BBKSDA NTT Bantu SDN Fatufuaf
BBKSDA NTT Sumbang Ruang Kelas Baru dan Tanam Anakan Pohon di Desa Enoraen
Pihak BBKSDA NTT Sumbang Ruang Kelas Baru dan Tanam Anakan Pohon di Desa Enoraen
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Jamres menjelaskan, TWA Menipo memiliki luas mencapai 2449.50 hektare dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna.
"Di area ini, ada potensi flora dan fauna cukup beragam, ada bakau dan tanaman vegetasi campuran, sedangkan di pulau Menipo ada Satwa kakatua kecil jambul kuning, burung, buaya dan rusa," paparnya.
TWA Menipo memiliki 6 pekerja dan terdapat juga pusat informasi serta di dalam pulau Menipo terdapat penginapan dan beberapa lopo yang dibangun BBKSDA NTT dan pihak Angkasa Pura.
Untuk satwa liar jenis buaya, terdapat sebanyak 20 ekor buaya pada bagian timur pulau dan 8 ekor pada bagian barat.
"Buaya yang kami hitung merupakan buaya berukuran besar, yang sedang dan kecil kami tidak hitung," jelasnya.
Sedangkan untuk satwa rusa, berdasarkan data inventarisasi pada tahun 2010, terdapat sebanyak 217 ekor rusa di daerah tersebut.
"Pada siang hari mereka (rusa) berlindung di bawah pohon bakau, sekitar jam 4 sore baru mereka akan merumput. Dan dapat kita pantau di menara," jelasnya.
Diakuinya, kunjungan ke TWA Menipo bukan saja wisatawan lokal tapi wisatawan asing.
Kunjungan akan semakin ramai saat memasuki musim liburan.
"Ramainya kunjungan saat hari libur. Pada Sabtu dan Minggu. Sebanyak 25 orang ke bawah, tapi untuk musim hujan, kalau diatas musim kemarau bisa lebih. Baik wisatawan lokal dan internasional," paparnya.
Menurut Jamres, kunjungan wisatawan akan meningkat jika akses jalan dari kota menuju area TWA Menipo segera diperbaiki oleh pemerintah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)