Pastikan Stok Beras Aman, Anggota DPR RI Ansy Lema Utus Dua Stafnya ke Gudang Bulog NTT
Pastikan stok beras aman, Anggota DPR RI Ansy Lema utus dua stafnya ke gudang Bulog NTT
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Pastikan stok beras aman, Anggota DPR RI Ansy Lema utus dua stafnya ke gudang Bulog NTT
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Anggota DPR RI, Yohanes Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengutus dua stafnya untuk meninjau langsung Gudang Bulog milik pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT). Kedua staf tersebut diutus untuk meninjau ketersediaan beras dan memastikan beras aman dan layak untuk dikonsumsi.
Ansy Lema mengatakan, berbagai bentuk kesiagaan menghadapi wabah Covid-19 atau virus corona perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan memperhatikan ketersediaan pasokan beras sebagai konsumsi pangan utama masyarakat.
• RSUD Kabupaten Ende Jadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Untuk Ngada dan Nagekeo
"Karena itu, pada Sabtu kemarin (21/3/2020), dua staf saya yang hingga kini masih berada di NTT seusai reses bersama saya, melakukan kunjungan ke Gudang Bulog NTT. Mereka saya utus ke sana untuk meninjau ketersediaan beras dan memastikan beras aman untuk dikonsumsi," kata Ansy Lema melalui rilis yang diterima POS- KUPANG.COM, Senin (23/3/2020).
Dijelaskan Ansy, kunjungan kedua stafnya disambut dengan baik oleh Kepala Gudang Bulog NTT Yogi Kore. Ditemani Kepala Gudang Bulog NTT, mereka mengecek ketersediaan stok beras untuk konsumsi masyarakat NTT dan memastikan beras aman untuk dikonsumsi.
• Dampak Virus Corona Covid-19, Tingkat Hunian Hotel di Kota Kupang Menurun 50 Persen
"Saya belum bisa kembali ke NTT karena masih melakukan social distancing, yakni melakukan kerja dari rumah (Work from Home) sesuai instruksi Presiden Joko Widodo demi mencegah penularan virus corona Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, jelas Ansy, dirinya telah melakukan komunikasi melalui saluran telpon dengan Kepala Bulog NTT Taufan Akib. Dirinya menanyakan soal ketersediaan pangan, kemanan pangan untuk dikonsumsi dan proses distribusi ke daerah-daerah.
"Guna mengetahui kesiapan di lapangan, saya mengutus dua staf melihat langsung kondisi lapangan," ungkapnya.
Dalam kunjungan langsung ke Gudang Bulog NTT, terang Ansy, stafnya mencatat beberapa informasi penting. Pertama, stok beras di Gudang Bulog NTT saat ini sebanyak 1.900 ton. Dalam satu atau dua hari ke depan pasokan beras akan masuk lagi sebesar 4.000 ton dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Kedua, tambah Ansy, stok beras tersebut diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan warga NTT hingga enam bulan ke depan.
Ketiga, jelas Ansy, Bulog NTT juga memiliki ketersediaan beras untuk mengatasi stunting dengan jumlah pasokan sebesar 5.000 ton. Seperti diketahui, angka stunting atau kerdil di NTT terbilang tinggi, yaitu sebanyak 269.658 balita atau 43 persen dari 633.000 balita di NTT. Untuk menekan angka stunting dibutuhkan gizi yang cukup dan komoditi beras menjadi salah satu komponen penting.
Setelah meninjau Gudang Bulog, lanjut Ansy, kedua stafnya beranjak ke Pasar Inpres Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kupang untuk memastikan harga bahan-bahan kebutuhan pokok.
Menurut para pedagang di Pasar Naikoten I, harga kebutuhan pokok hingga saat ini masih stabil meskipun merebaknya ancaman virus corona.
"Misalnya, harga beras dengan merek Sari Pagi Sulsel dan Nona Kupang per kilogram berkisar antara Rp 9.500 - Rp 12.000. Harga minyak goreng per 2 liter Rp 30.000. Harga gula per kilogram antara Rp 17.000 - Rp 18.000. Untuk daging per ekor Rp 50.000 dan telur ayam ras Rp 16.000 per kilogram," terangnya.
Dengan informasi tersebut, kata Ansy, dapat dikatakan bahwa NTT memiliki pasokan beras yang cukup untuk menghadapi kemungkinan kelangkaan pasokan akibat pandemi corona. Di sisi lain, harga bahan pangan pun dalam kondisi terkendali.