Wawancara Eksklusif : Solidaritas Kemanusiaan Cegah Virus Corona Bersama Jubir Gugus Tugas Covid-19
Wawancara Eksklusif : Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Marius Ardu Jelamu
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Artinya hari ini, apakah kesiapan di daerah ini sudah maksimal untuk menyambut, menangani mereka yang datang sehingga masyarakat tidak boleh lagi panik?
(MJ)
Persis, karena memang protokol kesehatan itu kita implementasikan, kontrol secara ketat di pelabuhan dan bandara. Kemudian setelah kita periksa, ada orang yang status Orang Dalam Pemantauan (ODP) tetap dipantau oleh tim medis dibantu TNI-Polri, lalu ada pasien dalam pengawasan (PDP) masuk rumah sakit , itu dipantau dan dirawat dan sebagainya.
Hal lain, saat ini kita berada dalam situasi waspada Covid-19, jadi semua kematian seolah-olah karena Covid-19, padahal belum tentu.
Tetapi karena kita dalam suasana covid-19, begitu ada orang meninggal kita langsung menjudge, ini Covid. Ya belum tentu. Harus dibuktikan dengan pemeriksaan swab. Rapid test tidak menjamin seorang positif sehingga harus dikonfirmasi melalui swab test.
Ini yang akan menunjukkan keadaan kita. Rapid test artinya test cepat, bukan salah satu ukuran. Tes cepat dengan mengambil darah di ujung jari untuk mengetahui kekuatan antibody kita, dan contohnya kita yang normal bisa saja ada garis merah, mungkin flu atau demam tetapi bukan virus.
Jadi untuk membuktikan itu maka diambil sampel cairan dari hidung atau tenggorokan yang disebut Swab, diperiksa di laboratorium oleh para peneliti yang kemudian, cairan itu dikombinasikan dengan asam nukleat (genovirus) maka akan kelihatan ini benar terkonvirmasi cobid atau tidak.
(HA)
Sebagai juru bicara gugus sebenarnya kami sudah membayangkan bagaimana kerja yang luar biasa di sana. Dan pak Marius harus selalu updating data, mungkin juga sampai tengah malam. Ini menjaga keseimbangan tugas dan merecord semua data untuk memberi laporan ke pak Gubernur dan masyarakat termasuk ke Presiden itu seperti apa, bisa sedikit jelaskan dinamikanya?
(MJ)
Kita mengkomunikasikan kepada publik sebuah konten, konten itu tidak hanya kasat mata tetapi melalui suatu proses analisis.
Angka itu dianalisis sambil kita memperhatikan berita media, kejadian di dunia, di Indonesia, lalu mengkombinasikan dengan kejadian kita di sini. Ini membutuhkan satu knowledge yang cukup dan referensi yang luas.
Karena ketika kita mengkomunikasikan pada publik, maka kita harus menangkap isu dalam masyarakat, ada kejadian, mulai dari luar negeri, nasional dan NTT lalu meramunya dalam berita pers atau berita publikasi.
Sekarang juga, NTT telah menjadi perhatian internasional, mungkin karena menjadi satu diantara dua yang negatif dari seluruh provinsi. Media ABC Australia akan melakukan wawancara tetapi harus konsultasi dengan gubernur sehingga harus mempersiapkan diri dengan baik.
Mudah mudahan badai cepat berlalu, sampai hari ini NTT masih negatif atau zero corona. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)