Corona di NTT

Pemkab Mabar Apresiasi ASDP dan Pelni Labuan Bajo yang Hentikan Pelayanan Sementara

Terkait Virus Corona, Pemkab Mabar Apresiasi ASDP & Pelni Labuan Bajo yang Hentikan Pelayanan Sementara

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/GECIO VIANA
Wakil Bupati Manggarai Barat (Mabar), Maria Geong bersama tim kesiapsiagaan penanggulangan Covid-19 saat konferensi pers di Kantor Bupati Mabar, Rabu (25/3/2020). 

Terkait Virus Corona, Pemkab Mabar Apresiasi ASDP & Pelni Labuan Bajo yang Hentikan Pelayanan Sementara

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengapresiasi langkah 2 Badan Usaha Pelayanan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayaran laut yang menutup sementara pelayanan.

Kedua perusahaan plat merah tersebut yakni PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Labuan Bajo dan PT Pelni Cabang Labuan Bajo.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Mabar, Maria Geong saat dihubungi per telepon, Kamis (26/3/2020) malam.

"Kami memberikan apresiasi karena mereka mempertimbangkan kondisi yang kami alami," katanya.

Diketahui, kedua instansi vertikal itu menutup pelayanan pelayaran dan penyeberangan laut sejak 26 Maret 2020 hingga 3 April 2020 mendatang.

Namun demikian, Wakil Bupati Mabar, Maria Geong berharap, pelayanan penerbangan khusus penumpang di Bandara Komodo Labuan Bajo juga ditutup demi optimalnya pencegahan penyebaran virus Corona.

"Kalau dari mereka saja tapi dari udara tetap jalan sama saja, tetap tidak efektif untuk menolong kami," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT menyurati Menteri Perhubungan (Menhub) RI untuk menutup sementara semua akses masuk baik darat, laut dan udara ke Labuan Bajo.

Upaya ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di daerah tersebut.

"Pertimbangan yang kami lakukan adalah pertimbangan kemanusiaan karena keterbatasan yang ada. Ini semata-mata pertimbangan kemanusiaan, dan kemanusiaan di atas segala-galanya. Tentu setiap daerah tidak memiliki situasi yang sama," kata Wakil Bupati Mabar, Maria Geong bersama tim kesiapsiagaan penanggulangan Covid-19 saat konferensi pers di Kantor Bupati Mabar, Rabu (25/3/2020).

Surat tersebut ditandatangani oleh Maria Geong selaku Wakil Bupati Mabar dan telah dikirim via email pada Rabu pagi.

Dijelaskannya, demi keselamatan warga Kabupaten Manggarai Barat dan masyarakat Flores pada mumnya dari infeksi Covid-19, pihaknya menyatakan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat tertutup bagi semua orang dari dan menuju Kabupaten Manggarai Barat termasuk Labuan Bajo bai melalui darat, laut maupun udara. 

Dengan demikian, kata Maria, seluruh kapal penumpang termasuk kapal penyeberangan ferry ASDP, kapale Penumpang PELNI dan kapal penumpang lainnya serta pesawat udara diitutup pengoperasiannya dalam tenggang waktu 9 hari mulai tanggal 26 Maret 2020 pukul 00.00 Wita sampai dengan 03 April 2020 Pukul 24.00 Wita.

Diakuinya, keputusan 'ekstrim' ini mempertimbangan aspek kemanusiaan, sehingga masyarakat tidak dibiarkan dalam kepanikan dan keresahan akibat Covid-19.

Dengan pembatasan yang ada, Maria meyakini akan lebih banyak waktu yang ada untuk Pemkab Mabar untuk melengkapi fasilitas, sarana prasaran medis di rumah sakit.

Selain itu, dengan waktu yang ada, masyarakat lebih diedukasi terkait bagaimana dan penanganan virus Corona.

"Tentu ini penyakit baru, membutuhkan untuk masyarakat mengerti," jelasnya.

Keputusan tersebut diambil juga diambil dengan pertimbangan yuridis yakni aturan baik secara nasional terkait penanganan Covid-19.

Selanjutnya, pertimbangan objektif lainnya bahwa vrdasarkan data hasil pengamatan yang didapat per tanggal 18 Maret 2020, ada 7 Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 dan sampai dengan tanggal 25 Maret 2020 terjadi lonjakan jumlahnya menjadi 31 orang.

"Terjadi lonjakan atau kenaikan kasus 442,86 persen dalam tenggang waktu 8 hari. Semua orang atau pasien dimaksud datang dari luar daerah tertular Covid-19 yaitu Denpasar, Jakarta dan Surabaya dan saat ini 2 orang diantaranya sudah berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," katanya.

Lebih lanjut, Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat dinilai sebagai pintu masuk utama menuju Pulau Flores dan Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah dengan populasi penduduk lebih dari 256 ribu jiwa dan apabila sejumlah ODP dan PDP tersebut benar-benar positif, maka akan mengancam penduduk Flores dan penduduk Nusa Tenggara Timur pada umumnya.

Pada saat ini lebih dari 256.000 penduduk Kabupaten Manggarai Barat sedang dalam ketakutan.

Karena Covid-19 belum dilaporkan, Kata Maria, maka pemahaman tentang Covid-19 dikalangan masyarakat serta upaya-upaya mengatasinya masih sangat terbatas, sedangkan upaya Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) sulit dilakukan, karena sekolah dan beberapa instansi sudah diliburkan dan dibatasi melakukan pengumpulan massa.

Artis Cantik Andrea Dian Terkena Corona, Kini Tersenyum Ceria dan Tulis Doa di Ruang Isolasi

Tangkal Virus Corona, Mulai Hari Jumat, Depok Town Square Tutup,Ini Daftar Mal di Jakarta yang Tutup

Sule Syok Saat Tahu Tagihan Listrik Ashanty Anang Sebulan, Ini Rinciannya Bisa Beli Motor Baru

Fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) dan fasilitas kesehatan lainnya belum seluruhnya tersedia atau masih dalam proses pengadaan dan membutuhkan waktu.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved