Stefanus Dhaesoka: Alat Pelindung Diri di RSUD Johannes Kupang Masih Terbatas, Simak Penjelasannya
Kata Stefanus Dhaesoka: alat pelindung diri di RSUD WZ Johannes Kupang masih terbatas, simak penjelasannya
Penulis: PosKupang | Editor: Kanis Jehola
Kata Stefanus Dhaesoka: alat pelindung diri di RSUD WZ Johannes Kupang masih terbatas, simak penjelasannya
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Alat Pelindung Diri ( APD) atau baju perlengkapan pengamanan bagi petugas di RSUD WZ Johannes Kupang untuk mengantisipasi penyebaran virus corona memang sudah tersedia. Tetapi dalam jumlah yang terbatas.
Hal ini ditulis oleh Wakil Direktur RSUD WZ Johannes Kupang, dr. Sfefanus Dhaesoka melalui WhatsApp, Sabtu ( 15/2/2020) pukul 18.26 wita.
• Kasus Judi Kupon Putih di Desa Pong Leko Manggarai Kasus Pertama di Tahun 2020
Dijelaskan Stefanus dalam tulisannya, kendala yang dihadapi RSUD WZ Johannes Kupang saat ini adalah belum memiliki Ruang isolasi yang berstandart. Spesifikasi yang dimaksudkannya yakni ruang isolasi airbone dengan ruangan tekanan negatif.
Bagi Stefanus, untuk penyediaan ruang Isolasi khusus ini membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar sehingga tidak serta merta dalam satu dua hari RSUD WZ Johannes Kupang bisa membuatnya. Akan tetapi, saat ini sudah dalam proses penyiapan.
• 16 Kepala Keluarga di Desa Jenilu Tinggal Dekat Lokasi Penyimpanan Benda Mirip Bom
Lebih lanjut dijelaskan Stefanus dalam tulisannya, menyangkut kebutuhan tenaga, untuk sementara RSUD memiliki tenaga dokter ahli (dokter ahli Paru serta yang lainnya) dan perawat yang mempuyai pengalaman menangani kasus penyakit menular termasuk penularan melalui udara.
Akan tetapi, urai Stefanus, pihak RSUD WZ Johannes Kupang saat ini belum mendapatkan pelatihan khusus yang diberikan oleh kementerian Kesehatan bagi para petugas di RSUD WZ Johannes Kupang. Untuk sementara yang didapat oleh RSUD WZ Johannes Kupang adalah Inhouse Training yang diselenggarakan PPI RSUD WZ Johannes Kupang (Komite Program Pengendalian Infeksi) sebagai upaya pencegahan penularan pada saat menangani kasus infeksi Corona ini
Selain itu, RSUD WZ Johannes Kupang, urai Stefanus, juga telah membentuk tim dan sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta organisasi profesi dalam rangka penanganan kasus Corona ini, dan secara kemampuan mereka siap untuk menangani kasus Corona.
Sejauh ini belum ada pasien yang dicurigai terinfeksi Corona Virus di RSUD WZ Johannes Kupang. Sebaliknya, salah satu bentuk tindakan preventif sekaligus langkah antisipatif penyebaran Corona Virus yang dilakukan RSUD WZ Johannes Kupang adalah penyediaan masker di UGD sebagai pintu masuk dan juga di Poli.
Menurut Stefanus, yang terpenting adalah keadaan untuk mematuhi etika batuk kepada setiap pengunjung rumah sakit: Dalam pengertian yang sakit batuk harus menggunakan masker atau menutup mulutnya dan tidak mengarahkan batuk ke orang lain saat batuk. Dan juga yang paling penting, tulis Stefanus, adalah selalu menjaga kebersihan termasuk mencuci tangan saat sudah kontak dengan orang atau benda di sekitar yang dicurigai membawa kuman, tutup Stefanus dalam tulisannya. (Laporan Reporter POS- KUPANG.COM, Vinsen Huler)