kecintaan dan janji kami pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

Yang menjadi sebuah pedoman dan sumpah dari seorang perwira sewaktu kami jadi taruna di Lembah Tidar.

Jadi saya tidak akan pernah mengingkari sumpah saya sebagai seorang prajurit.

Tapi saya baru disadarkan saat kehilangan prajurit saya di daerah operasi, pada tahun 1975.

Ternyata manusia memang terdiri dari darah daging dan tulang, juga emosi.

Namun ketika saya pensiun sebagai tentara, begitu banyak perspektif hidup yang berubah.

Terutama “utang” yang saya miliki kepada istri dan anak-anak.

Selama puluhan tahun, terutama ketika harus menjalani tugas operasi ke daerah lain, tak terhitung berapa kali saya harus meninggalkan mereka.

Ada satu momen yang saya ingat sampai saat ini, yaitu suatu waktu anak saya Uli yang waktu itu berumur 3 tahun menangis ketika melihat saya pulang ke rumah.

Sayangnya dia bukan menangis karena lama menahan rindu ke ayahnya, tapi karena dia takut ada orang asing muncul di kamarnya.

Dia tidak mengenali saya. Sebagai seorang ayah, hal itu sangat membuat saya terpukul.

Pada momen itu, saya berjanji pada diri saya sendiri, bahwa setiap berangkat menjalankan tugas negara, saya harus memastikan diri saya dan prajurit lainnya bisa pulang dengan selamat.

Artinya, semua misi harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya, sehingga kami bisa pulang untuk menebus utang waktu kami dengan keluarga.

Selesai bertugas sebagai tentara dan diberikan amanah untuk mengabdi dengan menjadi pejabat publik, semangat pantang menyerah itu tidak pernah luntur.

Saya selalu meyakini bahwa apa yang terbaik untuk masyarakat Indonesia maka harus diwujudkan, dengan berbagai macam risiko dan konsekuensinya.

Sapta Marga mengajarkan saya untuk terus membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

Saya terbiasa untuk tidak mudah memasukkan semua kritik ke dalam hati karena saya senang mendapat masukan juga kritik yang membangun dari siapa saja.

Saya selalu mempersilahkan siapapun yang ingin menyampaikan kritik untuk datang dan duduk bersama mencari solusi permasalahan bangsa.

Bukan dengan melempar ucapan yang menimbulkan kegaduhan tanpa fokus pada inti permasalahan.

Belakangan, saya melihat dinamika yang terjadi sudah sangat melampaui batas ini.

Saya tidak habis pikir, mengapa di tengah suasana pandemi seperti saat ini, ujaran kebencian dan fitnah terus dipelihara di tengah-tengah kita?

Mengapa kita masih diliputi dengan sentimen sektarian di saat seluruh anak bangsa harusnya bersatu melawan musuh bersama yaitu virus corona, yang mengancam kesehatan serta keselamatan seluruh masyarakat Indonesia?

Mengapa kita malah terus-terusan mencari perbedaan, tanpa sedikitpun berpikir persatuan?

Momen seperti ini membuat saya rindu kepada almarhum Gus Dur yang semangat positifnya selalu menginspirasi setiap langkah saya menjalani hidup sebagai pejabat negara.

Dari Gus Dur pula saya belajar, bahwa perbedaan dan kritik pasti ada dan tidak bisa dihilangkan, karena perbedaan itu lahir bersama kita.

Wejangan Gus Dur inilah yang membuat saya selalu berprinsip bahwa persaudaraan antar anak bangsa harus kita kedepankan.

Bangsa Indonesia saat ini sedang berada dalam situasi pandemi.

Semua pihak sedang bergerak bersama mencari solusi untuk mempercepat penanganan Covid-19 untuk memastikan keselamatan dan kesehatan semua warga negara Indonesia.

Bagi saya, ini adalah misi, dan tetap, sebuah misi harus dituntaskan dengan baik.

Namun saya sungguh menyayangkan tindakan dan ucapan beberapa pihak yang tega menjadikan situasi seperti ini untuk memperkeruh keadaan dengan melakukan serangan-serangan yang tak berdasar dan malah mengarah ke personal atau pribadi orang lain.

Bukan lagi kritik yang berorientasi pada pemecahan masalah dan mencari solusi bagi keselamatan negeri tercinta kita.

Saya tidak pernah punya keinginan untuk membungkam kritik, karena bagi saya kritik adalah motivasi terbesar sebagai pejabat negara dalam merumuskan kebijakan yang bermanfaat.

Bukan hanya bagi generasi saat ini, tetapi juga generasi anak dan cucu kita di kemudian hari.

Tapi saya juga ingin bangsa ini menjadi bangsa yang terdidik, yang terbiasa untuk saling kritik dan mendebat dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan dengan tuduhan tak berdasar yang menyerang pribadi orang lain.

Sebuah tuduhan kepada pribadi seseorang tentu juga akan mengenai sisi paling privat dari orang itu.

Ini pula yang kemudian dirasakan oleh keluarga dan orang-orang terdekat saya.

Mereka merasa yang hari ini terjadi sudah kelewat batas dan bukan contoh yang baik bagi pendidikan moral dan pendewasaan generasi penerus bangsa yang besar ini, terutama dalam hal berdemokrasi dan menyampaikan pendapat.

Maka perlu dilakukan sebuah tindakan untuk setidaknya membuat masyarakat Indonesia, juga anak-cucu saya, bisa belajar dan paham bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya.

Saya juga ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar mampu bertanggung jawab atas apapun laku dan ucap kita, karena sesederhana ucapan dan laku itu punya dampak bukan hanya kepada kita, tetapi juga lingkungan sekitar dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Jika kita berani mengucapkan dan melakukan suatu hal, mengapa kita tidak punya keberanian yang sama untuk mempertanggung jawabkannya?

* Tak Ada Permintaan Maaf, Luhut Ngotot Tuntut Said Didu ke Jalur Hukum

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Pelaksana Tugas sementara Menteri Perhubungan, Luhut Binsar Pandjaitan, akan meneruskan tuntutannya kepada mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.

"Pak Luhut sudah baca. Tidak ada komentar apa-apa. Saya tanyakan apakah dilanjutin proses hukumnya, jawabnya iya," kata juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, kepada Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Mengenai konteks surat klarifikasi yang dilayangkan Said Didu pada Selasa (7/4/2020), menurut Jodi, pihaknya masih mengevaluasi seluruh rangkaian kalimat di dalam surat tersebut.

Namun, dari penilaiannya, tidak ada kalimat pernyataan maaf yang jelas dituliskan oleh Said Didu.

"Mungkin memang kita 'rada-rada dungu' kalau pinjam istilah Pak Said Didu. Enggak paham suratnya itu apakah minta maaf atau apa," ujarnya.

Bahkan, lanjut Jodi, di dalam surat klarifikasi itu juga tak menjelaskan tudingannya kepada Luhut terkait ibu kota negara (IKN).

"Klarifikasi terhadap tuduhannya tentang ibu kota yang tidak benar itu juga tidak kan," katanya.

Jodi menilai pimpinannya tersebut bukanlah tipe antikritik seperti yang selama ini disematkan kepada Luhut.

"Pak Luhut kalau dibilang antikritik atau otoriter tidak benarlah. Orang dikasih kesempatan minta maaf kok," ujarnya.

Asal mula tuntutan ini terjadi dari kanal YouTube Muhammad Said Didu yang diwawancarai Hersubeno Arief berdurasi 22 menit, beberapa waktu lalu.

Dalam video tersebut, Said Didu menyoroti soal isu persiapan pemindahan IKN baru yang masih terus berjalan di tengah usaha pemerintah dan semua pihak menangani wabah Covid-19.

Said Didu mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak memprioritaskan masalah kesejahteraan rakyat umum dan hanya mementingkan legacy.

Said Didu menyebutkan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak “mengganggu” dana untuk pembangunan IKN baru dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.

Sebagian artikel bersumber dari https://money.kompas.com/read/2020/04/08/115246626/tak-ada-permintaan-maaf-luhut-ngotot-tuntut-said-didu-ke-jalur-hukum

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Asyik Sindir Luhut Binsar Panjaitan & Jokowi Aib Rocky Gerung Dibongkar Sosok Ini, Lihat Reaksinya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved