Kasus DBD, Pemerintah Harus Ambil Langkah Penanganan yang Tepat
Pemerintah baik provinsi ,kabupaten dan kota perlu mengambil langkah penanganan kasus Demam Berdarah Dengue
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Kasus DBD, Pemerintah Harus Ambil Langkah Penanganan yang Tepat
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Pemerintah baik provinsi ,kabupaten dan kota perlu mengambil langkah penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) secara tepat dan cepat. Upaya penanganan harus mengutamakan keselamatan pasien.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT, Kristien S. Pati, S.P ,Sabtu (8/2/2020).
Menurut Kristien, maraknya kasus DBD di beberapa daerah saat ini sudah berstatus KLB, karena itu, pemerintah perlu melakukan penanganan secara cepat dan tepat.
"Jika sudah ada kasus, maka penanganan diutamakan pada penyelamatan pasien. Sedangkan untuk pencegahan perlu dilakukan secara masif," kata Kristien.
Dia menjelaskan, wabah DBD yang sudah mulai menyerang masyarakat, maka pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini OPD , Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten dan kota serta jajarannya perlu sesegera mungkin melakukan langkah-langkah penanganan secara cepat dan tepat.
Dia mencontohkan, di Sikka, Alor ,Lembata ,Kota Kupang dan beberapa daerah lainnya.
"Sebagai mitra Komisi V telah mewarning OPD terkait untuk waspada terhadap wabah DBD. Kami juga minta agar Dinkes segera turun ke lapangan untuk mengambil tindakan penanganan dan pencegahan," katanya.
Dinkes NTT, lanjutnya diharapkan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam mengambil langkah dan upaya penanganan sehingga tidak terjadi hal-hal negatif.
"Bagi daerah yang saat ini belum mengalami kasus DBD, untuk bisa melakukan siaga satu, seperti mengistruksikan melakukan fogging sebagai upaya menekan perkembangan nyamuk," katanya.
Dikatakan, fogging perlu dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi pencegahan DBD.
Terhadap masyarakat NTT, Politisi Partai NasDem NTT ini juga mengharapkan peran masyarakat juga dalam pencegahan DBD.
"Masyarakat perlu jaga kebersihan lingkungan, hindari atau jangan biarkan ada genangan air di pekarangan terutama wadah-wadah yang menampung air," ujarnya.
Kristien mengakui, kasus DBD saat ini sudah cukup banyak, karena itu, masyarakat juga jangan menganggap sepeleh.
• Kodim 1618/TTU Beri Bantuan Pupuk Cair dan Alat Semprot Kepada Petani
• Guru di Solor Antusias Ikuti Pendampingan Menulis
"Dinkes harus sigap dan siaga, karena sudah banyak kasus DBD di NTT, bahkan sudah ada korban jiwa. Atas kondisi ini, kami desak pemerintah segera turun tangan baik di daerah yang sudah mulai mengalami, maupun daerah yang belum," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)