30 Ribu Warga NTT Manfaatkan Fintech, Pinjam Uang Secara Online

Sebanyak 30 ribu warga NTT memanfaatkan Fintech, bisa Pinjam uang secara Online

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
FinEast 2020 diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) di Hotel Aston Kupang pada Jumat (28/2/2020). 

"Fintech itu merupakan potensi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT. Kita ingin membuktikan bahwa teknologi bisa menerobos keterbatasan demografis, karena fintech lending hanya membutuhkan akses internet dan rekening," tandas Sunu.

Ia menegaskan, pemberian pinjaman harus transparan dan tidak ada perhitungan yang membebankan. Sunu menyebutkan 25 dari 161 anggota AFPI sudah berizin, selebihnya dalam proses perizinan.

Sunu memberikan alasan FinEast 2020 digelar di Kupang. Menurutnya, tingkat penyaluran pinjaman fintech lending masih kecil, yakni Rp 105,67 miliar atau 0,13 persen dari total penyaluran nasional Rp 81,49 triliun. "Angka ini berdasarkan data OJK per Desember 2019," sebutnya.

Adapun penyaluran pinjaman di luar Pulau Jawa termasuk di Kupang mencapai Rp 11,67 triliun atau 14,32 persen dari total nasional. Sedangkan penyaluran di Pulau Jawa sendiri mencapai Rp 69,82 triliun atau 85,68 persen dari total nasional.

Selain itu, lanjut Sunu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Bruto NTT tahun 2019 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 106,89 triliun atau 2,65 persen dari PDB Indonesia Rp 4.018,8 triliun.

"Ekonomi NTT tumbuh 5,20 persen. Pertumbuhan ekonomi NTT ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen sepanjang 2019. Perekonomian NTT ini berpotensi untuk terus bertumbuh, dan perlu terus didukung khususnya untuk sektor UMKM," katanya.

AFPI mencatat, kata Sunu, kebutuhan pembiayaan bagi UMKM nasional mencapai Rp 1.600 triliun setiap tahun. Namun lembaga keuangan konvensional hanya mampu menyalurkan Rp 600 triliun tiap tahun. "Inilah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh penyelenggara fintech lending," tuturnya.

Kepala Humas dan Hubungan Kelembagaan AFPI Tumbur Pardede menambahkan, beberapa penyelenggara tekfin melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU) dengan pelaku UMKM, bank daerah, dan koperasi.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung permodalan di sektor UMKM serta solusi keuangan bagi masyarakat unbanked dan underserved. Dengan semakin banyak anggota AFPI yang bersinergi dengan pelaku usaha dan jasa keuangan daerah tentu akan mempercepat dan memperluas akses pembiayaan ke masyarakat di seluruh daerah," kata Tumbur.

Literasi Keuangan Digital

Presiden Direktur PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman), Aidil Zulkifli mengatakan, UangTeman sebagai pionir fintech peer to peer lending di Indonesia mendukung langkah AFPI dalam mensosialisasikan literasi keuangan kepada masyarakat terkait layanan keuangan digital di Indonesia Timur melalui acara FinEast 2020.

Menurut Aidil kegiatan yang dilakukan AFPI bersama para penyelenggara, salah satunya UangTeman, sejalan dengan arahan OJK untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

"Indonesia Timur, termasuk Kupang, adalah salah satu wilayah yang mempunyai potensi besar, terutama untuk industri fintech lending karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan akses layanan keuangan serta mempunyai perkembangan mikro bisnis yang pesat," ujar Aidil di Kupang, Kamis (27/2/2020).

"Cara yang efektif untuk menjangkau masyarakat NTT adalah melalui saluran digital di mana fintech dapat dengan mudah diakses," katanya.

NTT menjadi salah satu provinsi yang potensial dalam penetrasi keuangan digital di Indonesia Timur.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved