Kasus DBD di Sumba Timur Bertambah Jadi 46 Pasien

Kasus demam berdarah dangue ( DBD) di Kabupaten Sumba Timur terus bertambah

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/ROBERT ROPO
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Jonker Telnoni. 

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Kasus demam berdarah dangue ( DBD) di Kabupaten Sumba Timur terus bertambah. Sampai dengan 29 Frebuari 2020 baru tercatat 33 pasien kini sampai dengan 12 Maret 2020 tercatat bertambah menjadi 46 pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Dr.Chrisnawan Try Haryantana melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Jonker Telnoni, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (12/3/2020) menjelaskan, total penderita DBD sampai saat ini tanggal 12 Maret 2020 berjumlah 46 kasus. Semua kasus tersebut dapat ditemukan dan ditangani secara dini di Puskesmas dan Rumah Sakit.

Baksos Massal Perangi DBD di Sikka Didominasi ASN dan Anak Sekolah

Adapun jumlah kasus yang ditemukan dan ditangani di RSUD Umbu Rara Meha sebanyak 13 kasus, RSK Lindimara sebanyak 6 kasus dan RSU Imanuel sebanyak 27 kasus. Hasil Diagnosa dari 46 kasus tersebut menggambarkan bahwa Demam Dengue (DD) sebanyak 30 kasus dan Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 16 kasus.

"Patut kita bersyukur karena atas kerjasama yang baik dari semua pihak sehingga sampai saat ini semua kasus dapat ditangani dan dapat Tertolong atau tidak ada kasus yang meninggal,"imbuh Jonker.

Bagaimana Nasib 22 Desa Ex Kelurahan, Begini Penjelasan Plt Kadis PMD TTU

Jonker juga menjelaskan, 46 kasus tersebut tersebar di kecamatan Kota Waingapu sebanyak 15 kasus, kecamatan Kambera sebanyak 10 kasus, Kecamatan Pahunga Lodu sebanyak 7 kasus, Kecamatan Kanatang sebanyak 4 kasus, Kecamatan Pandawai sebanyak 2 kasus, Kecamatan Nggaha Ori Angu sebanyak 2 kasus, Kecamatan Kahaungu Eti sebanyak 2 kasus, kecamatan Tabundung sebanyak 4 kasus dan Kecamatan Umalulu sebanyak 1 kasus.

Bila dilihat dari penyebaran kasus menurut desa atau kelurahan, kata Jonker, maka jumlah kasus terbanyak di kelurahan Hambala sebanyak 5 kasus dan disusul oleh kelurahan Matawai sebanyak sebanyak 4 kasus lalu diikuti lagi oleh kelurahan Kambajawa dan Temmu masing-masing sebanyak 3 kasus dan diikuti oleh beberapa desa lainnya.

Kata dia, distribusi kasus menurut kelompok umur menggambarkan bahwa usia 1-5 tahun atau Balita sebanyak 17 kasus dan kelompok usia 5-15 tahun sebanyak 16 kasus dan usia di atas 15 tahun sebanyak 13 kasus.

"Pemerintah Daerah terus mendorong untuk dilakukan upaya Pencegahan dan Promotif yang dilaksanakan secara bersama dengan Lintas Sektor dan Seluruh Masyarakat sesuai Instruksi Bapak Bupati Sumba Timur berupa kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada setiap hari jumat, Sosialisasi tentang DBD dan Abatesasi,"pungkas Jonker. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved