Virus Corona
Lihat Cara Polisi India Peringatkan Warga Agar Tak Keluyuran Saat Lockdown Virus Corona
Pemerintah India terpaksa melakukan lockdown untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di negara tersebut.
Kepada warga yang masih "keluyuran", Babu meminta mereka untuk tidak keluar rumah kecuali keperluan mendesak, dan memperingatkan agar warga melakukan social distancing.
"Jika Anda berani keluar, maka saya akan masuk," ancam Babu, seolah dia merupakan virus yang menjangkiti hampir 800.000 orang di seluruh dunia.
Gowtham mengatakan, keberadaan helm tersebut ternyata mendapat tanggapan positif, dengan warga mengaku berterima kasih dan bersedia tinggal di rumah.
Saat ini, India melaporkan 1.251 warganya positif terinfeksi Covid-19, dengan 32 orang meninggal karena virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu.
Isolasi Diri di Atas Pohon
Selain mengenakan helm corona, ada lagi ide kreatif dari warga India agar terhindar dari serangan virus corona atau Covid-19.
Melansir Kompas.com, warga sebuah desa di India dilaporkan terpaksa mengisolasi diri di atas pohon di tengah virus corona. Sebab, tak ada cukup ruang di rumah mereka.

Sebanyak tujuh orang yang baru datang ke Distrik Purulia di Negara Bagian West Bengal dari Chennai diminta untuk melakukan karantina mandiri.
Tetapi karena tak ada cukup ruang, mereka membangun hunian di puncak pohon dan memindahkan kasur mereka agar keluarga dan tetangga mereka aman.
Dilansir Daily Mirror Minggu (29/3/2020), mereka bakal tetap berada di pohon hingga masa karantina untuk mencegah virus corona penyebaran virus corona.
Salah satu warga desa, Bijoy Sing Laya mengatakan, mereka langsung mendapat instruksi dari dokter untuk mengisolasi diri sepulangnya dari Chennai.
"Diputuskan kami harus diisolasi. Kami hidup di sini atas keinginan sendiri. Kami baik-baik saja dan tidak ada masalah," kata dia.
Ucapan Laya terjadi di tengah eksodus massal yang dilakukan ribuan pekerja migran di tengah lockdown yang diterapkan pada pekan lalu.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, meminta kepada 1,3 miliar warganya untuk tetap tinggal di rumah, dalam kebijakan berdurasi 21 hari.
Namun belum sampai sepekan lockdown itu diterapkan, kekacauan terjadi dengan banyak pekerja migran yang bergantung pada pendapatan harian memilih pulang kampung.