MENGERIKAN, 627 Orang di Italia Meninggal dalam Sehari Gegara Virus Corona, Korban Tewas Capai 4.032

MENGERIKAN, 627 Orang di Italia Meninggal dalam Sehari Gegara Virus Corona, Korban Tewas Capai 4.032

Editor: Alfred Dama
(REUTERS/LA7 PIAZZAPULITA)
Staf medis mengenakan pakaian pelindung berada di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Cremone, utara Italia, dalam video yang ditayangkan 5 Maret 2020. Italia saat ini menerapkan karantina dikarenakan merebaknya virus corona. 

MENGERIKAN,  627 Orang di Italia Meninggal dalam Sehari Gegara Virus Corona, Korban Tewas Capai 4.032   

POS KUPANG.COM -- Italia menjadi negara terparah dalam serangan virus corona di negara itu. Bahkan jumlah kematian di Italia sudah melebihi kematian di sumber viruc corona China 

Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah mengingat masih banyak pasien virus corona yang harus ditangani bahkan tak sedikit yang sudah pada tingkat sangat parah

 Pemerintah Italia menerapkan aturan kuno tambahan terhadap publik setelah mencatatkan total 4.032 korban meninggal akibat virus corona.

Jumlah yang membuat Italia melampaui negara asal pandemi, China, diumumkan setelah dalam sehari, terdapat 627 angka kematian baru.

Patung Kristus Penebus Brasil Disinari Bendera Negara yang Terpapar Virus Corona, Indonesia?

BERSIAP, Hasil Tes SKD CPNS Diumumkan Mulai Minggu Besok

Warga Lain Isolasi Diri di Rumah,Pasangan Kekasih ini Mesum di Mobil, Diciduk Polisi dan Dikarantina

Ustaz Abdul Shomad Ungkap Virus Corona Akan Segera Berakhir di Pertengahan Tahun 2020, Ditunggu?

Gereja Katolik Indonesia Harap Umat Berdoa Bagi Bangsa, Pesan Kardinal Ignatius Suharyo Jangan Takut

Pemerintah Bergamo, kota yang paling terdampak wabah, meyakini jumlah korban fatal yang sebenarnya lebih banyak empat kali lipat dari laporan resmi.

Kepada Huffington Post, Wali Kota Giorgio Gori menyatakan banyak lansia kebanyakan meninggal di rumah mereka atau panti jompo.

"Mereka mengembuskan napas terakhir tanpa dites baik sebelum atau sesudah mereka meninggal," kata Gori dikutip Channel News Asia Sabtu (21/3/2020).

Gori menambahkan, sejumlah koleganya sesama wali kota Italia mengungkapkan ada kemungkinan angka kematian di tempat mereka jauh lebih tinggi.

Merespons permintaan dari gubernur region yang paling parah terdampak virus corona, Roma mengumumkan mulai Sabtu, seluruh taman ditutup.

Selain itu, publik juga diminta tidak berkegiatan di luar rumah setelah kasus infeksi di Negeri "Pizza" menyentuh level 47.021.

"Kami harus menerapkan aksi tambahan untuk menghentikan infeksi. Perbaiki perilaku setiap orang untuk memenangkan perang ini," kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza.

Pemerintah pusat menyatakan, mereka begitu frustrasi karena dalam beberapa hari terakhir, masih ada orang yang diketahui keluar rumah.

Melalui aturan lockdown baru yang diterapkan, setiap orang secara efektif dilarang untuk sekadar jogging atau bersepeda.

"Kami sudah melihat ratusan orang meninggal. Berapa banyak lagi sebelum mereka paham tragedi sedang berlangsung?" keluh Sergio Venturi, kepala tim respons Covid-19 di Emilia-Romagna.

Lebih buruk dari China

Pada Kamis (19/3/2020), Italia menyalip Negeri "Panda" sebagai negara dengan angka korban meninggal tertinggi akibat virus corona.

Menurut Kepala Badan Perlindungan Sipil Angelo Borrelli kepada Rai Radio, pihaknya memperkirakan puncak wabah bisa terjadi beberapa pekan mendatang.

Para pejabat mengkhawatirkan dampak virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 di Milan , ibu kota Region Lombardy sekaligus kota terpenting kedua Italia.

Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi ada 3.804 orang terinfeksi di MIlan, baik di pusat bisnis maupun kawasan pinggiran. Jumlah kasus penularan baru Covid-19 di dalam dan sekitar Milan mencapai 526 atau 16 persen. Kenaikan tertinggi dalam sehari di dalam Lombardy.

Massimo Galli, kepala penyakit menular di rumah sakit kota Sacco mengatakan, fokus mereka kini adalah mencegah penularan di kota mode tersebut. "Garis depannya kini berada di Milan.

Saya sangat khawatir dengan yang terjadi. Terlalu banyak orang yang keluar," kata Galli kepada La Repubblica.

Pekan lalu, otoritas Roma menginstruksikan restoran, bar, dan sebagian toko yang tidak terlalu esensial untuk tutup hingga 25 Maret.

Sebagai tambahan, ibu kota Negeri "Pizza" mereka juga meliburkan sekolah dan universitas, serta meminta warga di rumah saja hingga 3 April.

Perdana Menteri Giuseppe Conte menuturkan, dia berencana untuk memperpanjang masa dan jangkauan lockdown. Namun, dia tak merincinya.

Untuk meningkatkan suasana hati warga selama karantina, radio seantero Italia memutar lagu kebangsaan, ditambah Azzurro, La Canzone del Sole, dan Nel Blu Dipinto di Blu. 

Tentara Italia Dikerahkan untuk Lockdown Daerah Paling Terdampak Virus Corona

Pasukan keamanan melakukan penjagaan di Vo. Kota di kawasan utara Italia itu kini mengklaim tidak menemukan adanya infeksi baru virus corona.
Pasukan keamanan melakukan penjagaan di Vo. Kota di kawasan utara Italia itu kini mengklaim tidak menemukan adanya infeksi baru virus corona. ((Sky News))

Tentara Italia bakal dikerahkan ke daerah yang paling terdampak virus corona untuk menerapkan lockdown guna mencegah penyebaran.

Dalam konferensi pers, Presiden Region Lombardy, Attilio Fontana, menyatakan permintaannya untuk menggunakan militer sudah disetujui.

"Sebanyak 114 personel bakal dikerahkan ke seluruh Lombardy. Masih sedikit, tetapi positif," papar Fontana seperti diwartakan Sky News Jumat (20/3/2020).

Lombardy juga meminta otoritas lokal untuk semakin memperketat larangan, seperti melarang kegiatan publik dan menutup lini usaha yang bisa mendatangkan kerumunan.

Tanpa menjabarkan jumlahnya, Fontana mengatakan bahwa virus corona masih menghantui wilayahnya, yang mencatatkan angka infeksi dan kematian tertinggi di Italia.

"Sayangnya, saat ini kami masih belum melihat adanya perubahan tren dalam penyebaran. Malah jumlahnya semakin meningkat," keluhnya.

Koresponden kepala Sky News, Stuart Ramsay, yang melaporkan dari rumah sakit di Bergamo mengatakan, tim medis mulai kewalahan.

"Jumlah orang yang sakit karena virus corona terus membanjiri setiap rumah sakit di utara Italia, dan bisa terjadi di seluruh negara," ujar Ramsay.

Saat ini, Negeri "Pizza" melaporkan 4.032 korban meninggal. Menjadi negara dengan angka kematian tertinggi menyalip negara asal wabah, China.

Perdana Menteri Giuseppe Conte sudah mengumumkan adanya lockdown pada pekan lalu, di mana dia berencana untuk memperpanjang durasinya.

Sementara di China, kematian karena Covid-19 mencapai 3.248, dengan Wuhan merupakan daerah yang paling parah terdampak.

Di Eropa, terjadi kenaikan kasus virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu, di mana saat ini total lebih dari 275.000 orang di seluruh dunia terinfeksi.

Negara Benua Biru seperti Perancis dan Spanyol juga menerapkan lockdown, dengan Perancis mengerahkan hingga 100.000 polisi guna menerapkannya secara paksa.

Keputusan untuk makin memperketat karantina terjadi setelah Paris menerima laporan bahwa banyak warga yang mengabaikan instruksi untuk tetap berada di rumah.

Paris menyatakan, setiap orang yang ketahuan keluar rumah dan melanggar peraturan karantina bakal mendapat denda. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catatkan 627 Kematian Virus Corona dalam Sehari, Korban Meninggal di Italia Capai 4.032 Orang", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/21/140954870/catatkan-627-kematian-virus-corona-dalam-sehari-korban-meninggal-di?page=all#page2.

dan  judul "Tentara Italia Dikerahkan untuk Lockdown Daerah Paling Terdampak Virus Corona", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/21/083241470/tentara-italia-dikerahkan-untuk-lockdown-daerah-paling-terdampak-virus?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved