Tiga Warga Sumba Timur Diobservasi
TIGA warga Kabupaten Sumba Timur yang baru pulang dari Malaysia menjalani masa observasi selama 14 hari
POS-KUPANG.COM - TIGA warga Kabupaten Sumba Timur yang baru pulang dari Malaysia menjalani masa observasi selama 14 hari. Sebelumnya, ketigannya telah menjalani karantina, pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan negatif virus corona. Mereka tiba di Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu, Senin (16/3) pukul 11.30, menggunakan pesawat Wings Air.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sumba Timur Nico Pandarangga menjemput ketiganya di bandara. Nico mengatakan, sesuai protap ketiganya langsung diantar ke rumahnya masing-masing.
• Bupati TTU dan Unsur Forkompimda Tinjau Lokasi TMMD
Ia menjelaskan, ketiganya berada di Jakarta sejak Februari 2020. Mereka dikarantina di Home Care Kemensos RI. Mereka sudah diperiksa dan dinyatakan negatif Corona.
"Namun karena Jakarta merupakan daerah merah, kita tetap ikut protokol WHO untuk tetap awasi. Untuk saat ini sesuai aturan dari Kementerian kita ikut protapnya kita langsung antar ke keluarganya. Kita juga buatkan berita acara," terang Nico.
Mengutip Kemenaker, kata Nico, ketiga warga Sumba Timur itu pulang lebih awal karena persoalan upah. Dimana saat menjadi PMI di Malaysia upah mereka tidak dibayar oleh majikannya.
• Bertemu dengan Para Siswa SMA Negeri 12 Kupang, Ansy Lema Beri Motivasi
"Karena itu mereka mengadu ke KBRI di Malaysia dan difasilitasi oleh LSM Migrant Care sehingga mereka dipulangkan ke Indonesia. Di Indonesia mereka diterima oleh Satgas Kemenaker terus ditampung di Home Care Kemensos," ujar Nico.
Petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Laut Waingapu, dr Hindarti A Handayani mengatakan, berdasarkan revisit ke 3 pedoman kesiap-siagaan Covid-19 dari Kemenkes RI bahwa kategori ketiga penumpang tersebut sudah dinyatakan negatif Corona.
"Namun karena di Sumba Timur tetap waspada terkait dengan virus Corona, jadi ketiga warga itu akan dipantau selama 14 hari ke depan oleh Puskesmas di daerah tinggal masing-masing," ujar Hindarti.
Ia menjelaskan, saat turun dari pesawat ketiga warga itu diperiksa suhu badan dan fisik secara keseluruhan. Dari hasil pemeriksaan, suhu badan ketiga warga ini suhu badan normal.
"Pokoknya kita juga periksa dengan penumpang lainya tetapi suhu badan dari 44 penumpang dalam keadaan normal,"pungkas dr Hindarti.
Sampel Darah
Petugas RSUD dr TC Hillers Maumere Kabupaten Sikka telah mengambil sampel daerah pasangan suami istri asal Kabupaten Lembata berstatus orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona. Selanjutnya dikirim dan diperiksa di Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.
"Sampel darah dan dahak sudah diambil dan dikirim ke Laboratorium Kemenkes RI," kata Direktur RSUD dr TC Hillers Maumere, dr Marietha Laetitia Dua Weni, Senin (16/3).
"Pengambilan sampel darah dan dahak dilakukan karena keduanya berstatus ODP tiba dari Inggris, 29 Februari 2020. Seminggu mereka berada di Jakarta dan tiba di Lewoleba, 9 Maret 2020," tambahnya.
Kedua pasien dimaksud dirujuk dari RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata. Si suami pertama kali mengalami demam dan batuk sehingga dirujuk ke RSUD Lewoleba, Jumat (13/3). Tim medis bergerak cepat merujuk juga sang istri, yang juga mengalami gejalah batuk. Si suami juga didiagnosa menderita usus buntu akut.