Shinta Widari : Manusia Bukan Hanya Sakit Fisik Tetapi Pikiran Dan Perasaannya.

Cara terbaik untuk membantu dia adalah dengan menerima dan menyadari bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sakit.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/VINSEN HULER
dr. D.A.P Shinta Widari Sp.KJ,MARS Dokter Spesialis Kejiwaan di RSIA Dedari Kupang & Klinik Utama Jiwa Dewanta Mental Healthcare saat memaparkan materinya. Sabtu, (15/2) . 

Shinta Widari : Manusia Bukan Hanya Sakit Fisik Tetapi Pikiran Dan Perasaannya.

POS-KUPANG.COM| KUPANG-- Manusia bukan hanya sakit fisik tetapi juga pikiran dan perasaannya yang sakit. Cara terbaik untuk membantu dia adalah dengan menerima dan menyadari bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sakit.

Hal ini dikatakan dr. D.A.P Shinta Widari, Sp. KJ, MARS, dokter spesialis kejiwaan di RSIA Dedari dan Klinik Utama Jiwa Dewanta Mental Healthcare dalam pemaparan materinya berjudul "Peranan Keluarga dalam Penaganan gangguan Jiwa" Sabtu, (15/2) di Klinik Utama Jiwa Dewanta Healthcare Jl. Ainiba, Pasir Panjang, Kupang.

Dikatakan Shinta, pikiran negatif semestinya dialihkan ke pikiran yang positif sehingga pasien yang mengalami sakit jiwa akan lebih semangat dan akan fokus pada penyakitnya. Kemudian dorong pasien supaya lebih mandiri.

"Sesungguhnya orang yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia normal yang harus tahu fungsinya. Jadi keluarga harus mendorong pasien tersebut agar lebih mandiri," ucap Shinta.

Lebih lanjut dikatakan Shinta, untuk orang-orang yang mengalami depresi biasanya mereka cenderung termenung dan tidak merawat diri. Di sini peranan keluarga adalah mengembalikan dia terlebih dahulu ke fungsinya untuk merawat dirinya.

Pihak keluarga, ungkap Shinta, harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perilaku pasien dan bukanya pasien yang menyesuaikan diri dengan perilaku kita, sebab dia tidak tahu bahwa dirinya dalam posisi sakit. Oleh sebab itu, kita sebagai keluarga yang harus beradabtasi.

Menurut Shinta, orang yang mengalami ganguan jiwa itu banyak sekali masalahnya. Maka yang terutama adalah segera atasi masalahnya dan jangan biarkan masalah itu sampai ke alam bawah sadarnya.

Lebih lanjut dijelaskan Shinta, ketika seorang menghadapi masalah, maka sebaiknya jangan pernah membiarkan masalah itu tanpa solusi karena hal itu akan memicu orang mengalami ganguan jiwa.

Sekecil apa pun masalah itu, ujar Shinta, harus diselesaikan dan bantulah keluarga yang sakit itu untuk menyelesaikan masalah.

Begitu pula dengan stres, urai Shinta, Semua orang di dunia ini tidak terbebas dari stres dan cara mengatasi stres secara khusus bagi ibu rumah tangga adalah dengan cara meluangkan waktu untuk pergi bersama suami ke tempat-tempat yang pernah dikunjungi sewaktu masih pacaran. Dan mendiskusikan seberapa besar keterlibatan keluarga. Jadi, pada intinya komunikasi menjadi yang paling penting.

" Jika tidak mampu mengatasi stres, maka sebaiknya pergi untuk berkonsultasi ke dokter kejiwaan," ucap Shinta menyarankan.

Maria Hebi : Nuansa Kolektivisme dan Fraternitas Pada Momen Valentine Day Di SMA K Giovani Kupang

27 Siswa-Siswi SMAK Giovani Kupang Ikut Lomba KSN Tingkat Kota.

Hi Guys, Perhatikan Catatan Ini ! 4 Jenis Obat Ini Tidak Boleh Diminum Berbarengan dengan Teh

Dengan demikian, ujar Shinta, Untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa sangat dibutuhlan kerjasama antara pasien, keluarga dan dokter.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Vinsen Huler.)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved