Pemprov NTT Bertemu Warga Besipae, Ini Yang Akan Dibicarakan, Simak Informasinya
Inikan domain Propinsi, tapi karena warga yang tinggal di Besipae merupakan warga TTS maka kita hadir untuk memfasilitasi. Untuk kepastian apakah Pemp
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota
POSKUPANG.COM, SOE - Besok, Sabtu (15/2/2020) pukul 13.00 WITA akan digelar Pertemuan antara Pemprov NTT dengan warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan guna melakukan sosialisasi terkait penyelesaian masalah Besipae. Dalam pertemuan tersebut, Pemprov NTT akan diwakili Dinas Peternakan, Biro Pem, Biro Hukum dan Bagian Aset.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati TTS, Jhon Army Konay kepada pos kupang.com, Jumat (14/2/2020) sore. Army mengatakan, Pemprov NTT berencana merelokasi 37 KK yang saat ini menempati kawasan Besipae.
Ke 37 KK akan dipindahkan ke bagian depan yang dekat dengan jalan raya umum. Per KK, Pemprov NTT akan memberikan tanah kapling seluas 20 kali 40 meter guna dibangun rumah. Selain itu, Pemprov juga akan memfasilitasi pembuatan sertifikat untuk ke 37 KK tersebut.
" Besok akan ada sosialisasi dari Pemprov NTT kepada warga Besipae. Kita berharap hal ini bisa menyelesaikan masalah Besipae," ungkap Army.
Ketika ditanyakan apakah Pemprov akan memberikan bantuan rumah untuk ke-37 KK yang direlokasi, Army mengaku, belum mengetahui pasti hal tersebut.
" Inikan domain Propinsi, tapi karena warga yang tinggal di Besipae merupakan warga TTS maka kita hadir untuk memfasilitasi. Untuk kepastian apakah Pemprov akan memberi bantuan rumah untuk ke-37 KK besok saat sosialisai baru akan disampaikan," ujar Wabup Army.
Diberitakan pos kupang.com, sebelumnya, Diminta oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat untuk meninggalkan kawasan Besipae (UPT Besipae milik Propinsi NTT) warga Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan naik pitam. Selain sempat menyandera dua mobil operasional Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) pada Minggu (9/2/2020) sore, warga Besipae khususnya kaum ibu nekat melakukan aksi bugil dihadapan petugas TNI-POLRI demi mempertahankan dua mobil yang disandera.
Aksi bugil tersebut membuat aparat TNI-POLRI yang turun ke lokasi kewalahan untuk mengambil alih dua mobil operasional BBPP tersebut. Akhirnya, setelah dilakukan pendekatan persuasif oleh camat Amanuban Selatan, Kapolsek Amanuban Selatan dan Danramil Amanuban Selatan barulah warga melepas salah satu mobil peternakan tersebut. (din)