Breaking News

Mengintip Obyek Wisata Primadona Batu Payung Beach di Desa Baopana Lembata

Mengintip obyek wisata primadona Batu Payung Beach di Desa Baopana Kabupaten Lembata

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Kepala Desa Baopana Frans Lengari sedang berdiri di lokasi wisata Batu Payung Beach dengan latar belakang teluk dan Gunung Ile Lewotolok yang masih berselimut awan putih, pada Kamis (12/3/2020) 

Frans memastikan tahun ini lokasi wisata unggulan Warga Desa Baopana ini akan dibuka untuk masyarakat umum sambil pemerintah desa terus memperkuat kemampuan masyarakat lokal mengelola kuliner lokal dengan berbagai pelatihan.

Frans sendiri berencana lokasi ini juga akan dikelola juga oleh sanggar seni yang ada di Desa Baopana.

"Saya punya tujuan utama itu untuk orang Baopana. Ini upaya untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Pariwisata sebagai sponsor untuk buka lapangan kerja, mama-mama di rumah siap makanan, kelompok tenun ikat, kuliner semua di sini," kata Mantan Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata ini.

Meski pendapatan desa bisa didapat dari retribusi, tetapi Frans menegaskan
Pemerintah Desa Baopana tidak menggunakan dana desa untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Retribusi yang ditarik dari pengunjung juga, lanjutnya, akan dimanfaatkan untuk pemeliharaan fasilitas yang sudah ada.

"Tempat ini untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Tujuan utama pengembangan wisata Batu Payung Beach yakni menjadikannya pusat pengembangan ekonomi masyarakat. Jadi bukan untuk orang datang rekreasi saja. Saya sudah siapkan kelompok ibu-ibu untuk kuliner lokal," papar Frans.

Dia menambahkan di lokasi ini memang ada sebuah batu berbentuk payung tetapi karena sudah ditumbuhi pohon beringin maka secara alamiah batu itu pecah dan tidak berbentuk payung lagi.

Di tepian pesisir yang berbatu, warga juga sering sekali menyuluh ikan dan melepas pukat di lautnya yang tenang.

Di samping itu, lokasi ini juga menjadi tempat anak-anak kecil biasa mandi laut. Kemudian ditata lagi menjadi sesuatu yang berarti dengan konsep pengembagan pariwisata berbasis masyarakat desa.

"Desa Baopana ini inovasinya pariwisata. Tapi saya sadar untuk membentuk mental orang desa jadi mental pariwisata juga tidak mudah. Pelan tapi pasti," sebutnya seraya menambahkan pada 22 Maret 2020 akan ada serah terima proyek-proyek sejak 2017 dari Tim Pengendali Kegiatan (TPK) ke Pemerintah desa.

Setelah dilakukan serah terima, baru pemerintah desa mengatur pemanfaatannya seperti apa. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved