Ini Anjuran Dari Para Peneliti Guys, Jangan Takut Untuk Jatuh Cinta ! Ada 7 Manfaatnya
Ada lonjakan senyawa kimia seperti dopamin yang mengatur respons emosional, serta oksitosin yang menginduksi rasa percaya dan mengurangi kecemasan.
Sedangkan pasangan yang masih terikat dalam pernikahan sampai umur 51 hingga 60 tahun memiliki risiko 7 persen lebih rendah untuk terserang penyakit serupa daripada orang lain yang belum menikah.
2. Stres berkurang
Saat jatuh cinta dan belum mendapat kepastian, fenomena ini dapat memicu stres.
Dalam penelitian kecil yang terbit di NCBI edisi 2004, tahap awal jatuh cinta meningkatkan kadar kortisol, hormon yang terkait stres.
Namun, studi tersebut mendapati kadar kortisol sudah kembali ke normal saat peserta diuji lagi pada satu sampai dua tahun kemudian.
Sebuah studi yang terbit di Neuroendocrinology Letters edisi 2005 justru menemukan hormon stres tidak kembali dalam jangka panjang.
Dalam kajian tersebut, ahli menemukan hubungan antara sistem respon stres seseorang, yang dikenal sebagai aktivasi Hypothalamic Pituitary Adrenal (HPA-Axis), dengan pengembangan keterikatan sosial.
Hasilnya menunjukkan bahwa membangun ikatan dengan pasangan dapat mengubah fisiologis seseorang dan mengurangi kecemasan.
3. Merasa lebih aman
Menurut laporan Harvard Medical School, oksitosin, hormon yang dilepaskan melalui kontak fisik seperti pelukan, ciuman dan seks memperdalam keterikatan terhadap pasangan, sehingga menghasilkan sensasi kepuasan, ketenangan dan keamanan.
Oksitosin juga berperan dalam ikatan sosial, naluri keibuan, reproduksi dan kenikmatan seksual.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature, hormon ini secara substansi meningkatkan keterikatan dan kepercayaan di antara pasangan.
4. Jantung berdebar
Saat sedang jatuh cinta, tak jarang seseorang akan merasakan jantung berdegup kencang, telapak tangan berkeringat dan terasa ada sesuatu yang aneh di perut.
Saat jatuh cinta, sebenarnya kadar kortisol meningkat tajam dan tubuh mengalami perubahan.