Rocky Gerung
Rocky Gerung Sindir Presiden Jokowi Tak Kunjung Lakukan Lockdown, Ungkap Potensi Gagal Atasi Corona
Rocky Gerung Sindir Presiden Jokowi Tak Kunjung Lakukan Lockdown, Ungkap Potensi Gagal Atasi Corona
Rocky Gerung Sindir Presiden Jokowi Tak Kunjung Lakukan Lockdown, Ungkap Potensi Gagal Atasi Corona
POS_KUPANG.COM - Rocky Gerung Sindir Presiden Jokowi Tak Kunjung Lakukan Lockdown, Ungkap Potensi Gagal Atasi Corona
Rocky Gerung blak-blakan ungkap keadaan terburuk Indonesia setelah Virus Corona, sebut keresahan sosial hingga sindir Presiden Jokowi soal lockdown.
Pandemi Virus Corona alias covid-19 turut menjadi perhatian pengamat politik Rocky Gerung.
Bahkan Rocky Gerung mengakui kondisi Indonesia semakin mengkhawatirkan setelah diserang Virus Corona.
Andai Presiden Jokowi tak cepat beraksi, Rocky Gerung memprediksi keadaan terburuk bakal terjadi di Indonesia yakni keresahan sosial.
• UP DATE CORONA: Semua Hotel di Ngada Dilarang Terima Tamu
• Cegah Penyebaran Virus Corona di Pulau Bunga, Pemkab Ende Tutup Taman Nasional Kelimutu
Iapun turut menyindir Presiden Jokowi yang tak kunjung memberlakukan lockdown demi mencegah Virus Corona.
Rocky Gerung lantang mendukung usulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal pemberlakukan lockdown bertahap di daerah.
Penejelasan Rocky Gerung ini disampaikan melalui channel youtube officialnya, Senin (23/3/2020).
Melalui tayangan tersebut, Rocky Gerung memprediksi anjloknya perekonomian setelah Indonesia diserang Virus Corona.
Di awal penjelasannya, Rocky Gerung mengungkap keadaan terburuk yang mungkin dihadapi Indonesia setelah Virus Corona menyerang.
"Saya mengusulkan agar bersiap terhadap keadaan yang buruk yaitu keresahan sosial," kata Rocky Gerung.
"Nah keadaan keresahan sosial selalu diikuti oleh penanganan secara kekerasan, dan itu berbahaya."
Menurut Rocky Gerung, Presiden Jokowi harusnya mengupayakan pertemuan dengan tokoh daerah hingga pemuka agama.
• Bakat Terpendam Idola Persib Bandung Nick Kuippers Rupanya Seorang Pengusaha Kuliner Ini Yang Dijual
• Jadwal Imsakiyah Ramadhan untuk Lampung Bandar Lampung dan Sekitarnya Tahun 2020 1441 Hijriah
Hal itu dinilainya perlu untuk bisa membujuk masyarakat untuk mau menaati imbauan pemerintah.
"Jadi sebelum tiba ke situ, coba pertimbangkan, di jejer di depan istana presiden mengundang tokoh dari beberapa daerah termasuk akademisi, pemimpin rohani," ucap Rocky Gerung.
"Supaya sama-sama mengucapkan itu," ujarnya menambahkan.
Rocky Gerung menilai, pemerintah perlu menyampaikan kepada publik bahwa saat ini negara dalam kondisi darurat akibat Virus Corona.
Terkait hal itu, Rocky Gerung lantas menyinggung dampak ekonomi yang bakal dialami negara akibat Virus Corona.
"Jadi poin saya adalah beri tahu bahwa kedaruratan ini menyangkut nasib negeri ini," jelas Rocky Gerung.
"Kalau kasus meningkat, tingkat kematian ikut meningkat, itu berarti ada sumber daya ekonomi dalam satu-dua tahun ke depan merosot."
Ia menilai, Virus Corona akan berdampak pada anjloknya perekonomian.
"Itu juga berpotensi memperburuk ekonomi kan?," tuturnya.
• Rahasia Wander Luiz Bersinar di Persib Bandung Namn Redup Saat Bermain di Vietnam
• VIDEO - Satu Pasien Berstatus PDP Diisolasi di RSUD Ruteng
Lebih lanjut, Rocky Gerung bahkan memprediksikan perekonomian bakal semakin merosot dua tahun ke depan.
"Pertumbuhan kita juga merosot dalam dua tahun ke depan hanya akibat kekacauan koordinasi ini," kata Rocky Gerung.
"Sumber daya kita bukan akan lenyap, tapi terpotong energinya, terpotong peluangnya untuk menghasilkan ekonomi baru."
Tak hanya itu, Rocky Gerung lantas menyinggung profesi kesehatan yang kini berhadapan langsung dengan pasien Corona.
Ia menjelaskan, profesi kesehatan seolah akan mengalami frustrasi karena menangani virus dengan nama lain covid-19 itu.
"Tapi lebih dari itu, profesi kesehatan kemudian akan mengalami semacam kelelahan psikologi, semacam frustrasi," kata Rocky Gerung.
"Dan itu akan berbekas," sambung mantan dosen Universitas Indonesia itu.
Melanjutkan penjelasannya, Rocky Gerung justru menyinggung usulan IDI soal pemberlakukan lockdown di daerah secara bertahap.
Rocky Gerung menilai, usulan tersebut sudah melewati pertimbangan matang oleh para dokter.
"Jadi pemerintah mesti tahu bahwa IDI mengucapkan itu bukan karena dia rapat di warung kopi," jelasnya.
"Tapi karena dia lihat dari hari per hari, dari jam per jam keseriusan dari kasus ini."
Virus Corona semakin meluas
Sebaran Virus Corona kian meluas, total 686 Kasus positif covid-19 hingga 31 pasien dipulangkan dari rumah sakit darurat.
Jumlah pasien positif virus corona dan mengidap covid-19 terus bertambah.
Bahkan sebaran Virus Corona meluas dan tersebar di 24 Provinsi di Indonesia.
Pemerintah menyatakan bahwa jumlah total kasuscovid-19 ada 686 kasus di Indonesia, hingga Selasa (24/3/2020) sore ini,
Angka ini bertambah 107 pasien dari data yang dirilis kemarin.
Hal ini diungkap juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, berdasarkan data yang diterima pemerintah sejak Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa siang ini pukul 12.00 WIB.
"Ada penambahan kasus baru 107 orang sehingga totalnya ada 686 orang," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.
Achmad Yurianto memaparkan bahwa hingga saat ini pemerintah menyebutkan bahwa total ada 30 pasien yang dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Selain itu, ada 55 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan mengidap Covid-19.
Tersebar di 24 provinsi Pemerintah menyatakan bahwa kasus Covid-19 kini sudah menyebar di 24 provinsi.
Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada dua provinsi yang memiliki kasus perdana, yaitu Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Selatan.
Hingga saat ini, penambahan 107 orang kasus baru itu sebagian besar berasal dari DKI Jakarta.
Ibu Kota mencatat angka penambahan 70 kasus baru.
Berikutnya, penambahan terbesar juga dicatat oleh Jawa Timur dengan 10 kasus baru.
Adapun Banten tercatat memiliki 9 kasus baru.
Berikut detail mengenai penambahan kasus baru pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir:
DKI Jakarta: 70 kasus baru
Jawa Timur: 10 kasus baru
Banten: 9 kasus baru
Sumatera Utara: 5 kasus baru
Jawa Tengah: 4 kasus baru
Jawa Barat: 1 kasus baru
DI Yogyakarta: 1 kasus baru
Kalimantan Barat: 1 kasus baru
Kalimantan Tengah: 1 kasus baru
Sulawesi Utara: 1 kasus baru
Riau: 1 kasus baru
Papua: 1 kasus baru
Sumatera Selatan: 1 kasus perdana
NTB: 1 kasus perdana
Total: 107 kasus baru
* Rocky Gerung Tepis Tudingan Pramono Anung, Seskab Singgung Fahri Hamzah dan Fadli Zon, Apa Apa?
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Sekretaris Kabinet ( Seskab) Pramono Anung yang menyatakan dirinya merindukan kritikannya, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Pengamat politik itu meyakini apa yang disampaikan oleh Pramono Anung bukan lah representasi dari pemerintah.
Ia melihat aksi Pramono Anung justru sengaja mengundangnya untuk mengkritisi Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) karena adanya ketidak harmonisan antara PDIP dan Jokowi.
Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (9/3/2020), pria yang gemar mendaki gunung itu mengatakan ada kepentingan PDIP yang tak dipenuhi oleh Jokowi yang merupakan kadernya sendiri.
"Artinya tafsir bahwa Pram ( Pramono Anung ) menginginkan kritik kepada kekuasaan, sebetulnya menandakan bahwa PDIP sedang beroposisi dengan Presiden Jokowi," kata Rocky Gerung.
"Sedang ingin beroposisi karena banyak kepentingan, karena moral oposisinya PDIP, tapi karena tukar tambahnya tidak selesai dengan mulus antara PDIP dengan Presiden Jokowi," sambungnya.
Rocky Gerung melihat, kritikan yang katanya dirindukan oleh Pramono Anung sebagai sebuah cara PDIP untuk menagih Jokowi terkait kepentingan-kepentingan partai yang belum terpenuhi.
"Itu semacam tagihan pasca transaksi yang belum lengkap," terangnya.
Pria yang juga pernah mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia itu mengakui dirinya masih sering mengkritik pemerintah, tidak seperti pernyataan Pramono Anung.
Rocky Gerung menduga yang dimaksud hilang adalah, dirinya sudah jarang tampil di acara-acara televisi seperti Indonesia Lawyers Club (ILC).
Ia pun mengembalikan pertanyaan Pramono Anung, karena menurutnya Pramono Anung sudah mempunyai jawaban atas pernyataannya tersebut.
"Mestinya itu yang Pram tanyakan, kenapa saya tidak muncul di situ (ILC), dan Pram yang tau lah karena dia yang lebih mampu untuk menerangkan siapa-siapa yang sebetulnya masih dianggap berbahaya oleh kekuasaan," papar Rocky Gerung.
Pria yang juga merupakan filsuf itu lanjut menyinggung soal dua tokoh yang disebut Pramono Anung.
Rocky Gerung mengatakan Fadli Zon masih kerap mengkritisi pemerintah, meskipun sudah tidak lagi menyampaikannya sekeras dulu.
"Fadli Zon sering kali walaupun ada Pak Prabowo di Istana, tapi Fadli Zon sebagai akademisi dia selalu terangsang untuk memberi kritik dari perspektif akademisi, yang pasti tidak mengenakkan bagi kekuasaan," ujarnya.
"Sehingga Fadli Zon juga mulai jarang tampil di forum-forum yang penyampaiannya kritis."
Sedangkan Rocky Gerung melihat mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kini sedang sibuk membesarkan partainya, yakni partai Gelora.
"Bergelora untuk menghasilkan partai Gelora," sambung Rocky Gerung.
Pramono Anung Rindu Rocky Gerung
Dikutip dari kompas.tv, Rabu (4/3/2020), Pramono Anung sebelumnya menyatakan dirinya merasa rindu dengan sosok-sosok yang kerap mengkritisi pemerintah.
"Saya pribadi kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin," katanya saat membuka talkshow bertajuk "Meneguhkan Kembali Cita-cita Reformasi" di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Pramono Anung bahkan mengakui dirinya juga meluangkan waktu untuk mencari berita, hingga cuitan twitter, berharap ada kritikan dari tiga tokoh tersebut.
"Bahkan kadang-kadang ketika di berita enggak ada, saya sampai cari Twitter-nya Pak Fahri, Pak Fadli, Rocky Gerung, kenapa kok enggak bersuara yang membuat kita bergairah," sambungnya.
Ia mengatakan penting untuk adanya kritikan terhadap pemerintah.
"Karena salah satu kelemahan bangsa timur, kalau tidak ada oposisi, tidak ada yang mengkritik, maka yang mengkritik, yang menjadi musuh biasanya temannya sendiri," ujarnya.
Pramono Anung juga mendorong agar oposisi terus mengkritisi Jokowi.
Sebab menurut Pramono Anung, bagi Jokowi kritikan adalah energi untuk bekerja.
"Terus terang saja, Presiden kita adalah Presiden yang kalau dikritik itu bukan kemudian baper, beliau malah kalau dikritik itu menjadi energinya Presiden," katanya.
(TribunWow.com/Anung)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul IDI Usul Jokowi Lockdown Bertahap, Rocky Gerung: Ucapan Itu Bukan karena Dia Rapat di Warung Kopi, https://wow.tribunnews.com/2020/03/24/idi-usul-jokowi-lockdown-bertahap-rocky-gerung-ucapan-itu-bukan-karena-dia-rapat-di-warung-kopi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah