Kunjungan Kerja Gubernur VBL ke Timor dan Sumba, "Jangan Mau Jadi Orang Bodoh Lagi"
Kunjungan kerja Gubernur VBL ke Timor dan Sumba, "Jangan Mau Jadi Orang Bodoh Lagi"
Bahkan ada gagasan yang unik dan menarik yang dilontarkan Gubernur VBL terkait kinerja para birokrat di NTT.
"Nanti saya lapor Bapak Presiden. Kami di NTT buat Pergub kalau birokratnya kinerja baik, maka gaji dan insentifnya naik. Kalau mereka kinerjanya buruk maka gaji dan insentifnya hilang," tegas Gubernur VBL, disambut sorai tepuk tangan dari para hadirin.
Gubernur VBL sangat sadar, ada kebijakan dan keputusannya tidak disukai masyarakat atau pihak tertentu..
Merespon satu pertanyaan yang diajukan dalam dialog itu, Gubernur VBL mengajak semua masyarakat untuk sama-sama sepikiran membangun NTT.
Tentang kelor, Gubernur VBL tidak pernah bosan mengkampanyekannya. Begitu juga ketika mengunjungi dan berdialog dengan Bupati Timor Tengah Utara (TTU), para camat, para lurah dan kades, para tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan di Balai Biinmafo, Kefamenanu, Rabu (12/2/2020) kelor jadi primadona kampanye.
Konsumsi kelor, kata Gubernur VBL, sangat penting untuk mengatasi stunting yang masih tinggi di TTU. Sejauh ini angka stunting di TTU sebesar 42% dibandingkan dengan kabupaten lain di NTT.
Gubernur berharap paramedis atau tenaga kesehatan memperhatikan secara serius ibu-ibu yang hamil di luar pernikahan sah.
Jika urusan stunting ini tidak diperhatikan secara serius, kata Gubernur VBL, maka impian besar NTT Bangkit, NTT Sejahtera hanya semboyan yang enak didengar tapi tidak pernah diwujudnyatakan.
Ketika kunker di Sumba Timur, Kamis (27/2/2020), Gubernur VBL juga kembali berbicara tentang stunting.
Mengapa Gubernur VBL begitu ngotot, baik untuk mengatasi kemiskinan maupun menurunkan angka stunting? Pertanyaan ini dijawabnya sendiri ketika mengunjungi Kabupaten Kupang yang dipusatkan di Gereja Pniel Lelogama, Amfoang Selatan, Jumat (14/2/2020).
"Manusia itu dalam dirinya ada dua kepribadian. Pertama, pribadi secara fisik, yaitu makan, minum, kerja dan segala macam aktivitas biasa. Kedua adalah identitas konsepsional. Kalau yang pertama itu tidak bisa ditahan, tidak bisa menolak kematian, pasti mati. Tidak ada orang yang tidak mati secara fisik," jelas Gubernur VBL mengutip pendapat antropolog Ernest Becker Salon.
Karena itu Gubernur VBL mengajak semua warga, terutama para ASN di Kabupaten Kupang, untuk segera mengubah mindset. Para ASN perlu mengubah mindset-nya dalam bekerja. Mental kerja asal-asalan tidak bakal membawa perubahan apa-apa.
Ketika mengunjungi Sumba Barat yang dipusatkan di Desa Malata, Kecamatan Tana Righu, Jumat (28/2/2020), Gubernur VBL meminta semua pihak agar bekerja sistematis. Stunting dan kemiskinan, kata Gubernur VBL, masih tinggi karena selama ini kita tidak bekerja sistematis.
Tiru Bupati Sumteng
Saat kunker di Sumba Tengah, Gubernur VBL memberi apresiasi kepada Bupati, Drs. Paulus SK Limu. Kunker itu dipusatkan di Pantai Aili, Desa Konda Maloba, Kecamatan Katiku Tanah Selatan, Sabtu (29/2/2020).
Gubernur VBL memuji Bupati Sumba Tengah karena program-programnya bisa mengurangi stunting, kemiskinan serta kualitas pendidikan.
Apresiasi diberikan VBL usai mendengar pemaparan Bupati Paul Limu tentang tekadnya menurunkan stunting dan angka kemiskinan di Sumba Tengah melalui 11 program prioritas yang disebut Pro Oli Mila. Dengan program tersebut, Bupati Paul Limu sangat optimis angka kemiskinan serta stunting akan menurun di tahun 2020.