Pemprov NTT Minta Jangan Tolak Warga NTT yang Baru Datang dari Luar

Kami ingin sampaikan ke seluruh warga NTT agar tidak menolak adik- kaka, basudara yang baru datang dari luar daerah.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/VEMMY
Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT. Jumat, 27/03/2020 

Pemprov NTT Minta Jangan Tolak Warga NTT yang Baru Datang dari Luar

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT meminta kepada seluruh warga NTT agar jangan menolak sesama warga NTT yang baru tiba dari luar daerah. Apalagi yang statusnya masih Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Hal ini disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (3/4/2020).

Menurut Marius, Pemprov NTT mengimbau semua warga NTT yang ada di 21 kabupaten dan Kota Kupang agar jangan menolak sesama warga NTT yang baru kembali dari luar daerah.

"Kami ingin sampaikan ke seluruh warga NTT agar tidak menolak adik- kaka, basudara yang baru datang dari luar daerah. Mereka adalah sesama.saudara kita yang statusnya OPD," kata Marius.

Dia mengatakan, sesuai informasi bahwa di beberapa kabupaten seperti di Kabupaten TTU, Sikka dan Manggarai Timur ada warga yang menolak sesama warga.

"Kami memantau dan mendapat informasi bahwa di Kabupaten Manggarai Timur ada yang menolak sesamanya yang baru datang. Di Palue, Kabupaten Sikka juga sama ada warga yang baru datang dikucilkan oleh keluarga, orangnya ditolak," katanya.

Dijelaskan, Gubernur NTT meminta agar jangan terjadi hal seperti itu, melainkan saat ini bagiamana semua masyarakat NTT mewujudkam solidaritas manusia.

"Mari kita berikan dukungan kepada OPD dan PDP, sekalipun kalau ada yang positif. Bapak Gubernur NTT mengatakan, saatnya kita bergandeng tangan mewujudkan solidaritas manusia," katanya.

Marius meminta seluruh warga NTT tanpa kecuali agar saling mendukubg sesama.

"Kita minta warga NTT di mana saja berada,mari kita saling mendukung sesama kita yang ada dalam status ODP atau PDP. KIta harapkan kejadian seperti di TTU, Matim dan Sikka jangan terjadi di daerah lain," ujarnya.

Didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Valeri Guru,S. Sos, Marius juga meminta kepada para bupati dan Walikota Kupang hingga pemerintahan paling terendah agar bisa berkoordinasi dan memantau warga yang masuk di wilayah masing-masing.

"Kita minta para bupati dan Walikota Kupang agar memantau warga yang masuk dengan status ODP. Jangan buat mereka putus asa, kehilangan harapan, karena ketika kita mengucilkan atau mengolok olok mereka, maka saat itu kita buat dia stress dan imun menurun maka mudah diserang penyakit," ujarnya.

Marius mengatakan, pemerintah terus melakukan imbauan kepada seluruh warga NTT ataupun warga baru yang datang ke NTT agar mengikuti protokol pemerintah, terutama yang berasal dari luar negeri atau daerah terinfeksi Covid-19, agar proaktif memeriksakan diri di layanan kesehatan kemudian mengisolasi diri secara mandiri di rumah selama 14 hari.

"Setelah itu, kita minta supaya lakukan isolasi atau karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Ini demi kesehatan dan keselamatan kita semua," kata Marius

Dia juga meminta, agar masyarakat NTT turut mendukung pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid -19.

Cegah Corona, KPID NTT Minta Lembaga Penyiaran Beri Perlindungan Bagi Reporter di Lapangan

Peneliti Ini Ungkap Bahaya Covid-19 di Indonesia Ratusan Ribu Warga Akan Meninggal, Apa Kata Jokowi?

Pastikan Warganya Terhindar Dari Covid-19, Bupati Dapawole Turun Ke Puskesmas.

"Bapa Gubernur NTT terus mengimbau agar kota semua harus ikut kebijakan dan protokol yang dikeluarkan baik oleh WHO maupun pemerintah pusat, yakni social distancing dan dipersempit lagi menjadi physical distancing," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved