Nelson Matara dan Refafi Gah Soroti Pelaksanaan Sebut Musrenbang
Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang setiap tahun anggaran dilaksanakan, menuai kritikan
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Nelson Matara dan Refafi Gah Soroti Pelaksanaan Sebut Musrenbang
POS-KUPANG.COM I OELAMASI-- Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang setiap tahun anggaran dilaksanakan, menuai kritikan dari kalangan DPRD NTT.
Wakil rakyat menilai musrenbang menjadi sebuah rutinitas setiap tahun itu perlu ada format baru dan efektif sehingga semua usulan masyarakat bisa terjawab. Hal ini dimaksudkan agar musrenbang tidak sekedar mimpi yang tidak pernah terwujud.
Hal ini disampaikan anggota DPRD NTT dari PDIP, Nelson O Matara dan Refafi Gah, dari Partai Hanura kepada Wartawan di Naibonat, Jumat (28/2).
Menurut Nelson, musrenbang yang digelar pemerintah memang cukup baik dalam menyerap aspirasi dari tingkat bawah. Tetapi pemerintahpun
musti menciptakan format baru dan efektif sehingga semua usulan masyarakat bisa terjawab.
"Saya lihatnya Musrenbang hanya sebuah rutinitas untuk habiskan dana. Program direncanakan selalu berulang - ulang namun tidak pernah realisasi dan tidak tajam. Akibatnya terjadi resistensi masyarakat terhadap pimpinan daerah dan DPRD karena usulan masyarakat dalam musrenbang tidak pernah terjawab," kritik mantan Wakil Ketua DPRD NTT ini.
Menurutnya, pemerintahpun mestinya menyiapkan besaran alokasi dana kepada tiap kecamatan sehingga usulan program dari masyarakat dapat disesuaikan dengan jumlah dana yang telah tersedia.
"Pemerintah sekarang dengar usulan musrenbang selalu bilang ini kami catat, dengan kata standar mereka, nanti kami akan prioritaskan. Prioritas yang mana?. Pemerintah pun mestinya jujur mengatakan Dana APBD sangat terbatas, tapi dibuat program jaring aspirasi padahal hanya akal - akalan semata. Jangan kemudian menerima semua usulan masyarakat setiap tahun tapi tidak pernah realisasi," katanya.
Sementara menurut Refafi Gah, mengatakan, pemerintah mesti ada alokasi dana pasti bagi tiap kecamatan. Dengan alokasi dana yang pasti, saat musrenbang masyarakat dapat mengusulkan program sesuai besaran dana yang telah tersedia dan pastinya terjawab sesuai ketersediaan dana.
Baginya, berapa dana yang disediakan pemerintah untuk tiap kecamatan mesti disampaikan secara terbuka. Sebab fakta lapangan membuktikan bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas yang terus terjadi tiap tahunnya.
Hal ini penting agar masyarakat saat usulkan program sudah sesuai dengan alokasi dana yang tersedia agar jangan terlihat banyak sekali program namun reiasasi tidak pernah ada.
"Balitbangda harus siapkan format baru sehingga ada kepuasan di masyarakat, mereka bermimpi dan mimpi itu terwujud, bukan bermimpi tapi tidak pernah terwujud," kata Ketua Fraksi Hanura ini.
• ZODIAK KEUANGAN - Ramalan Zodiak Keuangan Minggu 1 Maret 2020 Sagitarius Tak Negoisasi Aries Fokus
• Jadwal Timnas Indonesia vs Thailand & UEA Laga Perdana Shin Tae-yong, Kualifikasi Piala Dunia 2022
• ZODIAK CINTA - Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 1 Maret 2020 Leo Kewalahan Cancer Salah Paham, Taurus?
Karena itu DPRD menghimbau pemerintah agar benar - benar menganalisa sebuah format baru yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
"Jangan buat masyarakat makin kecewa akibat usulan dalam musrenbang tidak pernah terwujud. Harapan DPRD agar pemerintah temukan format baru hingga tidak ada lagi keresahan di masyarakat," tegas Ketua DPD Partai Hanura NTT ini.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)