Virus Corona
UPDATE CORONA INDONESIA Jumat 10 April 2020, Total 3.512 Kasus, 282 Sembuh, 306 Meninggal
Data yang dihimpun pemerintah dari Kamis (9/4/2020) hingga Jumat (10/4/2020), menyebut ada tambahan 219 kasus baru pasien positif corona.
@meyy_mp: Apa hak dia melarang..apakah korban meninggal karena corona itu keinginannya,dia itu perawat,rela mengorbankan hidupnya berhadapan dengan pasien covid-19..hey,dimana hati nurani km bagaimana kalau itu ada diposisi keluarga mu..ya allah
@iaiulestari: Jadi critanya setelah sy baca di grup semarang: perawat yg meninggal tsb sama pihak keluarga mau dimakamkan ke suwakul (agar dekat dgn makam ayahnya) ternyta ditolak oleh warga suwakul yg paling ngotot menolak bpk yg dikasih tanda panah itu selaku pak RT, akhirnya si mbak perawat dimakamkan di pemakaman bergota semarang. maap bahasa gw belepotan.
@trisuci.wulandari: Bsk kalau kena corona klian jangan ke rumah sakit
@glngmndr: Semoga itu mas2 positif corona. AAMIIN
@bellatrixx_26: cabutlah jabatan RTnya sehat2 ya pak skluarga,klo kena corona nanti mikir loh mau dikubur dimana kluarganya
@syahrulputra.8: Gaaada otak takut boleh panik jgnlah mereka pahlawan juga prosedur pasrahkan pada yg berwenang kan beres
@nurharis74: Kalo kena Corona dia yang merawat siapa ....
@veen_yuvinanitra: itu yg pd nolak n ngga ada belas kasih sm sekali,kl sakit jangan datang k rumah sakit....bayangin kl kalian sakit trus ditolak sm para tenaga medis!!! *gendheng!!!!
* Tangisan Pak RT di Ungaran Saat Warganya Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Korban Covid-19
Purbo, Ketua RT 6 Dusun Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mengaku sempat menangis ketika warganya menolak pemakaman perawat yang meninggal karena terpapar virus corona di TPU wilayahnya.
Namun, menurutnya penolakan itu merupakan aspirasi warga yang tak bisa ia bantah.
"Mereka meminta untuk tak dimakamkan di sini. Karena saya ketua RT, maka saya punya tanggung jawab moral untuk warga di RT saya," jelas Purbo saat menemui Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto, di Kabupaten Semarang, Jumat (10/4/2020).
Desakan itu membuat Purbo, mengaku pada akhirnya meneruskan aspirasi warganya ke petugas pemakaman.
"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," katanya.
Purbo mengaku tak sampai hati meneruskan aspirasi warganya.