Laporkan Hasil Reses, Anton Leumara Soroti Masalah Pendidikan dan Weilain
ada kepala sekolah yang mengeluhkan kalau pengadaan fasilitas fisik lainnya itu otoritasnya diberikan kepada kepsek untuk swakelola.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporkan Hasil Reses, Anton Leumara Soroti Masalah Pendidikan dan Weilain
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Anggota DPRD Lembata Antonius Molan Leumara mendapati masalah pendidikan di wilayah Kedang dan masalah proyek mangkrak air minum Weilain di Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata selama masa reses beberapa hari lalu.
Kepada wartawan di Kantor DPRD Lembata, Ketua Komisi III ini mengatakan selama ini pengadaan fasilitas mebel sekolah tidak diserahkan kepada pihak sekolah yang dikelola secara swadaya.
Menurut dia, pada masa reses, dia menemukan bahwa setiap kali Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD keluar setiap kepala sekolah diarahkan untuk taat terhadap perintah regulasi yakni swakelola.
Namun, ada kepala sekolah yang mengeluhkan kalau pengadaan fasilitas fisik lainnya itu otoritasnya diberikan kepada kepsek untuk swakelola. Namun pengadaan mebel tidak diberikan swakelola.
"DPA kan sudah dari Januari tapi baru disampikan ke kepsek saat pertengahan tahun atau saat APBD perubahan. Nah ini kan kepala sekolah pasti tidak mungkin ambil risiko, mau tidak mau ikut saja yang sudah disiapkan," kata Anton, Selasa (11/2)
Dirinya juga menyoroti masalah pengadaan buku di sekolah-sekolah sejak 2018 yang tidak efektif dan efisien. Tambahnya, dinas teknis perlu menginventarisasi kebutuhan buku-buku di sekolah supaya setiap tahun tidak diadakan buku-buku yang sama saja.
Tiga tahun terakhir ini, kebutuhan buku saja sudah mencapai angka Rp 8 miliar lebih.
Masalah lainnya juga soal banyak sekolah yang belum memiliki kepala sekolah definitif.
Yang bikin politisi Partai Demokrat itu merasa kecewa juga adalah soal proyek air minum Weilain yang sudah menelan anggaran Rp 23 Miliar lebih sampai saat ini. Proyek yang mulai dikerjakan pada 2011 itu sampai sekarang belum dinikmati masyarakat sedikitpun.
Masyarakat, kata dia, dalam musrenbang sudah mengusulkan untuk mendatangkan mobil tangkir air supaya pipa-pipa yang sudah ada bisa dialiri air dan kebutuhan air minum bisa teratasi.
• Pesan Khusus Dies Natalis Kantor Kemenag Lembata: Pegawai Kemenag Lembata Dilarang Minum Alkohol
"Weilain ini dari tahun 2011 sampai hari ini, tiap kali naik kampanye janji bulan ini bulan ini, sampai hari ini, lalu pipa tiap tahun pasang terus," ujarnya kesal.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)