Febriano Riko, Cs Bersyukur Tidak Belajar Lagi di Gedung Darurat SDN Bimous
Yesaya Ramboki menyampaikan rasa syukur dan terima kasih dengan total dana Rp 500 juta lebih dari donatur kini sudah dibangun RKB.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Febriano Riko, Cs Bersyukur Tidak Belajar Lagi di Gedung Darurat SDN Bimous
POS-KUPANG.COM I AMARASI--Febriano Riko Rafli Tinenti, . Valentino Kapitan dan Jusep Elia Benu, siswa Kelas 6 SDN Bimous, Amarasi Timur, Kabupaten Kupang tersenyum gembira.
Pasalnya, sejak mereka duduk di Kelas 3 sampai kelas 5, mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di gedung darurat berdinding bebak, beratap alang-alang dan berlantai tanah.
Tetapi kini mereka merasa gembira dengan bantuan
Ruang Kelas Baru (RKB) 3 unit dan kamar mandi/Water closed yang merupakan bantuan dari
Tzu Xing Foundation (TX Foundation) di Taiwan bekerjasama dengan YAPPIKA-Action Aid, Bengkel APPeK.
Febriano Riko, Cs kepada Pos Kupang di SDN Bimous, Senin (24/2) menyampaikan rasa gembira karena mereka mendapat RKB. Selama ini mereka belajar sangat memprihatinkan karena gedung yang ada dibuat darurat.
"Kami sejak kelas 3 sampai kelas 5 belajar di gedung darurat. Waktu naik kelas 6 baru belajar di ruangan berdinding tembok dan beratap seng. Sekarang kami dapat lagi 3 RKB, kami senang sekali," kata Febriano.
Febriano menambahkan, saat ini sekolah darurat masih digunakan siswa kelas 2, kelas 4 dan kelas 5. Bangunan baru apabila sudah selesai dikerjakan maka bangunan darurat tidak akan digunakan lagi.
"Kalau musim hujan, banjir masuk dalam kelas. Atap juga bocor. Tapi sekarang kami sudah senang ada gedung baru," kata Valentino Kapitan.
Disaksikan Pos Kupang, pelaksanaan peresmian ruang kelas baru ini dihadiri Direktur YAPPIKA-Action Aid Jakarta, Fransisca Fitri, Perwakilan Tzu Xing Foundation (TX Foundation) Mr. Cheng-Ta Hsieh dan MrS. Han Jung Lin, Direktur Bengkel APPeK, Vinsen Bureni juga para orangtua/wali.
Vinsen Bureni pada kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf karena RKB belum selesai dikerjakan. Hal ini karena saat dibangun bersamaan dengan pembangunan gereja yang juga dilakukan melalui pendekatan swakelola sehingga belum finish.
"Saya harapkan bisa segera diselesaikan. Kepala sekolah dan orantua/wali supaya kerja sungguh -sungguh karena tujuan kami untuk anak mau sekolah. Ini rahmat dan kerjakan dengan baik, jangan cubit dana bantuan donatur karena ini bukan proyek," tegasnya.
Kadis Dikbud Kupang, Imanuel Buan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan ini. Warga perlu berterima kasih kepada donatur sehingga perlu dikerjakan dengan baik.
"Jaga rahmat yang sudah ada ini. Harapan saya,
dengan gedung baru anak bisa belajar lebih aman dan nyaman. Jaga kekompakan diantara guru dan masyarakat," pinta Buan.
Direktur YAPPIKA-Action Aid Jakarta, Fransisca Fitri, menegaskan, walau belum selesai RKB yang ada tapi sudah ada bangunan yang kokoh. Selama ini bangunan yang ada darurat dan dengan RKB yang ada anak-anak bisa sekolah dengan aman.
"Sudah enam sekolah diluar dana pemda yang kita bantu bangun RKB. Kita cari donatur luar yang punya visi dalam memperbaiki sarana dan prasarana sekolah. Kita bantu pemda karena ada dana yang kecil. Kita bantu infrastruktur dasar di Kabupaten Kupang," kata Fransisca.