Corona Virus
Menteri Kesehatan Israel dan Istri Positif Terinfeksi Virus Corona Penyebab Covid-19, Simak Info
Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman (71) dan istrinya dinyatakan positif virus corona penyebab Covid-19.
POS KUPANG.COM--- - Menteri Kesehatan Israel Yaakov Litzman (71) dan istrinya dinyatakan positif virus corona penyebab Covid-19.
Dilansir dari Reuters Kamis (2/4/2020), Kementerian Kesehatan Israel menyatakan, saat ini keduanya sedang menjalani isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan.
Litzman disebutkan sering mendampingi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk memberikan keterangan pers terkait perkembangan terbaru dan langkah penagananan pandemi Covid-19 di negara itu.
• Catatan Top Skor Persib Bandung 3 Tahun Terakhir, Ezechiel Menonjol, Daftar Nama Pemain Haus Gol
"Litzman dan istrinya dalam keadaan sehat dan baik," ujar kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
• UPDATE COVID-19 dI NTT: 92 ODP Selesai Masa Pemantauan
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan sedang mencari tahu siapa saja yang berkontak langsung dengan keduanya, agar bisa segera mengisolasi mandiri.
Sementara, Netanyahu telah dites corona dan hasilnya negatif pada Senin lalu (30/3). Ia diperiksa setelah ajudannya dinyatakan positif corona.
Meski demikian, Perdana Menteri berusia 70 itu kini sedang menjalani self isolation.
Tidak diketahui pasti apakah Netanyahu dan Litzman saling berkontak langsung selama dua minggu terakhir ini.
Israel melaporkan sedikitnya ada 25 kematian dan lebih dari 6.000 orang infeksi virus yang berasal dari Wuhan, China ini.
Israel telah melakukan pembatasan ketat dengan memaksa toko tutup agar warga berdiam diri di rumah.
"Publik sekarang harus mendengarkan kementerian kesehatan, ”kata Litzman dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa lalu, di surat kabar Yedioth Ahronot.
"Saya mengusulkan kepada perdana menteri dan menteri dalam negeri hari ini untuk menutup kota Bnei Brak. Situasinya mengerikan. Setiap hari kita mengulur waktu, mempertaruhkan nyawa," lanjut dia.

MENGEJUTKAN! Kasus Positif Virus Corona di Jerman Naik 5.000 Dalam Sehari,Ini Dampak Bagi Negeri itu
Bahkan, Eropa disebut-sebut menjadi episentrum baru virus corona setelah sebelumnya melanda negara-negara di kawasan Asia.
• Puji Tuhan Ucap Andrea Dian, Istri Ganindra Bimo Sumringah Umumkan Hasil Rapid Test Negatif Corona
Melansir Kontan.co.id, jumlah kasus virus corona baru yang terkonfirmasi melesat menjadi 67.366 kasus.
Jumlah pasien positif virus corona yang meninggal mencapai 732 orang.
Melansir Channelnewsasia.com, Robert Koch Institute (RKI), Rabu (1/4/2020), melaporkan, kasus virus corona bertambah 5.453 pada Selasa (31/3/2020) dibanding hari sebelumnya, sementara jumlah kematian naik 149.
• Tak Kasat Mata, Diam-diam Anda Bisa Jadi Penular Virus Corona Meski Tak Merasakan Sakit dan Demam
Pandemi virus corona telah menewaskan lebih dari 30.000 orang di Eropa, dengan lebih dari tiga perempat kematian ada di Italia dan Spanyol.
Sebanyak 30.063 kematian akibat virus corona terjadi di Eropa dengan total 458.601 kasus, menjadikannya sebagai benua yang paling terpukul oleh Covid-19.
Hanya, keputusan Jerman untuk menutup perbatasan dan membatasi perjalanan untuk mengekang penyebaran virus corona berarti ribuan pekerja musiman, terutama dari Eropa Timur, tidak bisa mulai menanam dan memanen sayur juga buah.
Hal ini bisa menyebabkan harga buah-buahan dan sayur mayur naik, Presiden Asosiasi Pertanian Jerman (DBV) Joachim Rukwied mengatakan kepada harian Neue Osnabruecker Zeitung, Rabu (1/4/2020), seperti dilansir Channelnewsasia.com.
• VIDEO - Update Corona NTT : ODP di NTT 591 Orang, Kota Kupang Terbanyak Menyusul Sikka, Mabar
Komisi Uni Eropa menyatakan, negara-negara Uni Eropa harus mengizinkan ratusan ribu pekerja migran musiman yang menanam atau memanen tanaman melintasi perbatasan, meskipun ada langkah-langkah nasional untuk mengatasi virus corona
Negara-negara di Uni Eropa telah menetapkan kontrol perbatasan yang ketat untuk membendung wabah virus corona, yang juga mengakibatkan pasokan makanan dan medis tertunda.
"Kami rasa kami akan menghadapi berkurangnya pasokan buah dan sayur secara keseluruhan," kata Rukwied. Beberapa petani mempertimbangkan untuk membatalkan pesanan benih dan tanaman karena pekerja berkurang.
Menteri Pertanian Jerman Julia Kloeckner menyebutkan, dia sedang meminta persetujuan Kementerian Dalam Negeri mengenai masalah ini. "Karena kita tidak bisa melakukannya tanpa pekerja pertanian musiman tambahan," ujarnya.
• Mengapa Pemakaman Jenazah Virus Corona Dilakukan SOP Ketat? Ini Penjelasan Ahli Paru, dr.Erlina
Menurut Kloeckner, Jerman perlu menemukan keseimbangan antara kebutuhan untuk mencegah penyebaran virus corona dan kebutuhan pekerja musiman guna membantu di lahan pertanian.
"Kita harus menemukan jawaban, kita tidak bisa membiarkan petani bergantung pada ini," sebut Kloeckner kepada stasiun televisi ARD.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Duh, kasus virus corona di Jerman melonjak 5.000 kasus dalam sehari