Corona di NTT

KRONOLOGI LENGKAP, Mahasiswa Alor Terpapar Virus Corona, Positif Covid-19 Setelah dari Jakarta

KRONOLOGI LENGKAP, Mahasiswa Alor Terpapar Virus Corona, Positif Covid-19 Setelah dari Jakarta

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam/Ilustrasi
KRONOLOGI LENGKAP, Mahasiswa Alor Terpapar Virus Corona, Positif Covid-19 Setelah dari Jakarta 

KRONOLOGI LENGKAP, Mahasiswa Alor Terpapar Virus Corona, Positif Covid-19 Setelah dari Jakarta

POS-KUPANG.COM - Sebuah pengakuan pasien virus corona disampaikan mahasiswa asal Alor yang belajar di Yogyakarta.

Saat ini, mahasiswa asal Alor ini sedang dalam perawatan di RSU Prof Prof Yohanes Kupang, NTT.

Pengakuan ini disampaikan dalam unggahan di channel Youtube pada Kamis (9/4/2020) sekira pukul 23.00 Wita.

Pada video berdurasi 18.45 menit itu, diunggah pada channel El Asamau Official.

Pada channel Youtube itu juga dituliskan keterangan, "Sore tadi banyak keluaga dan teman yang menelpon dan bertanya info yang disampaikan oknum rumah sakit. Berikut klarifikasi dari saya".

Video ini diawali dengan pengenalan diri sosok pria yang diduga terpapar virus corona yang saat ini sedang dalam perawatan di RSU Prof Yohanes Kupang, NTT.

Berikut kronologi lengkap seperti yang disampaikan El Asamau seperti dikutip dari video Youtube:

17 Fakta Warga Alor NTT Positif Corona, Punya Riwayat Lambung, 2 Kali Tes Swab, Sempat Isolasi Diri

Ikuti Lomba Menggambar Virtual Bareng Pos Kupang Syaratnya Gampang Banget, Khusus Usia 6-10 Tahun!

Teman-teman semua yang saya sayangi. Saya El Asamau, saya baru saja divonis menderita Covid-19 atau Corona.

Tadi banyak sekali yang telepon, pada kesempatan ini saya akan berbagi sehingga terpapar corona.

Yang pertama saya menyampaikan terima kasih kepada RSU Prof Yohanes Kupang karena perawat dan dokternya bekerja secara profesional.

Kondisi sekarang ini sangat stabil, saya dalam kondisi prima.

Saya dari Alor, dan ada kegiatan persiapan untuk studi lanjut di Yogyakarta, tetapi waktu keberangkatan kami ke Yogyakarta itu sebelum ada larangan atau informasi dari WHO untuk diam di rumah.

Tanggal 1 Maret 2020 saya ada di Yogyakarta, dan kelas pertemuan berjalan seperti biasa.

Satu minggu ada di Yogyakarta, kami ada kegiatan di Jakarta selama satu minggu.

Kemungkinan besar saya terpapar di sana. Itu berlangsung pada 9-13 Maret 2020.

Saya merasa kondisi tubuh tidak berubah. Karena dari Alor pun saya sering meriang dan saya sedikit bermasalah dengan asam lambung, dan itu berlanjut sampai kegiatan di Jakarta itu.

Pas di Jakarta, setelah tanggal 15 Maret, kami diinformasikan bahwa semua kegiatan harus dihentikan, termasuk kegiatan di Yogyakarta menjadi online.

Sehingga tidak di kelas. Saya pun kembali ke Kupang.

Saya tanggal 18 Maret 2020 sebelum ke Kupang, saya singgah ke Bali bertemu saudara.

Tanggal 22 Maret 2020 saya ke Kupang. Dan kondisi saya masih sama.

Saya isolasi diri di dalam kamar. Sejak tanggal 22 Maret 2020. Sempat menulis buku.

Dan saya tidak merasakan hal-hal aneh pada diri saya.

Lalu 26 Maret 2020, saya mendengar satu teman waktu di Jakarta positif Corona.

Sehingga saya ke rumah sakit untuk periksa pada tanggal 27 Maret 2020. Saya diambil darah dan lakukan swap. Saya dikasih obat dan kembali pulang.

Tanggal 4 April 2020 harusnya hasil sudah ada, tetapi hasilnya belum keluar.

Sampai tadi tanggal 9 April 2020, saya dikasih informasi bahwa saya positif Corona.

Saya lakukan swap kedua kali, dan dinyatakan positif Corona.

Dokter menyatakan, saya orang pertama yang positif Corona.

Pada kesempatan ini saya sampaikan, orang mau pulang bukan saja karena ingin liburan atau apa, tetapi ada beberapa faktor lain.
Tetapi kalau bisa bertahan di luar, please bertahan dulu.

Kenapa selama 20 hari ini saya stabil, karena aktivitas saya bawa ke hal-hal positif. Segala hal tentang stres saya coba buang.

Saya berharap, agar semua pihak memberikan dukungan terhadap para korban Covid-19 ini, saya punya request:
1. tolong jangan tanya bagaimana kondisi saya.
2. berikan kata-kata yang memotivasi, sehingga termotivasi untuk sembuh.

Saya tidak pernah menyangka ini akan terjadi pada diri saya.

Tolong ikuti anjuran pemerintah, pakai masker, selalu cuci tangan, dan tinggal di dalam rumah

Sampai Jumat (10/4/2020) pukul 8.45 Wita, video ini sudah ditonton 23.812 kali.

Satu Warga NTT Disebut Positif Virus Corona

Gubernur NTT Viktor Laiskodat berencana segera mengumumkan perkembangan kasus virus corona atau Covid-19 di daerah ini.

Niat menyampaikan langsung perkembangan Covid-19 di NTT itu, setelah beredar informasi bahwa satu warga NTT dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.

Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, Kamis (9/4/2020) petang, menyebutkan, satu warga NTT dinyatakan positif Covid-19 setelah rapid tes.

Pada Kamis malam sekitar pukul 20.45 – 21.00 Wita, bertempat di Ruang Biro Humas dan Protokol Setda NTT, telah dilaksanakan rilis pers terkait  1 orang positif Covid-19 di daerah ini.

“Kami mengonfirmasi sejumlah berita terkait perkembangan Covid-19 di NTT, Kami saat ini sedang berkordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu.

Sesuai rencana, Jumat (10/4/2020) sekitar pukul 09.00, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat akan berbicara langsung kepada masyarakat terkait Covid-19.

Diharapkan, lanjut Marius Jelamu, masyarakat NTT tidak gelisah dan selalu siaga, waspada, menjaga, kesehatan dan tidak panic atas informasi tersebut.

“Kalau kita panik tentu akan merasa tertekan dan stres yang menyebabkan daya tahan tubuh turun dan memudahkan penyakit masuk ke tubuh kita,” ujarnya.

Berangkat  dari pengalaman di negara lain atau di provinsi lain di Tanah Air Indonesia yang terpapar Covid-19,  lanjut Marius Jelamu, agar menjadi pelajaran bagi semua kalangan untuk patuh dan taat pada protokol yang digunakan WHO tentang Covid-19.

Dia juga mengimbau agar setiap warga hendaknya selalu menggunakan masker saat keluar dari rumah atau saat hendak masuk ke ruang publik.

“Kami berharap semua masyarakat NTT selalu menggunakan masker apalagi pada saat-saat seperti ini,” pesan Marius Jelamu.

Dia juga meminta untuk setiap warga mengimentasikan dengan sungguh-sungguh apa yang disebut dengan sosial distance. Caranya, menghindari kerumunan, tidak menciptakan kerumunan, tidak berkumpul.

Selain itu menerapkan phsical distance yakni menjaga jarak ketika ketemu teman atau orang lain. Hal itu untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19

Dia juga terus mengimbau agar anak-anak muda di NTT menghindari aksi kumpul-kumpul apa pun alasannya.

Apabila aparat kepolisian dan TNI membubarkan kerumunan. Harap itu dipatuhi.  “Apa yang dilakukan pemerintah demi kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Selama ini, katanya, pemerintah sengaja meliburkan anak sekolah untuk tinggal didalam rumah, demikian juga para pegawai agar bekerja dalam rumah, untuk menghindari covid-19

Mengenai dampak Covid-19 terhadap roda perekonomian masyarakat, Marius Jelamu mengungkapkan sesuai vicon gubernur dan walikota se- Indonesia dengan kementerian kesehatan, disebutkan, distribusi barang-barang tak boleh mati terhenti.

Itulah sebabnya, sampai saat ini  pelabuban tetap dibuka agar ekonomi tetap jalan demi kepentingan kemanusiaan.

Terkait 1 warga NTT disebut positif Covid-19,  Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat masih berkordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan RI.

“Sesuai rencana, besok Jumat, 10 April 2020), pukul 09.00 Wita, akan disampaikan langsung oleh Bapak gubernur,” ujar Marius Jelamu.

Untuk diketahui, seorang warga NTT asal Kabupaten Alor, juga dinyatakan positif Covid-19.

Warga Alor yang sedang kuliah di Jakarta itu, berinisial A, berusia 25 tahun.

Pria Alor itu ketahuan terpapar Covid-19 saat sedang berlibur bersama 10 temannya ke Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, pekan lalu.

Mahasiswa asal Alor itu diketahui positif Covid-19 setelah menjalani Rapid Test di Kabupaten Buru.

Pasien menunjukan positif terinfeksi Covid-19. Sementara 11 rekannya yang mengajak korban berlibur ke Buru, masih negatif.

Ketua Satgas Covid -19 Kabupaten Buru, Ramly Ibrahim Umasugi kepada beritabeta.com, di Namlea, Selasa malam (8/4/2020), mengaku telah melakukan rapat khusus terbatas dengan tim Satgas, membahasa masalah tersebut.

“Dalam rapat ini dibahas khusus masalah tersebut dan langkah-langkah penting yang harus diambil Pemerintah Kabupaten Buru,” tegasnya.

Ditanya apakah status waspada akan berubah menjadi status darurat menyusul munculnya satu kasus ini, Ramly mengaku juga akan dibahas dalam rapat.

“Mungkin kita akan ikut jejak kota Ambon, naikkan status dari waspada menjadi darurat,” ujar Ramly.

Dievakuasi

Sementara secara terpisah, Jubir Gugus Tugas Covid -19 Kabupaten Buru, Nani Rahim dalam jumpa pers terbatas dengan wartawan mengungkapkan, pasein  telah dievakuasi dari Penginapan Senyum Bupolo pada pukul 18.10 WIT.

Pasien bersangkutan bersama 11 rekannya mahasiswa asal Kabupaten Buru sedang menjalani karantina di Penginapan Senyum Bupolo setelah datang dari Jakarta sepekan lalu dengan KM Dorolonda.

Terkait keberadaan mahasiswa asal NTT ini di Kabupaten Buru, Nani mengungkap, yang bersangkutan tidak pulang ke Alor, tapi diajak rekan-rekannya sekampus mahasiswa asal Buru di Jakarta datang berlibur di daerah ini.

Menurut Nani Rahim, walau hasil Rapid Test menunjukan positif, dan telah diisolasi, mahasiswa asal Alor masih berstatus Pasein Dalam Pengawasan (PDP), karena masih harus menunggu diambil spesimen sweb tenggorokan untuk uji PCR.

Sehari sebelumnya, tim satgas juga menjemput satu mahasiswa Buru berinitial YN.

“Belum sempat YN pulang ke rumah dan sudah diisolasi. Sehubungan dengan info dan video yang beredar di masyaralat terkait pasien ini, dia  tiba di Namlea dengan kapal feri. Gejala  yang dialami PDP  adalah batuk dan sesak nafas akibat penyakit TB yang dideritanya. Jadi butuh perawatan intensif di RS,”jelas Nani rahim.

“Hasil Rapid Test negatif. Sehingga statusnya PDP karena masih perlu pemeriksaan ulang dalam 1 minggu – 10 hari ke depan. Yang merupakan adalah mahasiswa Buru yang  belajar di Mataram,”sambungnya lagi.

Lebih jauh dijelaskan, sejak tanggal 17 Maret sampai 8 April 2020, sudah 74 ODP ditangani sejak screning kesehatan di pintu masuk pelabuhan dan bandara. Ditemukan juga 1.074 Orang Dengan Resiko (ODR), di dunia kesehatan disebutkan dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Dari jumlah 74 ODP, 17  orang selesai menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat.  Tersisa, 56 ODP dan 2 orang PDP.

“Tadi 28 ODP telah dilakukan rapid test. sesuai hasil rapid test, satu orang berinitial A positif dan telah dievakuasi ke RSUD.Kondisi masih kita masukan ke PDP, sambil menunggu pemeriksaan sweb tenggorokan dari  Dinas Kesehatan Propinsi Maluku,”ujar Nani Rahim.

PDP A ini diisolasi terpisah dengan YN yang menderita TB Paru. PDP A menunjukan gejala ringan, baru mengalami flu dan sedikit hidung tersumbat, sehingga mampu ditangani tim dokter di RSUD Lala.

Selain berkoordinasi dengan Dinkes Maluku, Tim Satgas Covid-19 juga sudah melakukan tracing terhadap rekan bersangkuta. 11 orang itu hasilnya negatif, tetapi mereka tetap wajib karantina mandiri sampai selesai batas 14 hari dan hasil pemeriksaan kesehatan terakhir dinyatakan negatif.

Pihak Satgas Covid 19 Kabupaten Buru akan mengabari keluarga A di Alor NTT, perihal kondisi pasein tersebut. Namun pihak keluarga tidak diperbolehkan datang menengok anaknya ke Namlea.

Sekertaris Satgas, Azis Tomia dan Nani Rahim menambahkan,  PDP A tetap dirawat di RSUD Lala, dan tidak dievakuasi ke RSUD Haulussy Ambon.Keduanya optimis, PDP A dapat disembuhkan.

Alasan tidak dilakukan langkah evakuasi PDP A ke Ambon, seperti pasein yang  juga positif Covid-19 hasil Rapid Test di Bursel, Nani Rahim dengan nada yakin menjelaskan kalau Bursel tidak siap fasilitas kesehatannya. PDP  A ini baru akan dievakuasi kalau menunjukan gejala berat .

“Kita ini punya dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit paru.Bahkan ada dokter patologi klinik untuk mendiagnosa rapid test di sini,”ucap Nani Rahim.

Berikut Data Corona di Indonesia

Badan Nasional Penanggulangan Bencanaa (BNPB) melansir data terbaru sebarang virus Corona di Seluruh Indonesia.

Hasilnya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebelumnya nol kasus positif Corona, kini terdapat 1 kasus baru positif Corona.

Namun, belum jelas di kabupaten mana karena NTT memiliki sejumlah kabupaten.

Jangan panik jumlah kasusu di Indonesia kian naik hari ke hari.

Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penambahan pasien yang positif terinfeksi virus corona dan mengidap Covid-19.

Hingga Kamis (9/4/2020) pukul 12.00 WIB, data yang dihimpun memperlihatkan total ada 3.293 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Jumlah ini bertambah 337 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore.

"Terdapat penambahan kasus baru sebanyak 337, sehingga jumlah menjadi 3.293 kasus," ujar Yurianto.

Dia menambahkan, dalam periode yang sama juga terjadi penambahan 30 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

Dengan demikian, total ada 252 pasien yang kini dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.

Namun, pemerintah masih mengungkapkan kabar duka dengan adanya penambahan 40 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Ini menyebabkan secara akumulasi ada 280 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona.

Menurut Yurianto, data ini menggambarkan masih terjadinya penularan Covid-19 di masyarakat. Dia pun menyesali tingginya penambahan kasus baru dan jumlah pasien meninggal.

"Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita karena kita tahu bahwa penularan masih terus berlangsung," kata Yuri.

Menurut Yuri, data ini juga memperlihatkan kondisi masyarakat dalam seminggu terakhir yang belum patuh terhadap imbauan pemerintah.

"Data yang kita himpun hari ini menggambarkan kondisi masyarakat kita seminggu yang lalu," ucap Yurianti. "Kita tahu meskipun masa inkubasi terpanjang adalah 14 hari namun rata-rata 5-6 hari yang lalu," kata dia.

Imbauan pemerintah itu seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat keluar rumah, dan sebisa mungkin tidak keluar jika tidak ada kepentingan mendesak.

Selain itu, jika keluar rumah masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga jarak atau physical distancing agar mencegah penularan terus terjadi.

Pemerintah juga telah mengeluarkan aturan agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah.

Masyarakat diharapkan menggunakan masker kain, sebab masker bedah dan masker N95 diprioritaskan untuk para petugas medis.

"Mudah-mudahan dengan menggunakan masker, kita bisa melihat hasilnya minggu depan apakah kepatuhan ini dijalankan dengan baik atau tidak," kata dia.

Dari jumlah bertambahnya kasus. Ada juga kasus di provinsi yang sebelumnya belum terdeksi yaitu Nusa Tenggara Timur.

Kasus di Nusa tenggara Timur berjumlah 1 kasus.

Berikut 10 negara memilki jumlah kasus terbesar Covid-19 :

1. Amerika Serikat, 400.540 pasien positif covid-19. Sebanyak 12.857 pasien sembuh dan 21.711 orang meninggal.

2. Spanyol, 141.942 kasus positif, 14.045 orang meninggal, dan 43.208 orang sembuh

3. Italia, 135.586 kasus positif, 17.127 orang meninggal, 24.392 orang sembuh

4. Perancis, 109.069 kasus positif, 10.328 orang meninggal, 19.337 orang sembuh

5. Jerman, 107.663 kasus positif, 2.016 orang meninggal, 36.081 orang sembuh

6. China, 81.802 kasus positif, 3.333 orang meninggal, 77.279 orang sembuh

7. Iran, 62.589 kasus positif, 3.872 orang meninggal, 27.039 orang sembuh

8. Inggris, 55.242 kasus positif, 6.159 orang meninggal, 135 orang sembuh

9. Turki, 34.109 kasus positif, 725 orang meninggal, 1.582 orang sembuh

10. Swiss, 22.253 kasus positif, 821 orang meninggal, 8.704 orang sembuh.

Data sebaran covid-19 di Indonesia

Berikut data persebaran kasus virus corona di Indonesia per Selasa (7/4/2020) berdasarkan data dari covid19.go.id:

1. DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 1.369

Sembuh: 65

Meninggal: 106

2. Jawa Barat

Sembuh: 17

Meninggal: 29

3. Jawa Timur

Terkonfirmasi: 194

Sembuh: 41

Meninggal: 16

4. Banten

Terkonfirmasi: 194

Sembuh: 7

Meninggal: 18

5. Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 133

Sembuh: 14

Meninggal: 22

6. Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 127

Sembuh: 21

Meninggal: 6

7. Bali

Terkonfirmasi: 43

Sembuh: 18

Meninggal: 2

8. Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 41

Sembuh: 1

Meninggal: 3

9. Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 31

Sembuh: 1

Meninggal: 1

10. Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 0

Meninggal: 4

11. Papua

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 3

Meninggal: 2

12. Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 20

Sembuh: 6

Meninggal: 0

13. Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 0

Meninggal: 0

14. Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 0

Meninggal: 0

15. Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 16

Sembuh: 1

Meninggal: 2

16. Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 15

Sembuh: 0

Meninggal: 0

17. Riau

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 1

Meninggal: 0

18. Lampung

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 0

Meninggal: 1

19. Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 10

Sembuh: 0

Meninggal: 0

20. Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 10

Sembuh: 3

Meninggal: 2

21. Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 9

Sembuh: 2

Meninggal: 1

22. Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 8

Sembuh: 1

Meninggal: 0

23. Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 7

Sembuh: 1

Meninggal: 0

24. Aceh

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 1

25. Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 2

26. Jambi

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

27. Bengkulu

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

28. Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

29. Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

30. Papua Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

31. Maluku

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 1

Meninggal: 0

32. Maluku Utara

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

( POS-KUPANG.COM /bet)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved