Ahok Tak Minta Restu Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru,Ali Ngabalin Sebut BTP PunyaKriteria Penting

Ahok Tak Minta Restu Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru, Ali Ngabalin Sebut BTP Punya Kriteria Penting

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). 

Ahok Tak Minta Restu Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru, Ali Ngabalin Sebut  BTP Punya Kriteria Penting 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama masuk dalam daftar 4 orang calon kepala otoritas Ibu Kota Baru

Meski demikian, masuknya Ahok dalam bursa tersebut langsung menuai pro dan kotra 

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin pun menyebutkan bahwa Ahok memiliki kapasitas untuk menjadi pemimpin otoritas kepala ibu kota yang baru 

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahja Purnama alias Ahok diketahui datang ke Kantor Kemaritiman dan Investasi, pada Senin (9/3/2020) pagi.

Dia Menko Kemaritiman dan Investasi , Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kedatangan Ahok hanya sekadar ikut serta dalam mendorong industri pariwisata.

Luhut menepis kedatangan Ahok membahas status Komut Pertamina itu menjadi calon Kepala Otoritas untuk Ibu Kota Negara baru.

"Nggak (bahas badan otorita). Ketemu Ahok tadi kita bicara, dia CSR-nya (Pertamina) mau ikut membangun spot-spot turis," kata Luhut di Jakarta.

Meski diisukan calon kuat pemimpin otoritas IKN, Luhut tak membenarkan. Termasuk omongan dari para pengamat.

"Ah nggak, siapa bilang," tanyanya. Soal sosok yang akan menjadi pemimpin otoritas IKN, Luhut menegaskan hal tersebut menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo.

"Nggak tahu, itu nanti presiden yang akan mengumumkan sebentar lagi," ucapnya.

Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa saat ini sudah mengantongi empat calon pemimpin ibu kota baru.

Dosen Kesehatan Cabuli Mahasiswi yang Sudah Bersuami di Depan Kelas, DisaksikanTeman-teman Korban

RAMALAN ZODIAK Besok, Rabu 11 Maret 2020: Gemini Berbagi Barang Kesayangan, Cancer Merasa Beruntung

Tiara Idol Didekati Dul Jaelani,Ternyata Sudah Punya Pacar,Anak Ahmad Dhani Minta Maaf, Patah Hati?

Berbeda dari daerah lain, ibu kota baru yang ditetapkan di Penajam Paser Utara ini akan dikelola khusus oleh sebuah badan otorita yang akan segera dibentuk.

Dikutip dari laman Setkab, Selasa (3/3/2020), keempat nama yang akan menjadi calon kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) yakni Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama, Tumiyana, dan Abdullah Azwar Anas. 

Ali Ngabalin: Punya Kriteria Penting

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara soal kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di ibu kota baru.

Dilansir TribunWow.com, Ali Ngabalin menilai Ahok memenuhi kriteria Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa memimpin ibu kota baru di Pulau Kalimantan.

Meskipun begitu, Ali Ngabalin membantah jika Ahok dikatakan sebagai 'anak emas' Jokowi.

Hal itu disampaikan Ali Ngabalin saat menjadi bintang tamu dalam tayangan 'DUA ARAH' Kompas TV, Senin (9/3/2020).

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin dalam tayangan 'DUA ARAH' Kompas TV, Senin (9/3/2020). (YouTube KompasTV)

Pada kesempatan itu, Ali Ngabalin mulanya menyoroti banyaknya kritikan terhadap Ahok.

Menurut dia, wajar-wajar saja jika Jokowi menyebutkan nama Ahok di antara empat kandidat bos di ibu kota baru.

"Kalau menyebutkan nama Ahok dan calon CEO bagi ibu kota negara baru adakah yang ganjil di situ?," tanya Ali Ngabalin.

"Adakah yang bermasalah di situ atau adakah yang bertentangan dengan culture, budaya Indonesia?"

Ali Ngabalin lantas menyinggung sensitifitas banyak pihak saat mendengar nama Ahok.

"Ketika orang menyebutkan nama Ahok kenapa kita rasa gatal badan, gemes-gemes, demam, gitu loh," jelas Ali Ngabalin.

Menurut dia, Jokowi memiliki alasan tertentu saat memilih Ahok menjadi satu di antara empat kandidat bos ibu kota baru.

"Menyebutkan nama Ahok salah satu di antara 4 nama yang disebutkan bapak presiden karena dia punya kriteria penting," ujar Ali Ngabalin.

Terkait hal itu, Ali Ngabalin pun secara terang-terangan menyebutkan lima kriteria yang dipenuh Ahok untuk memimpin ibu kota baru.

"Pertama, coba perhatikan, anak muda, cepat ambil suatu keputusan, memiliki kemampuan manajerial yang oke, punya resources yang bagus," terang Ali Ngabalin.

"Dia punya kemampuan leadership, ada budaya yang bisa dipakai untuk bisa memimpin sebuah ibu kota negara baru seperti itu."

Lantas, Ali Ngabalin pun secara gamblang setuju jika Ahok ditunjuk sebagai pimpinan di ibu kota baru.

"Kalau nanti ditunjuk oleh bapak presiden ya saya lagi-lagi mengucapkan ahlan wa sahlan," jelas Ali Ngabalin.

Meskipun begitu, ia membantah jika Jokowi mengistimewakan Ahok dalam segala hal.

Menurut Ali Ngabalin, apapun yang diperoleh Ahok saat ini adalah buah dari kerja keras dan kemampuan yang dimiliki mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kalau orang nyinyir ya apa aja ada, bisa dipakai istilah, tidak ada anak emas, anak perak, anak berlian," jelas Ali Ngabalin.

"Yang ada itu adalah anak putera terbaik Indonesia yang memiliki kemampuan, itu aja sebetulnya."

Simak video berikut ini dari menit ke-4.09:

Ahok CEO Ibu Kota Baru?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengumumkan empat calon pemimpin ibu kota baru pada Senin, (2/3/2020).

Ibu kota baru tersebut akan dikelola secara khusus oleh Badan Otorita yang segera dibentuk.

Empat calon pemimpin itu antara lain, Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, lalu Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Direktur Utama Tumiyana, serta Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.

Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengungkapkan bahwa setiap kandidat memiliki kelebihan dan kekurangan.

Namun, ada momen menarik saaat akan menyinggung kelemahan Ahok.

"Tapi seperti yang saya katakan tadi, pertama masing-masing ada plus-plus minus ya," kata Andrinof seperti dikutip dari Kompas TV pada Jumat (6/3/2020).

Lalu, Andrinof mengungkap kelebihan Tumiyana yang ahli dalam bidang infrastruktur.

Namun, untuk membangun Ibu Kota Baru tak cukup mementingkan masalah infrastruktur.

"Pak Tumiyana kan ahli dalam infrastruktur lah, ya dalam membangun infrastruktur."

"Tapi tidak semua infrastruktur yang di bangun di sana," ujarnya.

Sehingga, Andrinof menilai kekurangan Tumiyana adalah dalam bidang birokrasi.

"Kita harus membangun masyarakat bagaimana pemerintah, persiapan pemerintahan, budaya dan segala macam."

"Nah itu kalau berbicara mengenai kekurangan kalau pilihannya Pak Tumiyana," ucap dia.

Selanjutnya, saat mengungkap kelemahan Ahok, Andrinof tampak ragu.

Sehingga, ia sempat diminta presenter untuk lebih 'berani' menyatakan pendapat mengenai kelemahan Ahok.

"Kalau Pak Ahok kita tahu orangnya cepat dan apa minta cepat," ujar Andrinof belum selesai.

"Sebut saja semoga Pak Ahok tidak tersinggung, agak emosional begitu ya," timpal presenter.

Lalu, Andrinof membenarkan apa yang diungkapkan presenter.

Apalagi, nantinya calon pemimpin ibu kota baru harus menghadapi banyak tantangan.

"Ya, ya nah itu kan kalau dilihat tantangannya Pak Ahok ini masalah rumit loh, stake holdernya banyak sekali."

"Dalam negeri, luar negeri, dalam negeri bukan main lagi banyaknya," ucap pria asal Padang ini,

Menurutnya, untuk menghadapi ibu kota baru diperlukan ketenangan meski harus siap kerja cepat

"Kadang dibutuhkan sikap yang cool tapi kerja cepat, tangkas diperlukan," sambung Andrinof.

Sementara itu, Bambang Brodjonegoro memiliki rekam jejak yang bagus di pemerintahan.

"Prof Bambang ya sudah tahulah dia sudah tahu komunikasi dengan DPR sejak di Kementerian Keuanngan, di Bappenas, sudah soal komunikasi beliau bagus."

"Penguasaan jelas ya secara komprehensif, dia Beliau background akademik juga orang regional, makro tapi regional seperti itu," puji Andrinof.

Namun, menurut Andrinof kelemahan Bambang terdapat pada sisi pembangunan infrastruktur.

"Mungkin kalau lapangan dalam infrastruktur mungkin beliau tidak punya pengalaman banyak di situ," sambungnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Ahok Tak Minta Restu Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru"

dan di Tribunpapua.com dengan judul Ungkap Alasan Jokowi Pertimbangkan Ahok Pimpin Ibu Kota Baru, Ali Ngabalin: Punya Kriteria Penting

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved