Virus Corona
Setelah Positif Terpapar Virus Corona, Bayi Baru Lahir di Inggris Mulai Pulih, Ibunya?
Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (15//3/2020), bayi baru lahir di Inggris dilaporkan positif virus corona.

Setelah positif terpapar virus corona, Bayi baru lahir di Inggris mulai pulih, ibunya?
POS-KUPANG.COM - Covid-19 atau virus corona benar-benar tak pandang bulu. Bayi baru lahir pun dijangkitinya.
Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (15//3/2020), bayi baru lahir di Inggris dilaporkan positif virus corona. Menjadikannya kasus termuda yang melanda Negeri "Ratu Elizabeth".
Ibu dari si bayi beberapa hari sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan pneumonia. Dia positif corona setelah hasilnya keluar sesaat setelah bersalin.
Keduanya dilaporkan dirawat di lokasi yang berbeda. Bayi yang baru lahir itu dirawat di Rumah Sakit North Middlesex, sedangkan sang ibu dibawa ke bagian infeksi khusus.
Berdasarkan pemberitaan The Sun via Daily Mail, Minggu (15/3/2020), si bayi kini sudah melewati masa bahaya dan mulai pulih dari virus corona.
Diyakini, bayi tersebut tertular melalui bersin atau batuk, dan segera menjalani pemeriksaan virus SARS-Cov-2 tak lama setelah dilahirkan.
The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengimbau, bayi yang berada dalam kondisi sehat tidak boleh dipisahkan dari ibunya supaya bisa disusui.
Otoritas kesehatan juga menyatakan, perempuan hamil dan bayi mempunyai risiko rendah tertular SARS-Cov-2, dan kemungkinan menderita gejala ringan.
Hingga Senin (16/3/2020), Inggris telah melaporkan 1.391 kasus penularan patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19, dengan 35 orang meninggal.
Pemerintah sempat menggulirkan rencana agar lansia yang berusia di atas 70 tahun diwajibkan menjalani karantina selama empat bulan.
Isolasi massal terhadap warga lanjut usia, meski mereka tidak menunjukkan gejala, bakal digodok dalam 20 hari mendatang.
Sebabnya tidak seperti infeksi lainnya, wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tersebut lebih banyak menjangkiti orang tua.
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson meluncurkan berbagai paket pencegahan. Di antaranya mengerahkan pasukan untuk menjaga rumah sakit dan supermarket.
Kemudian polisi berusaha dikendurkan tugasnya, di mana mereka hanya akan bertugas jika kasusnya bersifat serius dan menewaskan seseorang.
Satu keluarga diperintahkan untuk mengisolasi diri mereka selama dua pekan jika ada satu saja anggotanya yang positif terinfeksi.
Tidak hanya melarang adanya pertemuan publik, pemerintah juga mengancam menahan orang yang menolak dikarantina virus corona.
Kenali ejala Awal Terinfeksi Virus Corona
Wabah virus corona masih menjadi kekhawatiran di seluruh penjuru dunia.
Jumlah kasusnya di banyak negara semakin bertambah, meskipun angka kesembuhan juga menunjukkan persentase yang tinggi sehingga memberikan optimistis tersendiri.
Edukasi kepada warga dunia mengenai virus ini terus dilakukan, terutama mengenai gejala yang sebaiknya diketahui sehingga setiap orang bisa membatasi dirinya dan tak menjadi pembawa virus yang baru.
Melansir WHO, tanda-tanda mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru adalah batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Business Insider memberitakan, sebagian besar kasus Covid 19 tergolong ringan.
Akan tetapi, sekitar 20 persen pasien memiliki bawaan penyakit yang parah sehingga menyebabkan kondisi menjadi sangat kritis.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap sekitar 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, mengidentifikasi pola khas gejala terkait Covid-19.
Sekitar 99 persen pasien mengalami demam dengan suhu tinggi, sedangkan lebih dari setengahnya mengalami batuk kering.
Adapun sepertiganya mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan, sekitar 80 persen kasus virus corona ringan.
Sementara itu, 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis.
Bagaimana gejala virus corona berkembang dari hari ke hari?
Hari ke-1
Pasien mengalami demam. Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas.
Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari ke-7
Pada hari ke-7, menurut penelitian Universitas Wuhan, ini merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit.
Hari ke-8
Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal.
Hari ke-10
Ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan.
Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.
Hari ke-17
Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.
*****
Ahli epidemiologi University of Texas, Lauren Ancel Meyers, mengatakan, ada pasien yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih.
Oleh karena itu, gejala-gejala awal pada sebagian orang tidak datang tepat setelah mereka terinfeksi.
Namun, ketika gejala muncul, akan terlihat mirip dengan pneumonia. Bagaimana membedakan Covid-19 dengan pneumonia?
Ahli radiologi Thomas Jefferson University, Paras Lakhani, mengatakan, keduanya dapat dibedakan dari caranya memburuk dari waktu ke waktu.
Namun, pasien positif virus corona kondisinya bisa semakin memburuk, bahkan setelah mereka menerima perawatan.
Kajian terbaru
Melansir Live Science, Kamis (12/3/2020), ditemukan bahwa orang yang terinfeksi virus corona berpotensi besar menyebarkan ketika awal terinfeksi.
Hal ini menjawab pertanyaan mengapa virus baru itu menyebar begitu mudah. Potensi penularan terbesar terjadi ketika penderita masih menunjukkan gejala ringan.
Hal itu sangat kontras dari SARS. Pada pasien SARS, pelepasan virus memuncak sekitar tujuh hingga 10 hari.
Pada tujuh pasien Covid-19, konsentrasi puncak terjadi sebelum hari ke-5 dan menjadi 1.000 kali lebih tinggi.
Penelitian itu dipublikasikan pada 8 Maret 2020 di Medrxiv, tetapi belum melalui peer-review dan hanya melibatkan sembilan peserta.
Lakukan ini ketika merasa tidak sehat
Kementerian Kesehatan mengeluarkan protokol kesehatan terkait virus corona.
Jika Anda merasa tidak sehat, dengan gejala demam 38 derajat celsius, dan mengalami batuk atau pilek, maka disarankan melakukan hal berikut:
- Istirahat yang cukup di rumah.
- Bila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak/napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Saat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, yang perlu Anda lakukan adalah:
- Gunakan masker.
- Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar. Caranya yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.
- Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
Kunci melawan virus corona adalah imunitas atau kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting menjaga kondisi tubuh, di antaranya dengan asupan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Sumber: Kompas.com