BRI Kantor Cabang Bajawa Adakan Sosialisasi PKS Bersama Agen BRlink di Mbay
meski masih ada beberapa kekurangan-kekurangan yang terjadi pada beberapa tempat semisal area blankspot atau daerah tidak terdapat signal.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
BRI Kantor Cabang Bajawa Adakan Sosialisasi PKS Bersama Agen Brilink di Mbay
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Bajawa melalui BRI Unit Mbay dan BRI Cabang Pembantu Mbay, melaksanakan kegiatan sosialisasi Program Kartu Sembako (PKS).
Kegiatan tersebut digelar di Aula Hotel Samudra Danga Mbay Kecamatan Aesesa Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Selasa (11/2/2020).
BRI merupakan Bank penyalur Program Kartu Sembako (PKS) dan kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, SH.
Dalam sambutannya, Wabup Marianus menyampaikan apresiasi kepada Agen Brilink yang telah membantu pemerintah dalam melayani masyarakat.
Kata Wabup Marianus, Agen Brilink itu seperti dapur umum yang selalu dibuka kapan saja saat dibutuhkan.
"Kita melayani dengan hati. Dinas sosial jangan lupa terus berkarya layani masyarakat lapisan bawah," tegas Wabup Marianus.
Wabup Marianus juga menegaskan beras kalau untuk pemenuhan gizi dan penanganan stunting harus beras premium.
Wabup Marianus menegaskan tidak boleh melakukan tindakan korupsi. Harus bekerja sesuai dengan aturan dan menjalani penuh tanggungjawab.
"Korupsi adalah ketika kita mengambil porsi orang lain, program PKS adalah porsi orang miskin, para agen tolong jadi yang terbaik," pesan Wabup Marianus.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Rufus Raga, S.Si pada arahan teknis menyampaikan Program Kartu Sembako adalah program strategis Nasional.
Di Nagekeo terdapat 7.582 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapat program Kartu Sembako.
"Saya mengharapkan para Agen Brilink menjadi mitra terbaik kami dalam rangka penyaluran bantuan pangan bagi KPM. Bapa mama bantu layani Keluarga kita yang miskin, stunting, lansia, disabilitas, bayi," ujar Kadis Rufus.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Sosial Dinas Sosial Nagekeo, Serilus Moa, SE, mengatakan bahwa program Kartu sembako dulu sering dikenal istilah beras miskin, beras sejahtera.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sekarang transformasi lagi menjadi Program Kartu Sembako.
"Pada bulan September 2019 BPNT mulai berlaku dengan Nominal bantuan Rp. 110.000,- per KPM. Uang tersebut langsung masuk di Rekening KPM dan disalurkan lewat Brilink didampingi oleh pendamping," jelas Serilus.
"BPNT bantuan berupa beras dan telur, sementara Program Kartu Sembako menjadi lebih variatif pangannya yaitu beras, telur, daging, ikan, kacang-kacangan, tahu tempe, sayur dengan total bantuan Rp. 150.000,/KPM per bulan," sambung Serilus.
Sementara itu, Koordinator Kabupaten Program Kartu Sembako Nagekeo, Rian Depa menjelaskan program PKS adalah program keterpaduan antara pengentasan kemiskinan dan pencegahan stunting.
"Di Nagekeo total setahun PKS adalah Rp. 13 miliar lebih. PKS menganut 6 prinsip dasar tepat. tepat sasaran, wants, jumlah, harga, kualitas, administrasi," tegas Rian.
Rian mengingatkan para Agen Brilink agar kerja profesional dan menjadi mitra yang baik. Sehingga masyarakat dapat terbantu.
"Saya minta para Agen Brilink jangan nakal karena kita dipantau oleh banyak orang," ujar Rian.
Agen Brilink Aesesa Selatan, Rius Kisa, mengatakan, dirinya berjanji akan menjadi mitra yang baik melayani masyarakat.
"Kami sebagai mitra kemensos kami jaga kualitas, supaya program ini jalan baik. Kami juga di monitoring oleh Dinas Sosial," jelas Kisa.
Sementara itu, Kepala BRI Unit Mbay, Dionisius Deo, menjelaskan, kegiatan tersebut adalah untuk mensosialisasi Program Kartu Sembako yang selama ini telah berjalan dengan nama program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Pria yang akrab disapa Dion ini menjelaskan bantuan tersebut saat ini berupa beras dan telur dan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui E waroeng (agen brilink) dan telah dirasakan manfaatnya oleh KPM berupa kemudahan dalam akses untuk mendapatkan bahan pangan terkait program.
Lebih lanjut, Dion menjelaskan meski masih ada beberapa kekurangan-kekurangan yang terjadi pada beberapa tempat semisal area blankspot atau daerah tidak terdapat signal.
Namun hal tersebut, kata Dion, bisa teratasi dengan cara jemput bola oleh agen brilink, dalam hal ini agen brilink mendistribusikan bantuannya dengan mendatangi domisili KPM.
BRI sebagai pembina agen Brilink senantiasa mendorong para agen Brilink untuk mengutamakan pelayanan terbaik terkait kualitas bahan pangan berupa beras dan telur yang layak konsumsi serta meminimalisir biaya-biaya yang mungkin timbul dalam hubungan dengan transaksi penyaluran BPNT atau yang saat ini berubah menjadi program Kartu Sembako.
Bri juga akan memberikan bantuan Visat kepada agen Brilink yang beroperasi di area blankspot.
"Seluruh karyawan BRI berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya baik melalui agen Brilink maupun pekerja BRI agar lebih menjangkau seluruh masyarakat yang belum terlayani, dan melayani masyarakat yang belum terjangkau," ujar Dion.
• Ada Apa Dengan Penanganan Banyak Kasus Kematian Tidak Wajar di Polda NTT Menjadi Dark Number
• Pilkada 2020, Partai Golkar Siapkan Proses Survey Balon
• Bagi Yang Suka Minum Kopi, Kenali Batasan Kafeinnya Yang Sehat Setiap Hari
Hadir saat itu, Wakil Bupati Nagekeo, Kadis Sosial, Sekretaris Dinas Sosial, Kabid Perlindungan Sosial, BRI Pendamping PKH-TKSK, serta para agen Brilink.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)