Pedagang Sayur Keluhkan Tindakan Karyawan Leasing Motor FIF Kuanino.

keluhkan tindakan karyawan leasing motor yang mengancam akan melakukan penarikan terhadap sepeda mtor kredit miliknya.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ONCY REBON
Sarci Misa, pedagang sayur di pasar Inpres Naikoten, Selasa, 31/03/2020. 

Pedagang Sayur Keluhkan Tindakan Karyawan Leasing Motor FIF Kuanino.

POS-KUPANG.COM|KUPANG --Sarci Misa pedagang sayur di pasar Inpres Naikoten, jl. Kenari, Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, keluhkan tindakan karyawan leasing motor yang mengancam akan melakukan penarikan terhadap sepeda mtor kredit miliknya.

Kepada Pos Kupang, Com, Selasa, 31/03/2020, Sarci Mengatakan, karyawan leasing motor tidak ada pengertian sama sekali terhadap dampak yang kami alami. Tadi pagi, saya sempat adu mulut dengan karyawan tersebut.

"Kemarin mereka mampir ke rumah dan menagih angsuran kredit. Kemudian saya sampaikan kepadanya bahwa, dalam 1 atau 2 hari ini saya usahakan angsurannya," jelas Sarci.

Ia menambahkan, setelah itu karyawan tersebut mengancam, akan melaporkan hal tersebut di kantor. Pagi tadi suami saya melaporkan kondisi yang kami alami d kantor leasing tersebut.

Sarci menambahkan, bukannya memberikan kami keringanan, tetapi malah diminta untuk simpan motor (di kantor).

"Saya tidak bisa berjualan jika tidak ada kendaraan. Karena motor ini satu-satunya sarana bagi kami untuk mencari uang. Sedangkan angsuran motor ini sudah dibayar 11 bulan. Saya tidak mau motor ditarik karena, ketika saya membayar angsuran otomatis akan dikenalan biaya penarikan,"ujarnya.

Menurut Sarci, Sudah diberikan penjelasan terhadap karyawan leasing motor tersebut bahwa pendapatan menurun sejak merebaknya wabah Virus Corona.

Langkah Pamungkas,Jokowi Siapkan Darurat Sipil Atasi Covid-19, Ini Konsekuensi &Langkah; Antisipasi

Posko Pelabuhan Tak Punya Logistik dan APD, Pemda Lembata Dinilai Lamban Pencegahan Covid-19

Bupati Soliwoa Minta Kades dan Lurah Bersama Masyarakat Cegah Covid-19

Sebelum adanya wabah ini, pendapatan dari hasil berjualan sayur bisa mencapai Rp. 300.000. Namun, sekarang untuk mencapai Rp. 50.000 saja sangat sulit. 

"Saya berharap, angsuran kami mohon ditangguhkan," kata Sarci lirih (Laporan Reporter POS KUPOANG.COM, Oncy Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved