Simon Riwu Kaho : Sekolah Bisa Dari Mana Saja
tidak keberatan dengan metode Home Schooling yang saat ini sedang dijalani para siswa karena Covid-19.
Simon Riwu Kaho : Sekolah Bisa Dari Mana Saja
POS- KUPANG.COM|KUPANG-- Terkait metode pembelajaran para siswa di Kota Kupang saat ini, Simon Riwu Kaho mengatakan, sekolah bisa dari mana saja.
Demikian disampaikan Simon kepada POS -KUPANG.COM, ketika dihubungi via telepon pada Sabtu (21/03).
Menurut Simon, 3 hal yang menjadi sandaran untuk dunia pendidikan yang perlu diberi perhatian adalah pengetahuan, keterampilan, dan karakter.
"Metode pembelajaran Home Schooling, jika saat ini ada kaitannya dengan corona, itu hanya sebuah kebetulan. Tanpa corona, pendidikan di rumah tetap berjalan. Tidak bisa tidak" ungkap Simon.
"Pendidikan bisa dimana saja, entah di rumah, di sekolah atau di tempat lain, asalkan bermuara pada 3 sandaran tadi" lanjutnya.
Salah satu kelebihan dari sistem pendidikan di Indonesia adalah menanamkan karakter, bagaimana mengamankan Sabang sampai Merauke.
Untuk membangun Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu tidak gampang. Tidak seperti di Australia misalnya, gampang untuk menggerakkan orang. Berbeda dengan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.
Makanya Indonesia butuh pendidikan karakter karena itulah yang menjadi perekat bangsa dari Sabang sampai Merauke.
Simon juga mengungkapkan, ruang kelas atau gedung mewah bukan ukuran dari sebuah pendidikan. Yang penting adalah metode pembelajaran, motif, tujuan dan alat-alat yang menunjang pembelajaran itu sendiri.
"Kalau di tempat lain bisa kenapa kita tidak?" Tutupnya.
Corona dan Home Schooling
Saat ini Home Schooling menjadi suatu keharusan bagi para pelajar di Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca merebaknya isu Corona Virus Disease (Covid-19).
Sabtu (21/03), siswi kelas 4 Sekolah Dasar Inpres Oeba 1, Maria Anastasia Keke (9), sedang berada di rumah bersama orang tua dan dua adiknya, ketika Pos Kupang menyambangi.
Anastasia mengungkapkan, mereka sudah diberi tugas oleh guru untuk dikerjakan di rumah. Tugas tersebut akan dikumpulkan setelah masa "liburan" selesai.
Sementara itu, kedua orang tua Anastasia, Gasparina A. Hera (30) dan Ferdinandus R. Watu (33), tidak keberatan dengan metode Home Schooling yang saat ini sedang dijalani para siswa karena Covid-19.
"Memang mereka dapat tugas banyak, tapi mau bagaimana, belajar itu kan mereka punya tugas" ujar Gasparina.
Mereka mengatakan, salah satu keuntungan dari metode pembelajaran ini adalah anak-anak bisa diawasi dari rumah. Selain itu untuk anak-anak yang orang tuanya sibuk mungkin lebih baik diterapkan Home Schooling saja sehingga waktu yang digunakan bisa lebih efisien.
Ayah Anastasia, Ferdinandus (33) yang juga seorang tenaga kesehatan mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dirinya mengharapkan semua siswa/siswi beserta para orang tua tetap mengikuti imbauan pemerintah untuk menjaga jarak dengan orang lain, dan tetap menjaga kesehatan diri.
• Terkait Virus Corona, Plh Sekda Mabar Imbau Masyarakat Jangan Percaya Hoax
• Diaduhkan Kepolisi, Hendrik Babys : Saya Tidak Marah dan Tidak Akan Lapor Balik
• Strategi Jitu Persib Bandung di Liga 1 2020 Membuahkan Hasil, 4 Pemain Tampil Gemilang, Siapa Saja?
"Pemerintah sudah keluarkan anjuran untuk kita lakukan Social Distancing dan saya rasa itu harus dilakukan untuk menjaga diri kita dari virus" tandasnya.(Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi