Mbah Mijan Beri Peringatan Buat Masyarakat Indonesia, Merinding Dengar 700 Ribu Orang Potensi Corona

Mbah Mijan Beri Peringatan Buat Masyarakat Indonesia, Merinding Dengar 700 Ribu Orang Potensi Corona

Editor: Alfred Dama
Instagram
Instagram @mbahmijan Mbah Mijan 

Mbah Mijan Beri Peringatan Buat Masyarakat Indonesia, Merinding  Dengar 700 Ribu Orang Potensi Corona

POS KUPANG.COM -- Pasien virus corona di Indonesia terus saja bertambah dari hari ke hari, bahkan angka kematian akibat virus corona di Indonesia sudah menjadi tertinggi di Asia Tenggara

Sementara sebaran virus corona atau Covid-19 ini kini sudah mencapai 17 provinsi di Indonesia

Mewabahnya virus corona masih terus menjadi perhatian publik.

Bagaimana tidak? Jumlah pasien yang setiap hari terus bertambah ini membuat kekhawatiran tersendiri bagi seseorang.

Kekhawatiran ini bahkan dirasakan juga oleh paranormal Mbah Mijan.

Melansir informasi dari Instagram Mbah Mijan pada Sabtu (21/3/2020), ia menyampaikan rasa khawatir yang tengah dirasakannya.

Mbah Mijan mengimbau para pengguna media sosial agar mengikuti dan mematuhi peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

Sebab dengan hal itu, penyebarluasan virus corona dapat diminimalisir dan ditangani dengan baik.

"Kawanku, saudaraku, patuhilah segala peraturan dan peringatan terhadap ancaman Covid-19," ujarnya.

Mbah Mijan kini mengaku merinding ketika pemerintah telah memprediksi bahwa orang Indonesia yang dapat terjangkit virus corona mencapai jumlah ratusan ribu orang.

"Saya merinding dengar 700 ribu orang Indonesia berpotensi terpapar virus Corona," ujarnya.

Mengutip informasi dari Kompas.com, Juru bicara pemerintah tentang penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa jumlah warga Indonesia yang beresiko terinfeksi corona mencapai 600 ribu hingga 700 ribu orang.

Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB , Jakarta, pada Jumat (20/3/2020) kemarin.

"(Menurut) data, kemungkinan yang kita miliki, yakni population of risk, adanya kelompok orang yang berisiko (terjangkit virus corona) adalah pada kisaran 600.000 hingga 700.000 (orang)," ujar Yuri.

Angka tersebut didaptkan  dari simulasi penelusuran siapa saja yang selama 14 hari terakhir melakukan kontak dengan pasien positif corona.

Perawat asal Maumere NTT Dipuji Veronica Tan,Gabung ke Aplikasi Kesehatan,Eks Ahok Sebut Semisi

MENGERIKAN, 627 Orang di Italia Meninggal dalam Sehari Gegara Virus Corona, Korban Tewas Capai 4.032

Patung Kristus Penebus Brasil Disinari Bendera Negara yang Terpapar Virus Corona, Indonesia?

Gereja Katolik Indonesia Harap Umat Berdoa Bagi Bangsa, Pesan Kardinal Ignatius Suharyo Jangan Takut

"Apabila dia (pasien positif corona) berada di rumah, maka seluruh rumah akan diperiksa," ujarnya.

"Apabila dia melakukan aktivitas di kantor, maka seluruh orang di kantor, di dalam ruang kerja itu akan dilakukan pemeriksaan," tambah Yuri.

Dengan demikian, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan rapid test virus corona secara massal.

"Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara masal. Dikonotasikan bahwa pemeriksaan secara massal itu adalah pemeriksaan yang mempunyai peluang kontak dengan kasus positif," lanjut Yuri.

Merujuk pada simulasi di atas, Yuri kembali memastikan bahwa pemerintah menyiapkan sekitar 1 juta alat tes agar pelaksanaan tes masal berlangsung lancar.

Kendati demikian, tidak semua orang akan menjalani tes corona tersebut.

Namun, ini hanya dilakukan pada pihak-pihak yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien positif Covid-19.

* 3 Dokter, 1 Perawat Dilaporkan Meninggal Dunia Karena Virus Corona,Jubir Pemerintah Ngaku Belum Tahu

Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) mengungkapkan ada 3 dokter dan 1 perawat dilaporkan meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus corona.

Khusus untuk dokter yang meninggal dunia, baru terkonfirmasi dua orang. Sedangkan satunya lagi dalam pelacakan.

Hal itu dikatakan Ketua IDI, Daeng Muhammad Faqih, Sabtu (21/3/2020).
“Ada 3 dokter meninggal, 1 perawat meninggal," ujar dia. 

“Cuma dari 3 dokter, 1 dokter belum terlacak, baru 2 yang terlacak,” ujarnya.

Dua dokter yang meninggal dunia disebut Daeng terjadi hari Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020).

“Yang satu (dokter meninggal) kemarin, yang satu baru hari ini,” ujarnya.

Sementara itu terkait jumlah pasti tenaga medis yang terinfeksi covid-19, Daeng mengaku tidak memiliki data secara pasti.

Hal itu lantaran Kementerian Kesehatan (Kemkes) tidak memberikan data mengenai tenaga medis yang positif covid-19 kepada IDI.

“Kalau perawat (yang meninggal dunia) sudah diumumkan, jadi data tidak disampaikan oleh yang menghimpun data, yaitu Kemenkes,” ungkapnya.

Akibatnya, beragam informasi berbeda diterima Daeng.

“Beragam info yang saya terima, ada yang bilang 23 total tenaga medis yang terinfeksi, ada juga yang bilang 32,” ungkapnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut baru mendengar informasi meninggalnya dua dokter karena terkena terinfeksi corona.

"Saya juga baru dengar," ungkap Yuri saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020) malam.

Sebelumnya, seorang perawat di Jawa Barat juga meninggal akibat terinfeksi virus Corona. 

Meninggalnya perawat karena terinfeksi Covid-19 itu dibenarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Senin, 16 Maret 2020 lalu saat konferensi pers di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung

Dikutip dari Kompas.com, dari laporan yang ia terima, Ridwan Kamil mengatakan itu merupakan salah seorang warga Bekasi.

Ia positif Corona dan meninggal setelah merawat salah satu pasien terjangkit Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Sebelum meninggal, ia sempat masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) corona.

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, kemudian meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam masa perawatan.

"Laporan ke saya adalah perawat kesehatan. Dia meninggalnya di Jakarta. Tapi KTP-nya kami (Jawa Barat)," kata Emil, sapaan akrabnya. 

Kondisi itu menambah daftar pasien Covid-19 asal Jawa Barat yang meninggal dunia.
Sebelumnya, diberitakan dua dokter asal Jabar dikabarkan meningga dunia setelah positif Covid -19. 
Dua dokter meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif virus corona.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih.

Daeng menyebut informasi yang ia dapatkan, kedua dokter yang meninggal itu berasal dari Jawa Barat. 
 “Satu di Bogor, satu di Bekasi,” ujarnya.
Berdasar informasi yang diterima Daeng, kedua dokter meninggal setelah mendapat rujukan.

“Meninggalnya di RSPAD (Gatot Soebroto), satu di RS Persahabatan,” imbuhnya.

Keduanya dipastikan terkena virus corona.

“Iya (positif Covid-19),” ujarnya.

Daeng menambahkan, kedua dokter tersebut meninggal setelah kedua tertular virus Corona dari pasien yang mereka rawat. 

* Update Kasus Covid-19 di Indonesia

Hingga hari ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. 

Sampai dengan Sabtu sore, jumlah kasus positif Corona bertambah menjadi 450 orang. 

Terdapat tambahan 81 kasus baru yang dilaporkan hari ini. 

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus adalah 450 orang," Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam Jumpa Pers, Sabtu (21/3/2020) di kantor BNPB Jakarta.

Tak hanya itu, kasus kematian juga meningkat menjadi 38 orang.

Sebelumnya jumlah kasus kematian sebanyak 32 orang. 

Hal yang menggembirakan, kasus pasien sembuh juga bertambah menjadi 20 orang. 

Pada Jumat kemarin, Yurianto melaporkan terdapat 369 kasus positif Corona dengan 32 kasus kematian.

Peningkatan kasus positif karena adanya 60 kasus baru.

Adapun kasus pasien sembuh sebanyak 17 pasien.

Sebaran kasus Corona pada Kamis kemarin masih didominasi dari wilayah Jakarta dengan 215 kasus, 14 sembuh dan 18 meninggal.

Adapun pada Kamis kemarin, kasus positif Covid menyebar di setidaknya 17 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur.

Kemudian, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Lampung dan Riau.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)

Artikel di atas telah tayang di Grid.ID dengan judul: Pasien Positif Corona Makin Bertambah Tiap Harinya, Mbah Mijan Beri Peringatan Buat Masyarakat Indonesia: Saya Merinding...

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved