Warga Besipae Tolak Rencana Pemprov NTT Direlokasi

Pertemuan antara Pemprov NTT dengan warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, guna penyelesaian masalah lahan Besipae berakhir buntu

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Aparat kepolisian dari Polres TTS ikut mengamankan jalannya pertemuan antara Pemprov NTT dan warga Besipae terkait rencana relokasi warga Besipae oleh Pemprov NTT 

POS-KUPANG.COM | SOE - Pertemuan antara Pemprov NTT dengan warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Sabtu (15/2/2020) guna penyelesaian masalah lahan Besipae berakhir buntu. Solusi relokasi yang ditawarkan Pemprov NTT untuk warga Besipae ditolak warga.

Oleh sebab itu, pekan depan Pemprov NTT berencana mengambil sikap tegas dengan melakukan penertiban.

Niko Manao, tokoh masyarakat Besipae kepada pos kupang.com via telepon seluler mengatakan, agenda pertemuan guna melakukan sosialisasi terkait rencana Pemprov NTT untuk melakukan relokasi ditolak warga.

Begini Cara Pelaku Main Kupon Putih di Desa Pong Leko Manggarai

Warga berkeras tidak mau direlokasi meski Pemprov NTT mengancam akan melakukan penertiban.

"Tadi mereka (Pemprov NTT) mau sosialisasi terkait relokasi tetapi kami tolak sehingga tidak jadi. Oleh sebab itu, ada rencana mereka mau melakukan penertiban. Saya tegaskan kami siap lawan," ungkap Niko.

Ketika disinggung terkait alasan warga enggan direlokasi Niko mengatakan, warga menginginkan sertifikasi tanah Besipae atas nama Dinas Peternakan Propinsi NTT harus digugurkan terlebih dahulu.

BREAKING NEWS: Warga Belu Temukan Benda Mirip Bom Saat Sedang Cari Kayu

Pasca digugurkan barulah warga mau duduk bersama Pemprov untuk membicarakan terkait relokasi.

"Kami mau sertifikat atas nama Dinas Peternakan harus digugurkan. Karena ini tanah kami. Kalau sudah digugurkan baru kami mau omong soal relokasi," tegas Niko.

Jika pekan depan Pemprov NTT datang melakukan penertiban, Niko mengatakan, dirinya bersama kurang lebih 37 KK yang mendiami kawasan Besipae siap melawan.

"Kalau mereka datang ganggu kami, kami siap lawan," sebutnya.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu yang dikonfirmasi terkait hasil pertemuan memilih bungkam. Dirinya meminta awak media untuk langsung melakukan konfirmasi dengan warga Besipae.

"Kakak, saya tidak usah komentar saja. Biar minta langsung dari warga saja. Memang tadi saya juga ada ikut pertemuan itu, tapi saya tidak mau komentar," ucapnya singkat.

Diberitakan POS-KUPANG.COM, sebelumnya, Diminta oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat untuk meninggalkan kawasan Besipae (UPT Besipae milik Propinsi NTT) warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan naik pitam. Selain sempat menyandera dua mobil operasional Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) pada Minggu (9/2/2020) sore, warga Besipae khususnya kaum ibu nekat melakukan aksi bugil dihadapan petugas TNI-POLRI demi mempertahankan dua mobil yang disandera.

Aksi bugil tersebut membuat aparat TNI-POLRI yang turun ke lokasi kewalahan untuk mengambil alih dua mobil operasional BBPP tersebut.

Akhirnya, setelah dilakukan pendekatan persuasif oleh camat Amanuban Selatan, Kapolsek Amanuban Selatan dan Danramil Amanuban Selatan barulah warga melepas salah satu mobil peternakan tersebut. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved