Ambruk Saat Belanja, Guru Besar Untan Pontianak Prof DR AB Tangdililing Wafat di Kupang
Ambruk Saat Belanja, Guru Besar Untan Pontianak Prof DR AB Tangdililing Wafat di Kupang
Penulis: Ryan Nong | Editor: Hasyim Ashari
Semasa hidup, Dharma mengenal pamannya itu sebagai sosok yang sangat baik.
"Beliau itu hidup amat sederhana. Saya kenal betul," ujarnya.
Almarhum memang sudah dua kali ini secara khusus datang ke Kupang untuk melihat putranya.
Rendy yang menunggui jenazah ayahnya terlihat banyak diam. Sejumlah kerabat berusaha memberikan penghiburan untuk meneguhkan hatinya.
Ia terlihat terpukul dan sedih. "Tahun lalu ayah pernah juga ke sini," Rendy.
Rendy mengaku bekerja sebagai pegawai di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Kupang.
"Sudah sejak 2017 dapat tugas di sini. Penempatan memang di Kabupaten Kupang sejak lulus IPDN," ujarnya.
Ia tidak sendirian. Ada sekitar lima orang anak Kalbar yang ditempatkan di NTT.
"Kalau di Kabupaten Kupang ada 2 orang," imbuhnya.
Ia sama sekalii tidak menyangka kalau kedatangan ayahnya kali ini, adalah kedatangan yang terakhir kali untuk melihat dirinya.
Sebelum diberangkatkan ke rumah duka, dilakukan doa bersama, doa pelepasan untuk almarhum oleh Pendeta Liance di RSUD RSUD Prof Johannes Kupang. (hh)