Bukan Diikat atau Diisap,Begini Cara Pertolongan Pertama Korban Gigitan Ular Berbisa, Info
Gigitan ular berbisa, seperti ular weling dan ular king kobra bisa merenggut nyawa manusia. Namun, banyak paham yang salah dalam me
POS KUPANG.COM--- Gigitan ular berbisa, seperti ular weling dan ular king kobra bisa merenggut nyawa manusia. Namun, banyak paham yang salah dalam mengatasi atau menangani gigitan ular berbisa.
Jika Anda pernah mendengar pertolongan pertama untuk korban gigitan ular berbisa itu harus diikat atau dihisap atau disedot, itu salah besar!
Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, DR. dr. Tri Maharani pernah menjelaskan kesalahan yang kerap dilakukan yaitu memberikan ikatan kencang, mengisap darah di area yang tergigit ular, hingga menggunakan garam.
Padahal cara tersebut itu bukan cara yang benar. Menurutnya, ada cara yang benar dalam pertolongan pertama untuk mengatasi gigitan ular berbisa, yaitu melakukan imobilisasi.
Imobilisasi adalah area tubuh yang terkena gigitan ular tidak boleh digerakkan.
Jika banyak bergerak, maka akan akan membuat bisa ular menyebar.
• Jurnalis China Bagikan Video Memilukan Pasien Virus Corona, Nasibnya Pun Tak Menentu Menghilang
“Prinsipnya imobilisasi. Pergerakan otot akan membuat kelenjar getah bening menyebarkan bisa ularnya, maka kita harus membuat dia (korban) tidak bergerak,” katanya seperti yang dimuat dalam berita Kompas.com
Seorang pecinta reptil, Panji Petualang juga pernah menjelaskan metode imobilisasi ini ketika menjadi bintang tamu dalam acara Call me Mel yang tayang pada 16 Desember 2019.
Menurutnya, metode imobilisasi ini memang dianjurkan langsung oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
"Metode sebenarnya secara medis yang dianjurkan adalah imobilisasi itu emang WHO yang ngasih sarannya," kata Panji Petualang.
• Cuma 48 Jam Korban Terinfeksi Tewas, VIRUS BARU Lebih Mematikan Virus Corona BAHAYA Info
Seperti yang dijelaskan Tri Maharani, Panji juga menjelaskan jika tubuh yang kena gigitan banyak digerakkan akan membuat racun atau bisa ular menyebar.
"Pada dasarnya bisa ular menjalar bukan dari darah dari melalui kelenjar getah bening, sedangkan kelenjar getah bening bukan ada di pembuluh darah tapi di bawah otot.
Jadi semakin otot kita banyak bergerak akan membuat racun itu atau bisa itu bergerak pula," katanya.
• Setelah 14 Hari Jalani Observasi, Detik-detik 238 WNI Dipulangkan dari Natuna, Sangat Mengharukan
Kemudian, Panji Petualang memaparkan, saat melakukan imobilisasi itu area yang kena gigitan, misalkan tangan, harus dibidai atau digips, seperti orang yang patah tulang.
"Jadi yang harus dilakukan adalah membidai tangan kita seperti kalau kita patah tulang itu dipasang gips dipasang plat dari kayu kemudian diikat plat kayunya," ujarnya.