Corona Virus
Virus Corona Terus Berkecamuk Sudah Menelan Korban 500 Jiwa, PBB Serukan Stop Pelecehan Rasis China
Kematian harian disebabkan virus corona telah mencapai rekor tertinggi di China, dengan penambahan sebanyak 65 kematian - semuanya di p
POS KUPANG.COM-- Berdurasi 15 detik, sebuah video pasien terinfeksi virus corona kejang-kejang di rumah sakit, telah beredar.
Kematian harian disebabkan virus corona telah mencapai rekor tertinggi di China, dengan penambahan sebanyak 65 kematian - semuanya di provinsi Hubei.
Angka ini dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan China kemarin (4/2/2020).
Kematian baru yang dilaporkan itu membuat jumlah total korban tewas virus corona di daratan China menjadi 490 jiwa.
Menurut data yang dirilis pada hari Rabu pagi oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), seperti yang dikutip South China Morning Post, kasus di seluruh negeri China naik 3.971 - ini merupakan rekor harian tinggi menjadi 24.324 kasus.
• BREAKING NEWS: Deman Berdarah Kembali Renggut Nyawa Korban Ketiga Anak di Sikka
Sebagian besar kasus berada di Hubei, pusat penyebaran wabah.
Sementara, kasus virus corona di Hubei naik 3.156 menjadi 16.678, menurut angka provinsi pada tengah malam pada hari Selasa.
• Korban Perilaku Seks di Rutan Perempuan Ceritakan Hal ini Sambil Menangis, Bagiamana Lesbian?
Hampir 2.000 dari kasus-kasus baru itu dikonfirmasi di ibukota Hubei, Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal dari pasar makanan laut dan daging.
• Pemain Juventus Perkuat Persija Jakarta, 5 Pemain Eropa Tampil di Liga 1 2020, Info Jadwal Lengkap
PBB mendesak dukungan, bukan stigma
Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyerukan solidaritas internasional dan mengakhiri segala diskriminasi yang berakar buruk atas wabah tersebut.
Sekjen PBB Antonio Gutteres menyerukan untuk dukung China dalam menghadapi virus corona, jangan malah melakukan rasis (US Mission to the UN/Eric Bridiers)
Pada konferensi pers di New York pada hari Selasa, Guterres mendesak dukungan solidaritas internasional yang kuat kepada China dalam situasi sulit ini dan semua negara yang mungkin terkena dampak.
Sekaligus memberikan kepedulian yang kuat untuk menghindari stigmatisasi warga yang tidak bersalah, dan korban dari situasi.
Seperti yang diketahui, ada sejumlah laporan tentang warga China dan Asia di luar negeri yang menghadapi pelecehan rasis sejak pecahnya wabah virus corona.
Media lokal di Inggris melaporkan bahwa seorang pelajar Tiongkok di Sheffield diserang karena mengenakan masker pada hari Kamis.
Sementara, seorang wanita China dikirim ke rumah sakit untuk perawatan medis setelah ditabrak oleh dua orang asing di Berlin pada hari Jumat.