Eman Bata Hasilkan 200 Lagu Dalam Hidupnya
Pria Eman Bata Dede, seniman lokal di Kabupaten Ende mengaku selama perjalanan hidupnya telah menghasilkan atau menciptakan 200 lagu
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Pria bernama Eman Bata Dede, seniman lokal di Kabupaten Ende mengaku selama perjalanan hidupnya telah menghasilkan atau menciptakan 200 lagu baik dalam bahasa daerah maupun dalam Bahasa Indonesia juga lagu rohani.
Kepada POS-KUPANG.COM, Senin (24/2/2020), Eman demikian disapa, mengatakan dirinya mulai mengarang lagu sejak duduk di bangku SMKN 2 di tahun 1983.
• Jatanras Polres Manggarai dan Manggarai Barat Ringkus Pelaku Pencurian HP
Lagu pertama ciptannya berjdul, Walo Nua Noo Naja Sala yang mengisahkan tentang seorang gadis yang masih bersekolah terpaksa pulang kampung karena hamil.
Tentang tema lagu ciptanya, Eman mengatakan bahwa lagu-lagu ciptanya berkisah tentang realitas social di kehidupan masyarakat juga budaya.
Tentang lagu bertema budaya, Eman mengaku bahwa dirinya telah menciptakan lagu-lagu dalam bahasa daerah Ende-Lio terutama lagu yang mengiringi orang untuk menari Gawi (tarian khas dari Kabupaten Ende-red).
• Ketua STIKIP Timor Indonesia Akui Perguruan Tingginya Belum Terdaftar dan Terakreditasi
Lagu gawi menurutnya yang paling terkenal adalah lagu yang berjudul, Duja Dua Lulu Wula.
Eman mengatakan bahwa pada awal dirinya meluncurkan lagu gawi terjadi pro dan kontra karena ada yang berpendapat bahwa gawi adalah tarian sacral yang tidak boleh diiringi dengan music.
Namun menurutnya, gawi ada dua macam yakni Gawi Nggua yakni gawi yang memang tidak boleh diiringi dengan nyanyian music da nada gawi yang memang boleh diiringi dengan music.
Tentang kesannya selama menggeluti diri dalam dunia music khususnya sebagai pencipta lagu dan juga penyanyi, Eman mengatakan selain memang dirinya memang merasa music adalah hidupnya namun juga dia memiliki kesan bahwa industry music belum terlalu dilindungi hak ciptanya.
Hal ini dialaminya sendiri yang membuat dirinya sempat mandek dalam menghasilkan lagu-lagu selama 10 tahun karena banyak lagu ciptanya dibajak.
"Saya sempat mandek selama 10 tahun mulai dari tahun 2010 karena banyak lagu saya yang dibajak melalui kepingin kaset dan juga CD room," kata Eman.
Eman baru kembali menggeluti industry music di awal tahun 2020 karena saat ini karya-karyanya tidak lagi dipasarkan melalui CD room namun melalui you tube. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Romualdus Pius)