VIDEO: Pemerintah Resmi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS ke, Kuatir Bisa jadi Teroris Baru di Indonesia
VIDEO: Pemerintah Resmi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS ke, Kuatir Bisa jadi Teroris Baru di Indonesia
VIDEO: Pemerintah Resmi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS ke Tanah Air, Kuatir jadi Teroris Baru di Indonesia
POS KUPANG.COM--Teroris bekas anggota ISIS kini mendiami kamp-kamp penjara di Irak dan Suriah
Otoritas kamp-kamp tersebut sudah meminta pemerintah dari negara-negara anggota ISIS tersebut untuk mengambil atau menjempur warga negara mereka
Namun hingga kini tak satupun negara yang menyatakan akan memulanganpara kombatan ISIS tersebut, padahal otoritas setempat juga mulai kehabisan dana untuk membiayai kamp-kamp tersebut.
Sementara wacana pemulangan sekitar 660 mantan anggota ISIS tersebut menuai pro kontra di dalam negeri
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan bahwa pemerintah tak akan memulangkan WNI yang diduga teroris lintas batas, terutama mantan anggota ISIS, ke Indonesia.
Mahfud menyampaikan hal tersebut setelah mengikuti rapat tertutup bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Bahkan tidak akan memulangkan FTF (foreign terorist fighter) ke Indonesia," kata Mahfud.
Ia mengatakan, keputusan itu diambil lantaran pemerintah khawatir para terduga eks ISIS itu akan menjadi teroris baru di Indonesia.
Menurut dia, pemerintah lebih mementingkan keamanan 267 juta WNI yang berada di Indonesia dengan tidak memulangkan para terduga kombatan eks ISIS tersebut.
Mahfud mengatakan, berdasarkan data dari Central Inteligence Agency (CIA), ada 689 WNI yang sebagian besar terduga eks ISIS dan tersebar di Turki , Suriah , dan beberapa negara lain.
Meski demikian, pemerintah membuka opsi pemulangan anak-anak berusia di bawah 10 tahun yang turut dibawa orangtua mereka yang berstatus terduga eks ISIS.
"Tapi, kita lihat case by case (untuk pemulangan anak usia di bawah 10 tahun)," ucap Mahfud.
Mahfud MD menjelaskan, jumlah anak-anak di bawah usia 10 tahun yang berada di wilayah tersebut belum terdata dengan pasti.
Karena, mengacu data CIA, Mahfud MD mengatakan ada 689 orang WNI eks ISIS, yakni 228 orang memiliki identitas, sisanya 401 tidak teridentifikasi dan (tidak) lengkap identitasnya.
• Ramalan Zodiak Besok Kamis 13 Februari 2020 Cancer Habiskan Banyak Uang , Sagitarius Hari Penentuan