Israel Umumkan Temukan Vaksin Virus Corona, Iran Mulai Melunaki Pada Zioanis, Padahal Musuh

Israel Umumkan Temukan Vaksin Virus Corona, Iran Mulai Melunaki Pada Zioanis, Padahal Musuh

Editor: Alfred Dama
ISTIMEWA
kolase 

Israel Umumkan Temukan Vaksin Virus Corona, Iran Mulai Melunaki Pada Zioanis, Padahal Musuh 

POS KUPANG.COM -- Penyebaran virus corona terus kian meluas ke berbagai negara di dunia, bahkan sejumlah  negara menunjukan perkmemangan virus corona yang sangat cepat dengan jumlah warga yang terinfeksi dalammjumlah banyak

Selain upaya pengobatan, sejumlah negara pun belomba menemukan obat yang paling mapuh hingga vaksin yang bisa menahan laju perkembangan virus corona ini 

Sejauh ini virus corona terus meningkat meskipun angkanya menurut di pusat wabahnya di China.

Salah satu negara yang terkena dampak besar dari wabah virus corona ini adalah Iran, negara tersebut terungkap telah membuat kuburan massal untuk korban virus corona lapor Daily Star Sabtu (14/30).

Sementara, kabar buruk bagi Iran, harapan terbesar virus corona saat ini justru datang dari musuh bebuyutannya Israel.

Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar ketika berpidato dalam sidang pembukaan Konferensi Perubahan Iklim Dunia di Le Bourget, Perancis, pada 30 November 2015. Dia positif terinfeksi virus corona, tiga hari setelah menterinya, Iraj Harirchi, tertular virus yang sama.
Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar ketika berpidato dalam sidang pembukaan Konferensi Perubahan Iklim Dunia di Le Bourget, Perancis, pada 30 November 2015. Dia positif terinfeksi virus corona, tiga hari setelah menterinya, Iraj Harirchi, tertular virus yang sama. ((REUTERS/Stephane Mahe))

Mengutip Indianatimes, Sabtu (14/3) Israel memberi tahu dunia bahwa dalam hitungan hari mereka akan meluncurkan terobosan vaksin virus corona

Institute Riset Biologi Israel mengatakan, mereka berhasil menemukan vaksin virus corona, termasuk metode diagnostik yang lebih baik dan produksi antibodi bagi mereka yang sudah memiliki virus.

Lembaga yang belokasi di kota Nes Tziona didirikan pada tahun 1952, sebagai bagian Korps Sains Pasukan Pertahanan Israel.

ZODIAK CINTA dan ASMARA Ramalan Zodiak Asmara Senin 16 Maret 2020: Taurus Siap Galau, Leo Tertekan

Ayu Titing Blak-Blakan Soal Kecantikannya, Bukan Operasi Plastik Tapi Inilah Bikinnya Makin Kinclong

Bukan kaleng-kaleng, lembaga ini bahkan diawasi oleh Predana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beranggotakan 50 oranng terpilih.

Isrel mencurahkan sumber daya terbesar mereka untuk menemukan vaksin ini sejak 1 Februasi 2020.

Kabar ini seperti angin segar bagi dunia, setelah wabah yang kini menjadi pandemi ini terus meluas hingga seluruh dunia.

Hasilnya pun nyaris banyak negara yang kini merapat ke Israel, termasuk musuh bebuyutannya Iran.

Seorang ulama terkemuka di Iran mengatakan memberi izin menggunakan vaksin virus corona buatan Israel di masa depan.

Rezim Iran yang sebelumnya memandang Israel sebagai musuh bebuyutan terpaksa harus melunak, pasalnya Iran adalah negara Timur Tengah dengan dampak terparah virus corona.

"Tidak diperbolehkan membeli dan menjual dari Zionis," kata Grand Ayatollah Naser Makarem Shirazi, kepada Harian Iran.

"Kecuali perawatan unik, dan memang tidak ada penggantinya," tambahnya.

Shirazi adalah otoritas tertinggi Islam Syiah di Iran dan mantan pakar di Rezim Iran, dia sering mencetuskan peraturan keras.

Misalnya, wanita di Iran dilarang menonton pertandingan sepak bola, menyebut Holocaust sebagai takhayul, dan melarang memiliki hewan peliharaan.

Namun respon lunak tersebut mencerminkan rezim Iran saat ini memang dalam krisi akibat virus corona.

Setidaknya 429 orang meninggal di Iran akibat wabah Covid-19, sementara lebih dari 10.000 orang sudah terinfeksi virus ini.

Pernyataan Internasional menyebut jumlah korban jiwa di Iran sebenarnya lebih tinggi, jauh dari data yang terekspose saat ini.

Wabah ini juga telah memicu ketegangan setelah sanksi AS dan kerusuhan massal selama setahun terakhir.

Israel sendiri akan menjadi negara pertama yang memproduksi vaksi virus corona.

Sementara bebenara negara seperti Kanada dan Amerika sedang berupaya menciptakan vaksin serupa, namun kabar meyebutkan paling cepat adalah April dan Juni.

Padahal Israel sendiri telah mengumumkannya pada Sabtu (14/3) dan siap mengumumkan pada dunia beberapa hari ke depan, lapor Times of Israel Minggu (15/3).

Lalu, para ahli di seluruh dunia sepakat bahwa proses pengembangan vaksin dan distribusinya memakan waktu sekitar satu tahun, jika tidak lebih lama. (*)

Begilah Kondisi di China yang Diserang Virus Corona, Kota Lengang Mulai Beraktivitas 

POS KUPANG.COM -- Wabah virus corona langsung membuat negara sebesar China kerepotan menghadapi penyearannya

Sejumlah kota bahkan Provinsi Hubei ditutup untuk menekan penyebaran virus. Kota Wuhan pun bak kota mati, hampir tidak ada aktivitas di jalan raya dan pusat-pusat perdagangan

Warga diminta bediam diri dalam rumah, sementara antrian panjang di rumah sakait membuat para medis harus bekerja keras bahkan melampaui jam kerja mereka

Setelah hampir dua bulan mengalami karantina yang ketat dan pembatasan perjalanan karena wabah virus corona merebak, kehidupan masyarakat di China perlahan-lahan mulai kembali normal. Jumlah kasus di negara itu perlahan menunjukkan tren penurunan.

Melansir pemberitaan South China Morning Post, Minggu9 15/3/2020), para pekerja secara bertahap kembali melakukan aktivitasnya.

 Ustaz Zacky Mirza Isyarat Kawanan Burung yang Berputar Mengelilingi Langit Mekah, Mirip Tawaf

 ZODIAK CINTA dan ASMARA Ramalan Zodiak Asmara Senin 16 Maret 2020: Taurus Siap Galau, Leo Tertekan

 Ayu Titing Blak-Blakan Soal Kecantikannya, Bukan Operasi Plastik Tapi Inilah Bikinnya Makin Kinclong

 Amerika Ancam Beri Sanksi Indonesia Jika Beli Pesawat Tempur Canggih Rusia, Opsi Pemerintah

Selain itu, ada bantuan staf medis di garis depan ketika jumlah pasien baru mengalami penurunan dan kondisi warga juga berangsur membaik. Sekolah, pabrik, ruang publik, dan lokasi wisata juga mulai dibuka kembali.

Sebelumnya, China sempat mengalami masa sulit ketika peyebaran virus corona sangat massif. Kala itu, Kota Wuhan di Provinsi Hubei dianggap sebagai pusat virus corona berkode SARS-CoV2 ini.

Sekolah dibuka, kembali ke kampung halaman Dengan membaiknya kondisi di China, sebanyak 144 SMA dan SMK di China rencananya akan dibuka kembali pada hari ini, Senin (16/3/2020).

Adapun sekolah-sekolah itu terletak di provinsi barat laut Qinghai. Sementara, lokasi wisata di Provinsi Yunnan, Sichuan dan Guizhou, secara bertahap mulai beroperasi kembali pada pekan ini. Selain itu, pembatasan perjalanan juga mengalami pelonggaran.

Para penduduk yang terisolasi selama berminggu-minggu mulai kembali ke Provinsi Hubei. Salah satu warga di Provinsi Hubei, Wu Haijian (36), mengisahkan, ia tiba di rumah pada Rabu (11/3/2020) setelah melakukan perjalanan panjang dari provinsi barat daya Yunnan.

Sehari-harinya, Wu bekerja sebagai peternak lebah. Setiap tahun, ia melakukan perjalanan ke Yunnan, pada akhir November, untuk mengembangbiakkan lebah madu.

Biasanya, ia baru kembali pada awal Maret. Namun, pada tahun ini, karena wabah virus corona, apa yang dirasakan Wu berbeda. Baca juga: Kenali, Ini Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari Hampir 60 juta orang dikarantika pada akhir Januari 2020 karena penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Akibat karantina itu, Wu dan teman-temannya terjebak di Yunnan. Mereka menelepon pihak berwenang setempat dan meminta izin untuk kembali ke Hubei mulai 1 Maret 2020.

"Kami melakukan panggilan setiap hari, hingga pejabat lokal tidak (ingin) mengangkat telepon mereka saat tahu itu nomor kami," ujar Wu. Tak lama setelah itu, permintaannya akhirnya disetujui.

Wu dan beberapa temannya diizinkan kembali ke Hubei pada Senin (16/3/2020). Ia dibekali dengan sertifikat kesehatan dari Yunnan dan surat penerimaan yang diberikan oleh pihak berwenang di Hubei.

Ilustrasi warga kota yang mengenakan masker untuk cegah penularan infeksi virus.
Ilustrasi warga kota yang mengenakan masker untuk cegah penularan infeksi virus. (Shutterstock)

Saat kembali, Wu membawa truk bermuatan lebih dari 150 sarang lebah. "Saya merasa lebih baik. Akhirnya, saya kembali ke rumah," ujar dia.

Namun, penundaan kembali ini menelan biaya sekitar 30.000 yuan atau sekitar Rp 62.699.836 (kurs 1 Rupiah setara dengan 2.089 yuan). Sebab, sepersepuluh lebahnya diracun dengan pestisida.

Kisah imigran di Guangzhou Cerita lainnya, seorang pekerja imigran di Guangzhou, China, Wang Faji (26), naik bus dari kota asalnya di Guizhou, Rabu (11/3/2020).

Wang telah bekerja jauh dari desanya selama empat tahun terakhir, dan kembali untuk liburan pada Tahun Baru Imlek.

Biasanya, ia kembali bekerja setelah Festival Lentera berakhir. Sama seperti Wi, tahun ini Wang harus tinggal di rumah selama satu bulan tanpa penghasilan dan bonus bekerja sebagai imbas virus corona di China.

Selama masa sulit itu, Wang hanya melakukan dua hal yakni mencari informasi tentang pekerjaan di Guangzhou, dan tindakan karantina di kota asalnya.

Ia juga mengejar mantan bosnya dengan gaji 4.800 yuan atau sekitar Rp 10.031.973 yang belum dibayarkan kepadanya sejak dua tahun lalu.

"Pandemik telah memengaruhi hidup saya, tetapi tidak parah. Satu-satunya harapan saya adalah meminta gaji saya kembali," ujar dia.

Seorang pejabat di Kementerian Pertanian dan Urusan Perdesaan, Wei Baigang, mengungkapkan, meskipun ada langkah-langkah untuk membantu pekerja imigran kembali ke pabrik-pabrik yang kembali dibuka, namun sekitar setengah dari keseluruhan pabrik belum melakukannya.

Data resmi menunjukkan, aktivitas pabrik China dikontrak pada Februari 2020 karena wabah virus corona. Namun, muncul tanda-tanda menggembirakan bahwa kehidupan secara bertahap kembali normal, di saat negara-negara lain menerapkan langkah-langkah mereka untuk mengendalikan penyebaran virus.

Pemerintah Hubei mengeluarkan pemberitahuan yang meminta perusahaan untuk melanjutkan operasionalnya meskipun penduduk masih dilarang meninggalkan Provinsi Hubei pada Rabu (11/3/2020).

* Daftar Pejabat Menteri dan Orang Penting Dunia yangTerinfeksi Virus Corona Sebelum Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif terifeksi virus corona atay Covid-19 langsung menggemparkan Indonesia

Padahal pemerintah sedang berupaya keras menghadapi serangan virus corona di Indonesia yang kian meluas ke berbagai wilayah di Indonesia

Namun, sebelumnya beberapa pejabat tingkat menteri dan orang penting dunia baik sipil maupun militer sudah terjangkit virus corona

1. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan terjangkit virus corona (Covid-19). Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Awalnya wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Budi Sulistya menjelaskan adanya pejabat pemerintah yang positif virus corona dengan nomor identitas pasien 76.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mendampinginya mengkonfirmasi bahwa pejabat yang dimaksud adalah Budi Karya.

"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh kepala RS tadi adalah Pak Menhub," kata Pratikno. Budi Karya memang tak tampil di depan publik atau menghadiri sejumlah agenda dalam dua pekan terakhir.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan kalau Budi Karya tengah menderita sakit tifus dan asma, bukan karena terjangkit virus corona.

 "Beliau tengah dalam perawatan di rumah sakit karena penyakit tifus dan asma yang sudah lama diderita," kata Adita seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/3/2020). Adita sekaligus menepis isu yang beredar jika Budi Karya terjangkit virus corona. Adita juga enggan mengungkapkan di mana Budi Karya dirawat. "Sementara ini hanya informasi di atas yang saya dapat," ujar dia.

2. Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries

Menteri Kesehatan Inggris akhirnya juga tertular virus corona, Menter Kesehatan Inggris , Nadine Dorries yang menggemparkan publik Inggris Raya.

Inggris yang juga menjadi salah satu negara yang terpapar virus dari Wuhan China tersebut sedang gencar memerangi persebaran wabah penyakit ini.

Bahkan Dorries sendiri yang langsung turun tangan bersama anak buahnya untuk mencari cara menyelesaikan wabah tersebut.

Seperti peribahasa, 'Sudah Jatuh Tertimpa Tangga' mungkin itu yang bisa tergambar dari apa yang dialami Oleh Nadine Dorries saat ini.

Negaranya yang gencar perangi virus bernama Covid-19 ini dengan dirinya sebagai garda depan lantaran sedang menjabat sebagai Menteri Kesehatan negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Dirinya kini juga harus memerangi virus corona yang menjangkit tubuhnya setelah dinyatakan positif.

Dalam keterangan resminya, Dorries menuturkan bahwa dia segera mengambil segala langkah pencegahan begitu mendapatkan konfirmasi positif.

Melansir dari Sky News, Selasa (10/3/2020), Dorries menerangkan, Dinas Kesehatan Inggris (PHE) langsung melakukan pelacakan, dan kantornya langsung ditutup.

"Saya ingin berterima kasih kepada PHE dan Dinas Kesehatan Nasional (NHS) yang luar biasa sudah menyediakan nasihat dan dukungan kepada saya," tuturnya, diterjemahkan dari Sky News.

Anggota partai Konsevatif ini mengkhawatirkan kondisi sang ibu yang kini telah menginjak usia 84 tahun lantaran tinggal bersama dirinya.

Dorries pun tak memungkiri sang ibu kini tengah mengalami batuk hingga harus dites untuk memastikan positif corona atau tidak.

3. Panglima Militer Angkatan Darat Italia Salvatore Farina

Serangan virus corona tidak pandang bulu mulai dari rakyat biasa sampai pejabat tinggi pemerintahan

Bahkan di Italia, jenderal militer negara itu juga dinyatakan posotif terserang virus corona . Akibatnya tugasnya sebagai Panglima Angkatan Darat Italia diserahkan ke jenderal yang lain

Kepala Staf Angkatan Darat Italia, Salvatore Farina , positif mengidap virus corona. Dilansir dari Russian Today, Farina akan dikarantina di rumahnya, sedangkan tugas-tugasnya akan dialihkan ke penggantinya.

Kemudian kantor berita Anadolu mengabarkan, kondisi Farina saat ini stabil Farina mengumumkan bahwa dia melakukan karantina sendiri setelah merasa tidak enak badan, dan usai dites ternyata positif mengidap virus corona.

Tugas-tugasnya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Italia diambil alih oleh Jenderal Federico Bonato. Virus corona menjalar sangat cepat di Negeri "Pizza".

Sebanyak 16 juta orang dikarantina di bagian utara Italia, yang merupakan seperempat dari seluruh populasi negara tersebut.

Perdana Menteri Giuseppe Conte telah mengumumkan penutupan sekolah, pusat kebugaran, klub malam, dan tempat-tempat lain di negara itu untuk membantu memerangi penyebaran SARS-CoV-2.

Warga yang tinggal di Lombardy dan 14 provinsi lainnya juga perlu mendapat izin khusus untuk bepergian. Aturan ini berlaku sampai 3 April 2020.

Data dari South China Morning Post menunjukkan jumlah kasus infeksi virus corona di Italia sebanyak 7.375 kasus sampai Senin (9/3/2020).

Sementara itu korban meninggal mencapai 366 orang, sedangkan pasien yang pulih 622 orang. Jumlah korban meninggal meningkat pesat pada Minggu (8/3/2020), karena sehari sebelumnya sebanyak 133 orang.

Kasus-kasus lainnya di Italia Selain Salvatore Farina, kasus-kasus lain juga terjadi di Italia terkait virus corona.

4. Istri Perdana Menteri,  Kanada Sophie Gregoire Trudeau 

Istri Perdana Menteri Kanada Sophie Gregoire Trudeau juga sudah terserang virus corona

Nah baru-baru ini, kabar kurang menyenangkan datang dari Justin Trudeau

Sang istri, Sophie Gregoire Trudeau dikabarkan terinfeksi virus corona atau Covid-19

Dilansir Grid.ID dari laman New York Post, kabar itu dibenarkan oleh perwakilan kantor sang perdana menteri.

Sophie diketahui sudah mengalami sakit sejak Rabu malam, tak lama setelah kembali dari sebuah acara di London.

Kamis keesokan harinya, ia pun dinyatakan positif dan akhirnya diisolasi untuk sementara waktu.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh seorang juru bicara dari kantor Perdana Menteri Kanada.

Juru bicara tersebut juga mengatakan jika kondisi Sophie tetap stabil.

Istri Justin Trudeau ini hanya mengalami gejala ringan dan saat ini menjalani isolasi.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Anda semua yang telah menghubungi saya dan bertanya bagaimana keadaan saya.

"Meskipun saya mengalami gejala virus yang tidak nyaman, saya akan segera berdiri kembali.

"Berada di karantina tidak sebanding dengan keluarga Kanada lainnya yang mungkin mengalami hal ini.

"Apalagi bagi mereka yang menghadapi masalah kesehatan yang lebih serius," ujar Sophie dalam sebuah pernyataan tertulis yang disampaikan si juru bicara.

Sementara itu, Justin Trudeau dilaporkan dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala apapun.

Kendati demikian, demi tindakan pencegahan sang perdana menteri akan mengisolasi dirinya selama empat belas hari atau dua minggu di rumah.

Justin Trudeau akan tetap bekerja seperti biasa, hanya saja semuanya dilakukan dari rumah.

5. Wakil Menkes Iran Iraj Harirchi

Dilansir Kompas.com, Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi dinyatakan positif virus corona pada Selasa (25/2/2020).

Sebelumnya, Harirchi sempat menghadiri konferensi pers yang membantah adanya 50 pasien virus corona yang meninggal dunia.

Pada konferensi pers itu, ia terlihat berkeringat dan menyeka keningnya dengan tisu. Dalam unggahan video, Iraj Harirchi membenarkan bahwa dia terinfeksi virus corona, dan saat ini tengah menjalani isolasi di kediamannya.

6. Wakil Presiden Iran Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar

Dikutip dari Kompas.com Wakil Presiden Iran Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga Masoumeh Ebtekar juga dilaporkan telah terinfeksi virus corona pada Kamis (27/2/2020).

Dikutip dari Middle East Eyes, Ebtekar merupakan salah satu dari sekitar 10 wakil presiden saat ini di Iran.

Kabar tersebut menjadikan Ebtekar sebagai anggota pertama kabinet Presiden Iran Hassan Rouhani yang terinfeksi virus corona. Pada Revolusi Islam 1979, nama Ebteker mulai banyak dikenal setelah menjadi juru bicara mahasiswa Iran yang menyandera 52 orang AS selama 444 hari.

7. Dua Anggota Parlemen Iran

Dua anggota parlemen Iran yang dimaksudkan adalah Mojtabi Zolnour dan Mahmoud Sadeghi.

Zolnour yang juga menjabat sebagai ketua komite urusan luar negeri di parlemen mengumumkan kondisinya itu melaku video di media sosial Twitter.

Dalam video itu, Zalnour meyakinkan warganya bahwa pemerintah mampu mengalahkan virus corona.

Sementara itu, Mahmoud Saeghi mengatakan dalam sebuah twitnya bahwa ia dinyatakan terinfeksi virus corona

Menurutnya, ia menderita demam selama dua atau tiga hari dan sempat dinyatakan negatif ketika diperiksa.

8. Mantan Duta Besar Mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan dan Mesir Hadi Khosroshahi

Mantan Duta Besar Mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan dan Mesir Hadi Khosroshahi meninggal dunia setelah tertular virus corona pada usia 81 tahun.

Menurut kantor berita IRNA, Khosroshahi meninggal di sebuah rumah sakit di Teheran.

9. Pejabat Lain

Pejabat pemerintah lain yang terinfeksi adalah wali kota distrik Teheran Morteza Rahmanzadeh.

Sementara itu, kepala manajemen virus corona di Qom sekaligus direktur universitas medis kota Mohamad Rez Ghadir juga dinyatakan positif virus corona. (berbagai sumber)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melihat Kehidupan di China yang Mulai Kembali Normal setelah Wabah Virus Corona...", https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/16/072000265/melihat-kehidupan-di-china-yang-mulai-kembali-normal-setelah-wabah-virus?page=all#page4.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: Israel Umumkan Temukan Vaksin Virus Corona, Iran yang Sebelumnya Menjadi Musuh Bebuyutan Akhirnya Melunak 'Oke Jika Tidak Ada Pengganti' https://intisari.grid.id/amp/032062963/israel-umumkan-temukan-vaksin-virus-corona-iran-yang-sebelumnya-menjadi-musuh-bebuyutan-akhirnya-melunak-oke-jika-tidak-ada-pengganti?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved