Antisipasi Covid -19 - Para Sekda di NTT Keluhkan APD
mengeluhkan kekurangan atau minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas untuk menangani persoalan virus Corona
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Antisipasi Covid -19 - Para Sekda di NTT Keluhkan APD
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Sejumlah sekretaris daerah (Sekda) di Provinsi NTT mengeluhkan kekurangan atau minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas untuk menangani persoalan virus Corona (Covid-19).
Keluhan ini disampaikan sejumlah sekda saat rapat koordinasi di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Jumat (20/3/2020).
Rapat ini dipimpin Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid -19
Acara ini dihadiri para sekda dari kabupaten dan kota se-NTT. Hadir pula beberapa pimpinan OPD lingkup pemprov NTT.
Sekda Flotim, Paulus Geroda mengatakan, pihaknya sudah siap anggaran hanya saja APD yang masih sulit.
"APD ini harga selalu naik tiap hari. Kebutuhan alat yang masih kurang. Sementara di
Flotim ada 2 ODP , satunya dari Korea dan satunya dari China," kata Paulus.
Dikatakan, ODP yang berasal dari Korea kembali ke Flotim melalui Denpasar dan saat ini berada di Titihena dan sudah 13 hari aman. Sedangkan yang satunya berasal dari dalam pemantauan dan aman.
Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy, mengatakan, pada tanggal 11 Maret 2020 lalu, sudah ada SK Bupati Sumba Timur untuk koordinasi pencegahan penyebaran Covid -19.
"Saya memimpin rapat tim gugus tugas. Untuk RSUD Umbu Rarameha, memang kondisi ruang isolasi yang kurang memungkinan, termasuk APD," kata Domu.
Dia mengakui, pemkab mengalokasikan Rp 1,9 miliar untuk merehab ruang isolasi dan anggaran total untuk penanganan Covid sekitar 3 M lebih .
"Kami ini kabupaten pilkada, ada balon yang ambil SK di NasDem dan masa kumpul banyak, ada sosialisasi," katanya.
Sekda Rote, Jonas M Selly mengatakan, RSUD Ba'a sudah ditunjuk oleh Pemprov NTT menjadi rumah sakit rujukan, namun secara riil belum siap.
Pj Sekda Sikka, Wilhelmus Sirilus mengatakan, saat ini dua orang dari Lembata dibawa ke Sikka untuk dirawat di RSU TC Hillers, maka masyarakat ketakutan.
"Kami sosialisasi akhirnya masyarakat bisa menerima karena RSUD TC Hillers sebagai rumah sakit rujukan.
Kendala soal APD , pemkab Sikka mengusulkan agar Pemprov bisa membantu," kata Sirilus.
Sirilus yang juga sebagai Kadis Perhubungan Sikka ini mengatakan, soal pengawasan di pintu masuk tetap dilakukan sesuai protap.
Sekda Malaka, Donatus Bere secara kesiapan dokter siap kecuali APD yang kurang.