News
Pemkab Sumba Timur Gelar Rapat Koordinasi, Alokasikan Rp 6 Miliar Basmi Covid-19, Bangun Apa Saja!
Gidion mengatakan, dalam rapat juga menyepakati untuk mengantisipasi virus corona disiapkan satu ruang isolasi dengan memiliki delapan tempat tidur
Penulis: Robert Ropo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Robert Ropo
POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur (Sumtim) menggelar rapat koordinasi (rakor) di rumah jabatan Bupati Sumba Timur, Sabtu (8/3) sore, membahas upaya-upaya mengantisipasi serta mencegah masuknya virus corona atau Covid-19 ke daerah itu.
Rapat dipimpin langsung Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, dihadiri perwakilan pimpinan Forkompimda Sumba Timur, para asisten sekda, Dinas Kesehatan Sumba Timur, manajemen RSUD Umbu Rara Meha, RSK Lindimara, RSU Imanuel, Bandara UMK Waingapu, KSOP Waingapu, Karantina Kesehatan Pelabuhan, para dokter ahli, sejumlah pimpinan OPD serta undangan lainnya.
Seusai rapat, Bupati Gidion Mbilijora menjelaskan, dalam rapat dibentuk tim kordinasi kabupaten yang diketuai Bupati Sumba Timur, juga tim teknis beranggotakan tiga rumah sakit di Waingapu serta instansi terkait.
Tim ini dibentuk guna berkoordinasi dengan baik bila mana terjadinya virus corana di Sumba Timur.
"Kita akan keluarkan protap jika kasus itu terjadi di Sumba Timur," ungkap Gidion.
Gidion mengatakan, dalam rapat juga menyepakati untuk mengantisipasi virus corona disiapkan satu ruang isolasi dengan memiliki delapan tempat tidur di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, meskipun RSUD tersebut belum ditetapkan Kemenkes RI sebagai salah satu rumah sakit rujukan kasus virus corona.
Gidion mengaku untuk mengantisipasi virus corona masuk Sumba Timur, pihaknya masih banyak mengalami kekurangan, terutama alat pengaman diri (APD), juga masker M-95.
"Kita kekurangan APD dan masker M-95.Untuk masker ini tidak ada di Sumba Timur," terang Gidion.
Gidion mengakui untuk pemenuhan segala fasilitas dan sarana prasarana demi mengantisipasi dan pencegahan virus corona tersebut, dalam hitungan, Pemkab Sumba Timur membutuhkan dana sekitar lebih dari Rp 6 miliar. Sehingga diharapkan bantuan dari Kemenkes RI dan Pemerintah Provinsi NTT.
"Kita harapkan dukungan dari Kemenkes dan Pemprov soal kekurangan APD dan masker ini. Ini kita sangat harapkan bantuan dari pemerintah pusat ataupun pemerintah Provinsi NTT," ujar Gidion.
Gidion mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan isu-isu hoax yang ada di media sosial. Diharapkan setelah ada sosialiasi dari tim teknis, masyarakat agar lebih tenang.
"Tim teknis akan mensosialisasikan virus corona dan pencegahannya di setiap sekolah, puskesmas, posyandu, desa dan kelurahan," ujarnya. *