Virus Corona
Penjelasan Ketum PSSI Soal Pemotongan Gaji dan Kesejahteraan Pemain di Tengah Pandemi Covid-19
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berbicara mengenai keputusan pemangkasan gaji dan kesejahteraan pesepak bola Indonesia di tengah pandemi Corona
Pada rapat telekonferensi tersebut, pria yang akrab disapa Iwan Bule ini mengatakan kalau keputusan pemgangkasan gaji pemain dari PSSI merupakan bentuk kesepakatan.
"Gaji 25 persen dalam Keadaan Kahar, sudah diskusi dengan pemilik klub dan disepakati semua. Tentunya ada yang 1-2 tidak menyepakati, Persita Tangerang hanya 10 persen dan ini akan jadi perhatian serta berkomunikasi," tuturnya seperti dikutip dari notulensi rapat yang didapatkan KOMPAS.com.
"Klub lain rata-rata menyepakati, meski kalau ada gugatan dari pemain, kami akan membantu hukumnya."
Iwan Bule juga menegaskan peran klub dalam memastikan kesejahteraan pemain dan melakukan tindakan antisipatif di situasi tanpa kompetisi ini.
"Bagi pelatih timnas kami sudah memberikan asuransi. Ini jadi bentuk antisipasi kami," tuturnya.
"Pemain bola ada di klub-klub, jadi itu tanggung jawab maksimal klub terkait kesejahteraan, kesehatan, dan lain sebagainya."
"Bagi Force Majeure, terkait gaji sudah melalui pengkajian karena sudah melakukan perhitungan modal pemilik klub. Klub Liga 1 dan Liga 2 sudah melakukan tes terkait virus corona dan asupan pemain disediakan masing-masing klub," lanjut Iwan Bule lagi.
Iwan juga menjelaskan mengenai rencana dana bantuan FIFA sebesar 2,7 miliar dolar AS atau setara 44 triliun rupiah yang akan dibagikan kepada anggotanya yang terpukul akibat pandemi virus corona.
PSSI akan mengirimkan proposal kepada ototitas tertinggi sepak bola dunia itu terkait kondisi di Tanah Air.
"Dana 44 triliun rupiah dari FIFA bukan untuk pembinaan tetapi penanganan Covid-19. Tentu kami akan lakukan proposal untuk penanganan Covid-19 karena kami tidak ingin juga ada pemain, pelatih, dll yang terkena penyakit tersebut," tuturnya.
"Semoga pada akhir tahun nanti seluruh sepak bola kita dalam keadaan selamat dan sehat. Kalau Juni atau Juli belum ada pencabutan status dari Pemerintah, maka kompetisi tidak akan kita lanjutkan baik Liga 1 maupun Liga 2," ungkap Iwan Bule lagi.
"Di beberapa klub besar sudah melakukan upaya pencegahan, meski dalam kondisi sulit. Ada yang sudah diisolir ke satu tempat dan memantau dengan intensif seperti Persib dan Arema Malang," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketum PSSI Bicara Soal Pemotongan Gaji dan Kesejahteraan Pemain di Tengah Pandemi Virus Corona