Video Pengakuan Pasien Positif Covid-19 NTT Beredar, Ini Kronologi Sejak Terpapar
ia ditelpon untuk kembali ke rumah sakit karena pemeriksaan swab ke dua dan ia dinyatakan positif Covid-19.
Video Pengakuan Pasien Positif Covid-19 NTT Beredar, Ini Kronologi Sejak Terpapar
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Masyarakat NTT dikejutkan dengan video pengakuan seorang pemuda di akun youtube El Asamau Official, Jumat (10/4/2020) dini hari. Video diunggah beberapa jam setelah NTT dinyatakan secara nasional memiliki sebuah kasus perdana Covid-19.
Dalam video yang berjudul 'Positif Corona Pertama NTT, Klarifikasi Terkait Banyak Keluarga dan Teman yang Bertanya Sejak Sore' tersebut tampak seorang pria memakai baju hijau dan jaket abu-abu sedang duduk di atas tempat tidur.
Pria dalam video yang memperkenalkan diri sebagai El Asamau tersebut mengaku baru saja diberitahukan menderita Covid-19. Ia membuat video tersebut untuk berbagi kisah dan kronologi bagaimana ia bisa terpapar virus corona dan apa saja yang telah ia lakukan.
"Sebenarnya kondisi sekarang ini sangat stabil karena gejala-gejala yang muncul pada penderita atau suspek itu--seperti kita ketahui--mereka mungkin merasakan demam dan lain-lain, tetapi saya puji Tuhan dalam kondisi yang prima," katanya pada menit ke 1.07 hingga menit 1.32.
Pria yang mengaku dari Kabupaten Alor ini sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi di Yogyakarta. Menurutnya, belum ada larangan dari WHO untuk tidak boleh beraktivitas di luar rumah saat keberangkatan ke Yogyakarta tersebut. Pada tanggal 1 Maret 2020, ia telah berada di sana dan tetap melakukan aktivitas kelas seperti semestinya.
Ia melanjutkan, satu minggu sejak kedatangannya ke Yogyakarta, ia berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan bersama teman-temannya. "Selama kegiatan satu minggu di Jakarta ini kemungkinan besar saya terpapar di sana dan itu berlangsung dari tanggal 9-13 Maret," lanjutnya.
Pada tanggal tersebut, jelas El, ia merasa kondisi tubuhnya tidak berubah, dalam arti sejak masih di Alor pun ia sering merasa meriang karena kelelahan dan asam lambung, sama seperti kondisi saat berada di Jakarta.
Tanggal 15 Maret 2020, mereka menerima informasi untuk menghentikan semua kegiatan sehingga kegiatan di Yogyakarta pun diganti menjadi pertemuan daring. Ia pun memilih untuk kembali ke Kupang.
Tanggal 18 Maret 2020, ia sempat singgah ke Bali bertemu saudara yang sudah lama tidak dijumpai. Ia pun belum merasa ada tanda atau gejala terpapar virus.
Tanggal 22 Maret 2020, ia terbang ke Kupang. Ia belum merasa tanda atau gejala yang aneh dengan tubuhnya. Ia mulai mengisolasi diri di dalam rumah sejak tanggal 22 Maret 2020. Ia mengaku tidur di kamar terpisah, makan-minum juga sendiri, serta tidak ada yang masuk ke kamarnya. Selama masa isolasi mandiri di kamar, ia tidak merasa tanda atau gejala aneh. Ia pun melakukan aktivitas seperti mendengarkan musik, membaca, dan menulis.
Sekitar tanggal 25 atau 26 Maret 2020, ia mendengar kabar bahwa seorang teman kegiatan di Jakarta berstatus PDP dan positif Covid-19.
Tanggal 27 Maret 2020, ia mendatangi RSUD W. Z. Johannes Kupang untuk diperiksa. Pemeriksaan yang dilaluinya yakni pengambilan sampel darah dan lendir (swab), kemudian diberikan obat dan pulang. Ia menanti kabar sesuai janji pihak rumah sakit bahwa hasilnya akan keluar tanggal 4 April 2020. Namun, kabar yang ia terima baru pada tanggal 9 April 2020, dan ia dinyatakan positif Covid-19.
Ia pun menjelaskan pada menit ke 7.45, ia menunggu hasil pemeriksaan yang cukup lama. Ia sempat mengambil kesimpulan sendiri bahwa hasilnya negatif sehingga ia tidak menerima telpon balik dari pihak rumah sakit.
Tanggal 9 April 2020, ia ditelpon untuk kembali ke rumah sakit karena pemeriksaan swab ke dua dan ia dinyatakan positif Covid-19.