Tak Peduli Wabah Corona, Israel Terus Gempur Palestina, Represif, kriminal dan Kekerasan
Tak Peduli Wabah Corona, Israelk Terus Gempur Palestina, Represif, kriminal dan Kekerasan Tak Peduli Wabah Corona, Israek Terus Gempur Palestina, Repr
Tindakan Israel ini tidak tampak di tengah krisis nasional yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Terlebih pandemi global ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Pihak berwenang pun dengan mudah mengubur berita buruk untuk menghindari pengawasan. Terlebih dengan kekuatan pemerintah baru yang besar.
Adakah kemungkinan Israel memiliki tangan yang bebas dari biasanya untuk memperluas pendudukan militer ilegal mereka di Palestina?
Di kolom lain yang ditulis Winstanley, dia menulis bahwa seorang liberal Israel baru-baru ini menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menginisiasi tindakan diktator dalam urusan wabah virus corona.
Tuduhan itu mungkin terdengar agak hiperbolik. Namun, dalam hal apa pun kaum liberal Israel tidak pernah menunjukkan sedikit pun kepedulian terhadap kediktatoran militer yang selama ini dilakukan Israel kepada Palestina sejak 1948.
Pekan ini, kebuntuan politik Israel setelah pemilihan ketiga terakhir tampaknya sudah berakhir. Daftar oposisi utama Israel adalah memisahkan antara fraksi yang dipimpin oleh Benny Gantz untuk bergabung dengan pemerintah Netanyahu yang disebut 'pemerintah persatuan darurat'.
Padahal, sebelumnya Gantz bersumpah untuk tidak bergabung dengan pemerintah yang dipimpin oleh Netanyahu yang korup, di mana Netanyahu 'diselamatkan' virus corona dari sidang terkait tindak korupsinya pada awal Maret lalu.
Pada 1948, Israel secara paksa mengusir sekitar 800 ribu warga Palestina dari Palestina.
Mereka menggunakan perang dengan negara-negara Arab lain untuk mengalihkan perhatian masyarakat global atas tindak kriminal pengusiran warga Palestina tersebut.
Meski nyatanya, ratusan ribu orang Palestina sebenarnya sudah diusir oleh milisi Zionis sebelum 14 Mei 1948, ketika negara Israel dinyatakan, satu hari sebelum tentara Arab akhirnya turun tangan.
Di bawah kedok perang 1967 pula Israel mengusir lebih banyak lagi orang Palestina dan menduduki petak-petak tanah Arab yang luas.
Di akhir tulisannya, Winstanley berharap Israel tidak akan memperburuk kondisi rakyat Palestina terutama di saat pandemi global sedang berlangsung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Wabah Virus Corona, Israel Masih Gempur Palestina", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/29/101033570/di-tengah-wabah-virus-corona-israel-masih-gempur-palestina?page=all#page2.