Kades Kun Pimpin Bersihkan Material Longsor di Bendung Lowokana Sumber PLTMH di Mauponggo
Kepala Desa Selalejo, Kun Senda pimpin bersihkan material longsor di Bendung Lowokana sumber PLTMH di Mauponggo
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Kepala Desa Selalejo, Kun Senda pimpin bersihkan material longsor di Bendung Lowokana sumber PLTMH di Mauponggo
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kepala Desa Selalejo, Kun Senda memimpin kerja bakti bersama sejumlah warga masyarakat membersihkan Bendungan Lowokana.
Bendungan Lowokana terletak di Desa Selalejo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo.
• Dandramil 1618-03 Insana Utara TTU Tanam Buah Naga di Susteran Notre Dam
Bendungan tersebut merupakan sumber satu-satunya untuk Perusahaan Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTHM) Lowokana.
Kades Kun begitu ia akrab disapa mengatakan, akibat hujan lebat dan angin kencang membuat air dibendungan menjadi keruh dan banyak kotoran masuk ke dalam Bendungan Lowokana.
Kades Kun bersama warga langsung membersihkan Bendungan sehingga tidak menghalangi air masuk mengairi paralon untuk PLTMH Wolokana.
• Jalan di Desa Ndamanahu Rusak Parah
"Kami sudah membersihkan Bendungan Lowokana, Senin (11/2/2020). Kami bersama masyarakat membersihkan Bendungan Lowokana," ujar Kades Kun, kepada POS-KUPANG.COM Kamis (13/2/2020).
Kata Kades Kun, partisipasi warga sangat membantu dirinya untuk membersihkan material longsor. Hujan lebat di wilayah itu menyebabkan akses transportasi macet akibat tanah longsor menutupi badan jalan.
Namun sampai saat ini sedang dalam proses penggusuran dan pembersihan material longsor.
"Kami juga bersihkan rumah panel, hadir juga operator PLTMH Xitus Meo bersama ketua BPD Petrus Kota bersama masyarakat bergotong-royong membersihkan bendungan karena tertimbun tanah karena hujan," ujar dia.
PLTMH Kembali Dioperasikan
Desa Selalejo di Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo memiliki listrik tenaga air atau Perusahaan Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wolokana.
Namun, PLTMH baru dimanfaatkan jika air masih tersedia atau ketika musim hujan tiba.
Kepala Desa Selalejo, Kun Senda, menyampaikan, bulan Agustus hingga Desember 2019 lalu PLTMH Wolokana tidak bisa dioperasikan karena ketiadaan air.
PLTHM dibangun sejak tahun 2016 dan memiliki kapasitas mencapai 60 Kwh dan dijangkau untuk 55 Kepala Keluarga (KK).
"Iya betul kerena ini merupakan aset desa dan aset daerah. Kapasitanya 60 kwh. Bulan Agustus sampai dengan Desember 2019 tidak nyala karena kering air di kali Wolokana," ungkap Kun.
Kata Kades Kun, sejak Januari 2020 warga kembali menikmati listrik karena ketersediaan air di Kali Wolokana sudah sangat cukup sehingga listrik PLTMH kembali dioperasikan.
"Dari Januari (kembali dioperasikan) karena di kali air sudah ada. Iuran tergantung dari amper, 0,5 amper Rp. 20.000 dan 2 amper Rp. 30.000. Jumlah pelanggan 55 KK. Sumber airnya Kali Lowokana dan namanya PLTMH Lowokana," ujar Kades Kun.
Ia menerangkan sebagian wilayah Selalejo belum dialiri listrik dan berharap agar wilayah tersebut dapat dialiri listrik.
"PLN sudah masuk, hanya 2 dusun masih tunggu perluasan jaringan dusun 2 dan 4 masih belum ada PLN. Jarak dari pemukiman hanya 200 meter. Pembangkitnya tidak jauh dari jalan Kana Aekaka. Di dusun 2 pake PLTMH," ujar Kades Kun.
Ia mengatakan dusun 4 sangat jauh dari pusat Kantor Desa Selalejo. Jaraknya mencapai 10 Kilo Meter. Jalan belum ada dan mereka masih menggunakan generator bagi warga yang mampu beli bahan bakar.
Bagi warga kurang mampu hanya bertahan dengan penerangan seadaanya berupa lampu pelita.
Dirinya mengaku sangat kesulitan karena memang wilayahnya sangat jauh.
"Dusun 4 jarak dari kantor desa 10 kilo meter, jalannya belum ada mereka masih pakai generator dan pelita. Memang Pemdes kesulitan dgn dusun 4 karena jauh, mereka lebih dekat dengan desa Kotagana," ujar Kades Kun.
Kades Kun menyebutkan sebanyak 286 KK di Desa Selalejo dan itu belum semua menikmati listrik.
Pihaknya terus berupaya untuk mendapatkan perluasan jaringan listrik PLN diwilayah itu.
"Jumlah KK ada 286. Upaya Pemdes sudah mengambil langkah ke PLN Flores bagian Barat untuk dusun 2 sudah dilakukan survei oleh PLN pada bulan November 2019. Sedangkan dusun 4 masih belum karena harus melalui Desa Kotagana," ujar dia. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)