Warga Kelurahan Merdeka Dukung Penuh Kehadiran PT GIN

Selama ini warga bekerja tidak tepat waktu dan ikut selera, tetapi dengan hadirnya perusahaan maka waktu kerja diatur.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ISTIMEWA
Warga Kelurahan Merdeka ketika menerima kedatangan Dirjen ESDM memantau persiapan lahan garam oleh PT GIN belum lama ini. 

Warga Kelurahan Merdeka Dukung Penuh Kehadiran PT GIN

POS-KUPANG.COM I BABAU--Warga Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang mendukung penuh kehadiran PT GIN dalam memproduksi garam di wilayah ini.

Total lahan garam yang dikelola PT GIN di Kelurahan Merdeka seluas 600 hektar dan kini tengah dilakukan pengisian hasil garam ke karung ukuran 50 kilogram guna diangkut ke Pulau Jawa.

Salah satu pemilik lahan tambak garam yang dikelola PT GIN di Kelurahan Merdeka, Paulus Falukas menyampaikan hal ini kepada Pos-Kupang.com di kediamannya, Selasa (10/3).

Paulus mengungkapkan, dirinya memiliki lahan seluas 300 hektar disewa pakai selama 30 tahun oleh PT GIN dalam usaha produksi garam dengan sistem bagi hasil. Saat ini kegiatan penambangan garam di lahannya terus dilakukan.

"Untuk panen perdana sudah dilakukan pada September 2019 lalu. Kita masih masukan ke dalam karung ukuran 50 kilogram. Kalau luas lahan garapan dari PT GIN di Kelurahan Merdeka 600 hektar dan lahan pribadi saya 300 hektar," kata Paulus.

Dijelaskan Paulus, saat ini hasil garam yang tengah dimasukan ke karung guna diangkut ke Jawa sudah 12.000 karung. Saat inipun tengah dipersiapkan lahan dengan memasang geomembran untuk diproduksi kembali yang direncanakan panen sekitar Juni-Juli 2020.

"Kami sebagai pemilik lahan gembira sekali dengan kehadiran PT GIN. Selama ini memang ada kegiatan tambak garam rakyat tapi hasilnya sedikit saja. Tapi dengan alat berat yang disiapkan perusahaan, hasil garam sangat luar biasa," katanya.

Mengenai kendala, Paulus mengatakan, hanya pada membangun kesadaran warga untuk mencintai pekerjaan usaha garam ini. Selama ini warga bekerja tidak tepat waktu dan ikut selera, tetapi dengan hadirnya perusahaan maka waktu kerja diatur.

"Jadi warga perlu dibimbing dulu soal pemahaman. Ini kan peralihan dari pertanian ke usaha garam. Kerja dengan perusahaan harus diberikan pemahaman, karena waktu kerja diatur. Soal  upah kerja sangat bagus malahan lebih dari UMR karena per hari dibayar Rp 100.000," ungkap Paulus.

Sinyo Falukas yang juga koordinator lapangan menambahkan, tenaga kerja lokal di lahan tambak garam PT GIN di Kelurahan Merdeka sekitar 20-an orang. Ditambah tenaga teknis total seluruhnya 40-an orang.

Kodim 1618 TTU Gelar Kegiatan Pembinaan Netralitas TNI dalam Pilkada

Raffi Ahmad Minta Poligami, Bukannya Marah atau Nangis Nagita Slavina Malah Lakukan Ini, Publik Syok

"Dulu lahan yang ada usaha tambak garam rakyat. Tapi sekarang ada alat berat tujuh unit dari kecil sampai besar standby di lokasi yang didatangkan PT GIN. Kami warga Merdeka sangat senang kehadiran PT GIN karena  membantu rakyat bukan saja di lahan garam tapi juga mengola lahan pertanian," kata Sinyo.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved