BBKSDA NTT Bantu SDN Fatufuaf

BBKSDA NTT Sumbang Ruang Kelas Baru dan Tanam Anakan Pohon di Desa Enoraen

Pihak BBKSDA NTT Sumbang Ruang Kelas Baru dan Tanam Anakan Pohon di Desa Enoraen

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Foto bersama usai aksi penanaman di SDN Fatufuaf Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Sabtu (22/2/2020) 

Pihak BBKSDA NTT Sumbang Ruang Kelas Baru dan Tanam Anakan Pohon di Desa Enoraen

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur ( BBKSDA NTT) menyumbang satu ruang kelas baru dan melakukan penanaman ratusan sebanyak 500 anakan pohon.

Rangkaian kegiatan ini dilakukan di depan SDN Fatufuaf dan tepi area Taman Wisata Alam (TWA) Menipo Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Sabtu (22/2/2020).

Gedung Sekolah Memrihatinkan, Ini Komentar Orangtua Siswa SDN Fatufuaf Amarasi Timur

Rombongan BBKSDA NTT yang dipimpin langsung Kepala BBKSDA NTT, Ir Timbul Batubara, M.Si melakukan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas belajar pada Sabtu pagi.

Usai melakukan peletakan batu pertama bersama Camat Amarasi Timur, Yakob Bannesi, mereka selanjutnya melakukan aksi tanam anakan pohon sebanyak 500 anakan pohon secara simbolis.

Ratusan anakan tersebut terdiri dari sebanyak 300 anakan kelor dan 200 anakan pohon cendana.

Tingkat Pertumbuhan Keanggotaan Kopdit Swasti Sari Kupang Semakin Tinggi

Hadir pula dalam kesempatan itu, Kepala Bagian Tata Usaha, Mulyo Hutomo, S.pi, Kepala Bidang Konservasi Wilayah 1, Agustinus Krisdiyantoro, Kepala Subbagian Umum, Agustinus Djami Koreh, S.S.T., M.Su, Kepala Subbagian Program dan Kerjasama, Kriswoyo, SE, Kepala Perencanaan Perlindungan dan Pengamanan, Imanuel Ndun, S.S.T., M.Si, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2, Tessa Lidya dan sejumlah pegawai BBKSDA NTT.

Turut hadir Kepala Sekolah SD Negeri Fatufuaf, Andriana Beti, Camat Amarasi Timur, Yakob Bannesi dan Kepala Desa Enoraen, Gasper M. Boysala.

Kepala BBKSDA NTT, Ir Timbul Batubara, M.Si dalam sambutannya mengatakan, penanaman anakan tersebut merupakan langkah untuk menghijaukan daerah tersebut.

Menurutnya, pembangunan ruang kelas belajar dan hal tersebut juga merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap daerah tersebut.

"Daerah ini sangat luar biasa maka harus dirawat. Kalau saat ini terlihat hijau maka harus selalu dirawat dan melakukan penanaman supaya ada ketersediaan air, kesegaran dan sehat," katanya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk memiliki kesadaran agar selalu menanam dan menjaga satwa liar.

"Saya mohon jangan segan-segan untuk menanam. Berapapun bibit yang dibutuhkan, silahkan minta. Selagi masih dalam musim hujan. Jangan tanam di musim kering, selain gagal, ada ancaman tanaman mati," ungkapnya.

Sementara itu, dilakukan juga kunjungan ke TWA Menipo dan Pulau Menipo.

Kepala Resort TWA Menipo Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Jamres Benu mengucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan BBKSDA NTT.

Jamres menjelaskan, TWA Menipo memiliki luas mencapai 2449.50 hektare dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna.

"Di area ini, ada potensi flora dan fauna cukup beragam, ada bakau dan tanaman vegetasi campuran, sedangkan di pulau Menipo ada Satwa kakatua kecil jambul kuning, burung, buaya dan rusa," paparnya.

TWA Menipo memiliki 6 pekerja dan terdapat juga pusat informasi serta di dalam pulau Menipo terdapat penginapan dan beberapa lopo yang dibangun BBKSDA NTT dan pihak Angkasa Pura.

Untuk satwa liar jenis buaya, terdapat sebanyak 20 ekor buaya pada bagian timur pulau dan 8 ekor pada bagian barat.

"Buaya yang kami hitung merupakan buaya berukuran besar, yang sedang dan kecil kami tidak hitung," jelasnya.

Sedangkan untuk satwa rusa, berdasarkan data inventarisasi pada tahun 2010, terdapat sebanyak 217 ekor rusa di daerah tersebut.

"Pada siang hari mereka (rusa) berlindung di bawah pohon bakau, sekitar jam 4 sore baru mereka akan merumput. Dan dapat kita pantau di menara," jelasnya.

Diakuinya, kunjungan ke TWA Menipo bukan saja wisatawan lokal tapi wisatawan asing.

Kunjungan akan semakin ramai saat memasuki musim liburan.

"Ramainya kunjungan saat hari libur. Pada Sabtu dan Minggu. Sebanyak 25 orang ke bawah, tapi untuk musim hujan, kalau diatas musim kemarau bisa lebih. Baik wisatawan lokal dan internasional," paparnya.

Menurut Jamres, kunjungan wisatawan akan meningkat jika akses jalan dari kota menuju area TWA Menipo segera diperbaiki oleh pemerintah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved