Khasanah Islam
Ustadz Abdul Somad Jelaskan 3 Keistimewaan Malam Nisfu Syaban Ini Doa dan Ibadah Selama Bulan Syaban
Ustadz Abdul Somad Jelaskan 3 Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Ini Doa dan Ibadah Selama Bulan Syaban
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini ( Syaban) merupakan bulan
semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.
Setelah itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan
Syaban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan,
kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan
selain di bulan Sya'ban,” kata Ustadz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan
salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syaban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Malam Pengampunan
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Syaban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Syaban.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Syaban yang
selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu
Syaban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai salat, Aisyah bertanya pada Rasulullah SAW kenapa sujudnya lama sekali.
Rasulullah SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena
memenuhi lima syarat di antaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Somad.
Mana hadis shahihnya?
Lalu, Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada
malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam Nisfu Syaban tiba.”
Shalat Malam Nisfu Syaban
Ustaz Abdul Somad dalam video itu menjelaskan, shalat pada malam Nisfu Syaban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.
Namun, shalat malam Nisfu Syaban dilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).
Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam Nisfu Syaban.
Lalu, apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam Nisfu Syaban, Ustafz Abdul Somad berpendapat boleh.
Doa Malam Nisfu Syaban
Pada malam Nisfu Syaban kita bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk panjang umur, murah rezeki, dan tetap iman.
Kita juga biasanya membaca 3 kali Surat Yasin di sela doa tersebut.
Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam Nisfu Syaban seperti dilansir laman nu.or.id adalah sebagai berikut:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn."
"Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât."
"Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn."
Terjemahannya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi."
"Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan."
"Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat."
"Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut."
"Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku."
"Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki."
"Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (TribunStyle.com/Tribuntimur.com)
Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com https://bangka.tribunnews.com/2019/04/20/inilah-3-keistimewaan-malam-nisfu-syaban-simak-penjelasan-ustad-abdul-somad?page=all