Panglima Militer Italia Positif Terkena Virus Corona, Tugas Militer di Angkatan Darat Diganti
Panglima Militer Italia Positif Terkena Virus Corona, Tugas Militer di Angkatan Darat Diganti
Panglima Militer Italia Positif Terkena Virus Corona, Tugas Militer di Angkatan Darat Diganti
POS KUPANG.COM -- Serangan virus corona tidak pandang bulu mulai dari rakyat biasa sampai pejabat tinggi pemerintahan
Bahkan di Italia, jenderal militer negara itu juga dinyatakan posotif terserang virus corona . Akibatnya tugasnya sebagai Panglima Angkatan Darat Italia diserahkan ke jenderal yang lain
Kepala Staf Angkatan Darat Italia, Salvatore Farina , positif mengidap virus corona. Dilansir dari Russian Today, Farina akan dikarantina di rumahnya, sedangkan tugas-tugasnya akan dialihkan ke penggantinya.
Kemudian kantor berita Anadolu mengabarkan, kondisi Farina saat ini stabil Farina mengumumkan bahwa dia melakukan karantina sendiri setelah merasa tidak enak badan, dan usai dites ternyata positif mengidap virus corona.
• Pelaku Pemerkosaan Pria Kupang Mirip Reynhard Sinaga di Inggris,Korban Dibuat Teler Sebelum Disodomi
• Hasil Autopsi Putri Karen Pooroe Ungkap Zefania Carina Alamai Patah Sendi,Ini Kata Eks Arya Claproth
• Ahok Tak Minta Restu Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru,Ali Ngabalin Sebut BTP PunyaKriteria Penting
• Dosen Kesehatan Cabuli Mahasiswi yang Sudah Bersuami di Depan Kelas, DisaksikanTeman-teman Korban
Tugas-tugasnya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Italia diambil alih oleh Jenderal Federico Bonato. Virus corona menjalar sangat cepat di Negeri "Pizza".
Sebanyak 16 juta orang dikarantina di bagian utara Italia, yang merupakan seperempat dari seluruh populasi negara tersebut.
Perdana Menteri Giuseppe Conte telah mengumumkan penutupan sekolah, pusat kebugaran, klub malam, dan tempat-tempat lain di negara itu untuk membantu memerangi penyebaran SARS-CoV-2.
Warga yang tinggal di Lombardy dan 14 provinsi lainnya juga perlu mendapat izin khusus untuk bepergian. Aturan ini berlaku sampai 3 April 2020.
Data dari South China Morning Post menunjukkan jumlah kasus infeksi virus corona di Italia sebanyak 7.375 kasus sampai Senin (9/3/2020).
Sementara itu korban meninggal mencapai 366 orang, sedangkan pasien yang pulih 622 orang. Jumlah korban meninggal meningkat pesat pada Minggu (8/3/2020), karena sehari sebelumnya sebanyak 133 orang.
Kasus-kasus lainnya di Italia Selain Salvatore Farina, kasus-kasus lain juga terjadi di Italia terkait virus corona.
Kantor berita Anadolu mengabarkan Presiden Wilayah Piedmont, Alberto Cirio, dalam pesan video mengumumkan dirinya positif virus corona setelah dites, Sabtu (7/3/2020).
Dia mengarantina dirinya sendiri di rumah. Kemudian kerusuhan pecah di sebuah penjara di kota Modena, Italia Utara. Para tahanan menuntut tindakan pencegahan terhadap virus corona.
Media setempat melaporkan, pasukan keamanan langsung diturunkan untuk meredam situasi. Tahanan lain di kota Frosinone juga menuntut tindakan tambahan terhadao wabah virus corona, setelah kunjungan suami-istri ditunda.
Kronologi dan Urutan Munculnya 6 Orang Positif Virus Corona di Indonesia
Kabar mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan bagi kita di Indonesia muncul sejak Senin (2/3/2020) lalu.
Saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya pasien yang positif virus corona dan mengidap Covid-19. Ada dua orang pasien Covid-19 dalam kasus pertama yang terjadi di Tanah Air, yaitu seorang perempuan berusia 31 tahun (kasus 1) dan ibunya yang berusia 64 tahun (kasus 2).
Menurut Jokowi, virus corona itu didapat dari warga negara Jepang yang sempat melakukan perjalanan di Indonesia.
Dia kemudian menularkan itu ke pasien Kasus 1, lalu virus corona itu sampai ke pasien Kasus 2.
Pemerintah kemudian men-tracing atau melakukan penelusuran dengan skema klaster untuk mengantisipasi persebaran virus ini.
Hasilnya, hingga Minggu malam diketahui ada enam pasien yang positif Covid-19 dan 21 orang masuk dalam kategori suspect.
Lima orang di antaranya diketahui berasal dari klaster Jakarta, yang masih terkait dengan Kasus 1
Mereka dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.
Adapun, pasien Kasus 6 merupakan salah satu awak kapal pesiar Diamond Princess, yang merupakan salah satu lokasi persebaran terbesar virus corona.
Pasien 6 dirawat di RSUP Persahabatan, Jakarta.
Lalu bagaimana kronologi munculnya kasus pertama?
Pada 14 Februari 2020, WNI berusia 31 tahun diduga terjangkit virus corona saat berada di sebuah restoran di Jakarta.
Dia tertular dari warga Jepang yang saat itu juga sedang di tempat yang sama.
WNI dan warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia itu diketahui melakukan kontak cukup dekat atau close contact.
Kontak yang dimaksud dekat adalah jarak yang memungkinkan virus itu menular.
Pasien 1 itu kemudian melakukan kontak dengan Pasien 2, yang merupakan ibunya. Sang ibu tertular virus corona saat sedang merawat anaknya yang sakit.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan bahwa dua orang itu tinggal di Depok, Jawa Barat.

Bagaimana hubungan Pasien 1 dengan warga Jepang diketahui?
Dua hari kemudian, 16 Februari 2020, ibu dan anak itu melakukan pemeriksaan di rumah sakit di Depok.
Saat itu, keduanya hanya diminta untuk rawat jalan. Pada 26 Februari 2020, kondisi keduanya belum membaik dan mereka meminta untuk rawat inap karena merasa batuknya tidak kunjung reda.
Kemudian, pada 28 Februari 2020, terdapat informasi ke Tanah Air bahwa warga Jepang itu positif Covid-19 saat kembali ke Malaysia.
Pemerintah kemudian menelusuri aktivitas warga Jepang itu, termasuk siapa saja yang dia temui. Hingga kemudian, hal ini membuat ditemukan keterkaitannya dengan Pasien 1.
Adakah persebaran virus corona dari penemuan Kasus 1?
Setelah penemuan Kasus 1 dan Kasus 2, pemerintah terus melakukan tracing dengan menelusuri aktivitas mereka.
Hingga kemudian, ada dugaan virus corona itu tersebar di lokasi yang sama saat Kasus 1 melakukan kontak dekat dengan warga Jepang, di sebuah restoran di Jakarta Selatan.
Penelusuran dilakukan dengan metode klaster, yaitu mencari orang-orang yang berada di lokasi yang sama, yaitu di restoran itu pada 14 Februari 2020.
Kasus 3 dan Kasus 4 itu diketahui berada di lokasi yang sama dengan Kasus 1, dan ada kemungkinan tertular Covid-19 di saat yang sama.
Hal yang perlu dicatat adalah belum diketahui apakah penularan itu langsung dari warga Jepang atau dari pasien dalam kasus 1.

Lalu, bagaimana pemerintah mendapatkan pasien berikutnya yang positif Covid-19? Awalnya, pemerintah menelusuri dan mendapatkan 80 pengunjung dan orang yang berada di restoran itu pada 14 Februari 2020.
Berikutnya, dilakukan screening hingga kemudian dikerucutkan menjadi 20 orang yang diminta untuk pendalaman.
Sebanyak 20 orang itu dicari tahu seberapa dekat kontak yang dilakukan. Hasilnya, ada tujuh pasien yang dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di RSPI Sulianti Saroso, pemerintah kemudian memastikan ada tiga pasien lagi yang mengidap Covid-19, yaitu Kasus 3, 4, dan 5.
Bagaimana dengan Kasus 6?
Pemerintah menyebut bahwa Kasus 6 tidak terkait dengan klaster Jakarta. Dia merupakan awak kapal pesiar Diamond Princess yang sebelumnya menjadi salah satu lokasi besar persebaran virus corona.
Diamond Princess hingga Minggu malam menempati peringkat ketujuh sebagai lokasi dengan kasus Covid-19 terbanyak. Kapal ini tercatat memiliki 696 kasus, dan berada di bawah China, Italia, Korea Selatan, Iran, Perancis, Jerman. Data lihat dalam situs ini.
Pasien 6 merupakan laki-laki yang kini dirawat di RSUP Persahabatan. Baca juga: Kasus 6 di Indonesia, Pasien Covid-19 Kerja di Kapal Diamond Princess
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panglima Militer Italia Positif Terkena Virus Corona",
dan judul "Kronologi dan Urutan Munculnya 6 Orang Positif Virus Corona di Indonesia