Daring Sabtu Suci di Katedral Kupang, Simak Kotbah Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang !

Daring Sabtu Suci di Katedral Kupang, Simak Kotbah Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang !

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Misa Sabtu Suci yang dipimpin oleh Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang dilaksanakan di Paroki Kristus Raja Katedral Kupang, Sabtu (11/4/2020). Misa yang dimulai pukul 17.00 WITA tersebut dimulai dengan upacara cahaya sederhana di dalam gereja.

Uskup Turang mengawali kotbahnya dengan mengucapkan 'Alleluya, Ia tidak di sini, Ia telah bangkit'. Setiap tahun umat Katolik merayakan pesta kebangkitan Kristus yang menjadi dasar iman dalam menghidupi kenyataan di dunia. Manusia dilepaskan dari kungkungan dosa dan memeroleh jalan baru menuju keselamatan. Kristus bangkit adalah keselamatan karena Ia adalah juru selamat.

Kebangkitan Kristus, lanjut Uskup Turang, menghantar manusia pada kerajaan kehidupan dan memberi terang sejati. Terang yang berasal dari kebangkitan Kristus tidak saja memberi kekuatan dan makna pengharapan, tetapi juga kegembiraan dalam lubuk hati manusia yang datang dari penegasan bahwa kebangkitan Kristus sudah menyatakan cinta kasih lebih kuat daripada kematian.

Dengan sukacita yang tercampur dengan ketakutan akibat pandemi korona, umat Katolik merayakan paskah bukan saja terutama akan kenangan peristiwa di masa lampau, tetapi kebangkitan sebagai suatu partisipasi dari orang beriman dalam misteri sengsara kematian dan kebangkitan Kristus.

"Seperti tanaman bertumbuh menuju terang sinar matahari, marilah kita mengarahkan hati kita pada terang Kristus dalam doa dan cinta kasih. Kristus pasti akan datang ke rumah kita dengan memberikan kebahagiaan, damai, hidup, harapan, dan anugerah-anugerah yang kita perlukan untuk suatu kelahiran baru," ujar Uskup Turang.

Ia pun menjelaskan, bagaimana umat Katolik dapat meneladani iman khusus Yohanes Penginjil yang sederhana, dimana ia melihat dan percaya bahwa Tuhan Yesus bangkit. Itulah kesaksian dan komitmen iman dan hidup orang kristiani yang mau menapaki perjalanan yang sulit menuju keselamatan kekal. Paskah adalah suatu campur tangan Allah sejak awal. Paskah mewahyukan kuasa Allah. Dialah Tuhan atas kematian, bukan saja untuk puteranya Yesus tetapi untuk semua orang yang percaya.

Di tengah kegelisahan pandemi corona, urai Uskup Turang, umat tidak bisa beribadat ramai-ramai karena gereja ditutup dan perayaan liturgis meriah dihentikan. Umat terhempas dan tinggal di rumah masing-masing. Tapi umat perlu menyadari bahwa umat mampu menerima kenyataan ini dan mengalami peran senyap melawan wabah korona yang tidak kelihatan tapi menjalar ke kehidupan manusia. Baik pemimpin maupun masyarakat secara global berada dalam suasana risau dan gelisah, tapi tetap berusaha mencari jalan keluar yang berfaedah bagi kebaikan bersama.

"Kita harus tabah dan tegar dalam cinta kasih membangun peradaban yang penuh kesabaran dan peduli satu sama lain, bergotong-royong menghadapi kedaruratan hidup bersama dengan bijaksana dan waspada. Kristus bangkit pasti menolong kita," tegas Uskup Turang. Kemudian, ia pun mendaraskan Mazmur 57.

"Kita memberikan diri kita dan seluruh persoalan, tantangan hidup kita, pribadi, keluarga, masyarakat, dibawah lindungan Tuhan. Di sana kita memperoleh kekuatan dari Kristus bangkit. Saya ucapkan selamat hari raya kepada kita semua yang berada di dalam keheningan lahiriah tetapi hati kita hangat dalam kasih Yesus Kristus yang bangkit di rumah kita masing-masing. Tuhan Yesus yang bangkit memberkati kita sekalian, memberikan kedamaian kepada kita, memberikan sikap hidup untuk peduli satu sama lain," katanya mengakhiri renungan malam paskah itu.

• RAMALAN ZODIAK Hari Minggu 12 April 2020: Gemini Suasana Hati yang Romantis, Virgo Menerima Pujian

• UPDATE CORONA SIKKA : Sukacita Tukang Ojek Dapat Beras dari Bupati Sikka

• Ini yang Disampaikan Ketua PDUI NTT Terkait Pasien Positif Corona di NTT

Misa daring yang disiarkan secara langsung melalui akun youtube Keuskupan Agung Kupang tersebut diakhiri dengan berkat apostolik oleh Uskup Turang bagi seluruh umat Kota Kupang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)