DBD di Ende Mencapai 88 Kasus, 1 Orang Meninggal Dunia
Hingga bulan Maret 2020 tercatat ada 88 kasus deman berdarah dangue ( DBD) yang terjadi di Kabupaten Ende dan satu orang meninggal dunia
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Hingga bulan Maret 2020 tercatat ada 88 kasus deman berdarah dangue ( DBD) yang terjadi di Kabupaten Ende dan satu orang meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Ahmad Gulung mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (12/3) di Ende.
Ahmad menjelaskan bahwa keberdaan penyakit DBD memang masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat karena dari 88 kasus yang terjadi tercatat ada satu pasien yang meninggal dunia.
• Akses Internet dan Anggaran Terbatas, Peserta Rakerda Usulkan Pendataan Keluarga Door to Door
Dijelaskan korban yang meninggal dunia karena penyakit DBD berasal dari Nabe, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende.
Pasien yang diketahui berjenis kelamin laki-laki usia 8 tahun sempat menjalani perawatan di RSUD Ended an baru satu malam dirawat yang bersangkutan meninggal dunia ujar Ahmad.
Ahmad mengatakan bahwa sesuai informasi yang diterima dari pihak rumah sakit menyatakan bahwa pasien tersebut datang ke rumah sakit dalam kondisi yang cukup parah dan akibartnya meskipun sempat mendapatkan perawatan namun yang bersangkutan meninggal dunia.
• Widyaiswara BBPP Kupang Ikuti Pelatihan Komunikasi dalam Organisasi di Bogor Jawa Barat
Menurut Achmad semestinya warga secepatnya membawa pasien ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan secepatnya dari tim medis rumah sakit agar pasien dapat segera tertolong.
Menyikapi kasus deman berdarah yang mulai meningkat Ahmad mengatakan pihaknya meminta kepada semua masyarakat dan unsur pemerintahan untuk tetap menggalakan kegiatan kerja bakti yang seperti selama ini dilakukan.
Menurutnya hanya dengan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan pendekatan 3 M plus maka keberadaan penyakit DBD dapat diredam.
"Kita tentu tidak ingin agar kasus yang terjadi daerah lain jangan sampai terjadi di Kabupaten Ende. Semua pihak harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan sehingga bisa terhindar dari penyakit DBD," kata Ahmad. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)